Coffee -BTS

357 36 14
                                    

┐Pair: MarkMo{MarkTuan|Mark|•GOT7•xHiraiMomo•TWICE•}





└Memang benar, secangkir kopi akan membuatmu lupa akan masalah yang kau hadapi sekarang ini -MarkTuan┐







ψ ɞţs - ċoғғєєψ






Kita putus.... Mark.... Maafkan aku...





Kalimat yang diucapkan melalui pesan suara itu masih terngiang di kepala Mark. Entah kenapa kalimat wanita itu tak mau hilang darinya. Padahal sudah 6 hari yang lalu wanita itu mengatakannya.

Saat itu Mark tidak bisa menjawab apa-apa. Ia hanya mematikan sambungan suara itu. Dan meletakan Handphonenya disampingnya. Ia masih mencerna kalimat mantan wanitanya. Ia tak bisa menangis atau pun memintanya untuk kembali. Mark hanya terdiam.

Selama 6 hari itu, Mark mengurung dirinya di kamar Apartemen miliknya.

Sahabatnya sudah membujuknya berkali-kali untuk keluar dari kamar Apartemen itu. Namun Mark berkali-kali juga menolak keluar. Hatinya masih belum sembuh benar.

Kalimat itu meyisakan luka terdalam yang pernah Mark rasakan dihidupnya. Bagaimana tidak? Mark dan Sana -mantan pacarnya- telah menjalin hubungan selama 6 tahun. Selama itu mereka telah melakukan banyak hal yang menciptakan kenangan yang sangat sulit dilupakan meskipun sudah berlalu lama sekali.

Sana tidak memberi alasan yang jelas mengapa ia mengakhiri hubungannya dengan Mark. Dan itulah yang membuat Mark mengurung diri.

Apa yang tak diberikan oleh Mark?
Uang? Gaun? Perhiasan? Mobil? Cinta? Kasih sayang? Waktu? Dunia?

Itu semua telah Mark berikan pada Sana. Namun... Sana malah memutuskan hubungannya dengan Mark.

Tidak, bukan masalah materi yang Mark permasalahkan. Ini masalah hati.
Ia marah, sedih dan kecewa. Dengan Sana juga Dirinya sendiri.






Mark POV
Hah... Sudah 1 minggu ya?
Aku sama sekali tidak melakukan apa-apa. Aku hanya terdiam diatas ranjangku yang menurutku menjadi tempat ternyamanku.

Aku membuka handphone ku dan mulai berselancar di aplikasi instagram.

Aku melihat foto-foto temanku yang sedang berlibur atau sedang melakukan kegiatan lainnya.
Aku nekan tombol hati untuk setiap foto mereka.

Tapi hatiku terasa sakit ketika melihat foto Sana dengan pacar barunya.... Mungkin?

Sial. Moodku jadi memburuk.

Hah.... Sekarang aku sangat ingin keluar dari sini.

Aku menye-croll kebawah, lalu melihat postingan salah satu cafe yang berada didekat apartemenku.

"Minumlah secangkir coffee di tempat kami dan temukan bahagiamu!''

Apa-apaan ini? Iklan yang sangat buruk. Hanya orang- orang bodoh yang tertarik dengan iklan seperti ini.

























"Tolong kopi hitam satu."

Sial. Mengapa aku kemari?

Tiba-tiba pramusaji wanita bername tag 'Hirai Momo' mengubah ekspresinya menjadi cemberut.
"Wae?" Ucap pramusaji (?) itu

Aku Mengerenyit.
Kenapa? Apa yang salah dengan kopi hitam?

"Hari ini cerah! Kau harus minum yang manis-manis untuk hari ini!" Ucapnya

Tolong jangan dipersulit.

"Kalau aku tidak mau?" Jawabku

"Ya sudah kau tidak usah minum disini. Hmph." Ucapnya lalu berlagak ngambek seperti bocah sd. Ia menggembungkan pipinya seraya berpaling dari hadapku.

Imut.

Apa?

"Baiklah nona garang apa yang harus ku beli?" Ucapku

Ia menoleh ke arahku, pipinya sudah tidak menggembung lagi. Tapi ganti senyumnya yang mengembang.

Deg

Tunggu, perasaan apa ini?

"Aku bukan garang! Oh! Aku menyarankanmu membeli smilecoffe!" Ucapnya dengan nada riang seraya tersenyum

"Hah?" Aku tidak mengerti. Nama kopi macam apa itu? Kekanakan sekali.

Ia mengangguk-anggukan kepalanya.
"Saat kau meminumnya, aku bersumpah kau tiba-tiba akan









BOOM!"

Dia mengagetkanku.

"Kau akan tersenyum seketika!" Ucapnya seraya menunjukan gigirapihnya yang putih itu padaku.

Aku mengangguk.
"Baiklah aku akan membelinya."

Setelah membayar aku duduk di dekat counter coffee itu. Aku menunggu beberapa saat hingga akhirnya pesananku datang.

Kopi itu sederhana. Lebih tepatnya latte. Diatas itu terukir emotikon senyum sederhana yang pasaran. Bahkan aku rasa aku bisa membuatnya sendiri dirumah.
Namun di pegangan cangkir itu terdapat sebuah kertas kecil, aku membukanya dan membaca tulisan yang tertulis di kertas itu.

It's time to say 'good bye' to the past, say 'hello'to the future! And don't forget to smile (^.^).

Sial! Mengapa aku tersenyum membacanya?

Aku kembali ke counter coffee yang masih ia jaga. Ia menatapku dengan senyumnya.

"Hei, saat pulang kerja, mau jalan bersama?"




END



Edisi keburu-buru ini tuh jadi kalo berantakan gomen.

OneShutThruTheHeart :Hirai MomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang