OneShutThruTheHeart :Hirai Momo

Lie -BTS {JIMIN}

┐Request from : NoJimoNoLife
┐Pair: Jimo{Park Jimin|Jimin|•BTS•xHiraiMomo•TWICE•}┐
┐Other Cast : Read it, and you gonna find it ┐ 

└ Kebohongan yang kau ciptakan membunuhku secara Perlahan ┐

ψ ʟıє - ɞţs jımıň ψ 

Pemandangan diatas gedung ini sangat indah. Gemerlap cahaya yang dipancarkan dari tempat-tempat dibawah, terlihat sangat kecil dari atas sini.
Cahaya mereka seragam.

Angin diatas sini sangat kencang.

Dingin...

Rasanya dingin...

Jaket tebal saja tak cukup untuk membuat keadaan menjadi hangat.

Karna Hatipun. Ikut terasa dingin.

"Kau berbohong." Ucap seorang wanita pada seorang pria yang berdiri jauh didepannya.

Pria itu menatap sendu sang wanita. Dari matanya terpancar kesedihan yang mendalam ketika sang wanita berucap demikian.

"Tidak! Aku tidak berbohong!" Bantah sang Pria.

Wanita itu menggelengkan kepalanya. Menolak percaya pada ucapan sang pria.
"Kau berbohong Jimin-ah..." Ucap sang wanita

Pria itu -Jimin- juga menggelengkan kepalanya. Menolak ucapan sang wanita.

"Percayalah Momo! Seulgi han-" Belum tuntas kalimatnya, sang Wanita -Momo- membentaknya.

"HANYA APA?!

TEMAN?!

KAU SUDAH SERING MENGATAKANNYA!" Air mata Momo jatuh begitu saja.

Deras... Seperti air terjun Niagara.

Momo tidak bisa membendung airmatanya lagi. Momo berusaha untuk berhenti. Air mata ini sungguh memalukan!

Tapi tak bisa. Tidak ada yang bisa menghentikan airmatanya jatuh bagi Jimin.

Hanya Park Jimin yang bisa membuatnya begini.

Hatinya menceleos ketika memori pahit itu muncul kembali.
Tubuh Momo mulai bergetar karna tangisnya yang tak mau berhenti.

"Dibelakangku...Hiks..."

Ketika mengingat kelakuan Jimin dibelakangnya...

"Dibelakangku kalian...Hiks..."

"Hiks...Kalian...."

Sialan kalian.

"KALIAN BERLAKU LEBIH DARI SEORANG TEMAN JIMIN-AH!''

Jimin langsung membelalakan matanya. Ia terkejut dengan teriakan Momo.

"Aku tau...hiksKalian... Kalian..."

Sial. Mengapa wajah wanita sialan itu menghantui pikiran Momo?

"Kalian berciuman di belakang universitas...

Kalian bergandengan tangan saat dosen sedang menerangkan materi...

Kalian berpelukan saat... Saat..."

Bayang-bayang Jimin dan Seulgi melintas. Itu semua membuat hatinya ngilu dan retak.

Jimin tak bergeming. Tubuhnya menegang sedari tadi.
Pertanyaannya :

Darimana wanitanya tau semua itu?