Symphony - Clean bandit ft Zara Larsson (REST)

270 29 1
                                    

Momo POV
Namaku Hirai Momo, perempuan berusia duapuluh tiga tahun. Aku lahir di Kyoto, Jepang saat musim gugur.

Aku adalah seorang anak dari pemilik toko alat musik. Bukan toko yang besar sih, namun aku jamin alat musik di toko kami sangatlah lengkap. Kalian harus mampir jika ingin mencari alat musik yang bagus dengan kualitas tinggi, hehehe.

Di toko kami ada berbagai macam alat musik mulai dari piano, gitar, biola, dan sebagainya. Andai saja aku bisa mendengar bunyinya saat ayah memainkannya, pasti sangat merdu. Sayangnya aku tidak bisa mendengarnya.

Ah, aku belum bilang ya? Aku ini sebenarnya tuli dan bisu.Aku tak bisa mendengar apapun dan berbicara sepatah katapun. Terlahir sebagai tuna rungu dan tuna wicara tentu bukan pilihanku. Sejak kecil aku tidak bisa mendengar dan berbicata. Bahkan dengan alat bantu dengar termahal sekalipun aku tetap tak bisa mendengar apapun. Rasanya sangat hampa dan sunyi.

Semasaku kecil aku hanya bisa melihat kartun tanpa tertawa karena aku tidak tau apa yang mereka katakan atau suara yang mereka buat. Aku hanya duduk didepan televisi tanpa ekspresi. Tapi aku tetap menontonnya meskipun tak terdengar apapun, aku hanya berusaha terbiasa akan keadaanku.

Tak jarang juga teman-temanku mengejekku. Aku tau dari gesture bibir mereka yang mengataiku tuli, bisu, dan sebagainya. Namun aku pura-pura tak tau akan itu semua, aku diam saja tanpa mempedulikan mereka yang akhirnya lelah sendiri karena mengejek ku.

Aku tak memiliki teman semasa sekolahku. Mereka menjauhi ku karena mereka tak mau berteman dengan orang 'cacat' sepertiku. Aku tau mereka sangat jahat, tapi aku juga tau, itu hak mereka menjauhi ku. Aku tak masalah, aku sudah terbiasa.

Jujur aku ingin sekali mendengar dan berbicara. Aku berdoa kepada Tuhan siang dan malam agar aku dapat mendengar dan bersuara, tapi Tuhan belum mengabulkan doaku. Aku percaya pada-Nya bahwa suatu hari aku dapat apa yang aku mau. Aku hanya harus menunggu hari itu datang.

Nowadays, still Momo POV. Yoursound musicshop
Saat ini aku sedang berada di toko musik bersama ayahku. Sudah lama aku tidak kesini karena aku disibukan dengan jadwal kerjaku yang padat dan melelahkan. Hei Jangan salah kira aku bekerja sebagai kuli atau buruh pabrik! Aku adalah tangan kanan seorang boss besar. Aku yang merencanakan semua rancangan perusahaan dan aku semua yang memimpin jalannya pekerjaan di perusahaan, meskipun aku harus menulis semua yang akan aku katakan dan di presentasikan, aku tetaplah orang yang dipercayai bossku. Hebat kan? Tentu saja Tuhan itu maha adil. Di segala kekurangan pasti ada sejuta kelebihan. Contohnya otak ku yang beres ini kkkk.
Mumpung ini hari libur, aku main saja kemari, ke toko milik orang tuaku.

Aku lihat ayah sedang berbincang-bincang dengan seorang pengunjung pria disampingnya. Seorang pria yang kecil sebahu ayahku dengan baju serba hitam dan topi yang bertengger di kepalanya Mereka berdua berdiri membelakangiku. Mereka sedang berbincang-bincang di depan sebuah piano kesayangan ayah.

Ya, piano yang ada di bagian tengah diruangan ini adalah kesayangan ayahku. Kata ayahku itu adalah piano turun-temurun dari nenek moyangku. Ayahku sangat-sangat-sangat menyayangi piano tersebut. Bahkan ia membersihkannya tiga kali sehari macam makan saja.

Dari conter aku melihat tangan pria kecil itu memegang bagian tuts piano. Biar aku tebak, orang ini pasti ingin membeli piano ayahku. Aku memutar kepalaku menghadap ke luar.

Enak ya, aku juga ingin mendengar bunyi piano itu seperti apa. Aku ingin mendengar Orchestra dengan instrumen yang megah dan lengkap. Aku ingin-

Ting

Eh? Bunyi apa itu?

Aku memutar kepalaku ke arah ayahku dan pria kecil tadi. Namun aku hanya melihat pria itu sendirian membelakangiku. Aku menatap pria itu terkejut.

OneShutThruTheHeart :Hirai MomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang