Deeper - WannaOne

365 38 4
                                    

Teruntuk Kamu, yang selalu ada dipikiranku dan diam diam ku rindu.
Yang agaknya selalu berputar di pikiranku dengan tawa dan senyummu.
Ini aku, kau pasti tau.

Minho-ya.
Kau terkejudkan mengapa aku menulis surat?
Biasanya aku akan menemuimu dan mengoceh tentang banyak hal, namun untuk saat ini. Aku tak bisa. Saat-saat kedepan pun aku juga tak akan bisa kembali seperti itu.

Aku selalu ingin mengatakan ini,
Namun aku tak berani.
Aku selalu mengalihkan hal ini,
Namun ia tak mau pergi.
Aku selalu mencoba berhenti,
Namun hati ini tak pernah mau berhenti.

Kau tau, aku telah bersamamu untuk waktu yang lama ; tentu karna kita dari kecil selalu bersama.
Aku mengenal, aku hapal dirimu,
lebih dalam dari siapapun. Sekali pun itu Eomma Lee dan Appa Lee.

Aku mengetahui segala hal tentang dirimu, ku ulangi ; segala hal tentangmu.
Dari tanggal kelahiran hingga detik surat ini ditulis. Aku selalu mengetahui apapun, karna kau selalu bercerita padaku tentang hari mu, dan apa uang telah kau lalui setelah itu. Aku selalu mendengarkanmu; menyimpan baik-baik dalam memori ku, semua hal tentangmu. Tak akan pernah ku lewatkan sedetik pun.
Karna aku memiliki getaran spesial yang Berawal dari hal sederhana tentangmu.

Aku juga tau, aku tau kau memiliki orang yang kau suka, orang yang telah mencuri hati mu, orang yang dapat mengembangkan senyum mu kala matamu menemukan dirinya disekitarmu. Sekalipun kau tak mengatakannya padaku. Aku tau dari tatapan matamu.

Pada saat kita selesai mengerjakan ujian, Kau  menceritakan orang itu dengan tatapan yang berseri-seri ; tatapan yang belum pernah kau berikan pada siapapun termasuk aku.
Sampai aku dapat merasakan betapa kau mencintai dirinya dari tatapan matamu itu.

Mendengar pengakuanmu itu membuat
Hatiku terasa sesak dan lemah. Rasanya seperti dihimpit ribuan gajah.
Saat tiba dirumah, aku menangis se kencang-kencangnya. Namun aku menyimpannya. Aku tak mau kau melihat itu semua.

Aku tak tau sudah seberapa dalam aku jatuh,
Aku tak tau sudah seberapa dalam perasaan ku,
Aku mencintaimu Minho. Aku sungguh-sungguh mencintaimu.

Maaf kan aku yang pengecut, maafkan aku yang hanya bersembunyi dibalik tawaku, dukunganku, dan usahaku membantumu mendapatkan Mina ; adik kelas kita.

Hirai Momo, 22 Maret 2019
































Air mata bercampur rasa penyesalan lolos begitu saja dari mata nya setelah membaca tulisan rapih pada kertas pink yang tengah digengamnya.

"Bodoh...."

Lirihnya.


"KAU SANGAT BODOH LEE MINHO!" Bentaknya pada dirinya sendiri dengan suara yang tak main-main.

Betapa bodohnya Minho, selama ini tak menyadari bahwa Momo menyukai- tidak.

Mencintainya.

Minho yang mengaku tau segala hal tentang Momo, dari pertamakali ngompol hingga hal-hal lainnya.
Minho selalu mengatakan bahwa ia adalah spesialis Hirai Momo.
Namun? Nyatanya tidak. Ia tidak setahu itu.


Woojin ; teman sekelas Minho&Momo, menerobos masuk ke kamar Minho.
Melihat Minho yang begitu kacau, dengan air mata yang berderai begitu saja.
Ia tau, Minho sangat kehilangan. Sama sepertinya.

Perlahan langkah Woojin. berhenti tepat di depan Minho yang sedang tertunduk.

"Minho ayo, kita jangan sampai terlambat menghadiri pemakaman Momo-" Woojin sedikit menjeda kalimatnya, ia tak tega.

"Kau tak mau dia sedihkan karna kau tak mengantarkannya ke peristirahatan terakhirnya?"






Semuanya anchoor dah pusyink aink.

OneShutThruTheHeart :Hirai MomoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang