"Selamat pagi menantuku...."
Senyuman manis nan ramah menyapa Joohyun saat dia menemukan sosok ibu mertuanya berdiri di hadapannya kini.
"Ah, eomma... Silakan masuk." ajak Joohyun.
Sang ibu mertuapun masuk dan berjalan mendahului Joohyun. Kesempatan itu Joohyun gunakan untuk mengacak-acak rambutnya dan membuat piyama yang dia pakai 'agak' berantakan dengan kancing yang tidak beraturan.
"Kenapa kalian lama sekali membukakan pintu untukku? Dimana Joonmyeon? Apa dia masih di kamar?" tanya nyonya Kim bertubi-tubi sambil mencari sosok anaknya. "Oh tunggu..."
Nyonya Kim menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Joohyun yang berjalan di belakangnya. Lantas saja Joohyun terkejut dan berhenti mendadak lalu memberikan tatapan tanya kepada sang ibu mertua.
Hati Joohyun berdebar keras menunggu apa kata yang akan keluar dari mulut nyonya Kim. Debaran itu semakin kencang saat ibu dari Joonmyeon itu melihat Joohyun dari bawah sampai atas seperti sebuah mesin scanner.
"Jangan bilang kalau kalian....."
".... Ne. Kami sudah melakukannya eomma, maaf kami terlalu terburu-buru dan itu penyebabnya kami bangun terlambat." potong Joohyun.
Ya, gadis bermarga Bae itu terlalu cerdas untuk memahami apa yang akan menjadi pertanyaan dari ibu mertuanya. Oleh karena itu Joohyun memilih untuk langsung memotong perkataan nyonya Kim.
"Iya eomma tahu. Kalian seperti eomma dan appa saat baru menikah dulu. Selalu saja terburu-buru." ungkap nyonya Kim
Waw.
Joohyun tak menyangka akan mendapatkan respon seperti itu. Rupanya nyonya Kim mudah untuk dibohongi.
"Karena kalian bangun kesiangan, dan kebetulan sekali eomma membawa makanan, jadi sana pergi bangunkan Joonmyeon lalu kita bisa sarapan bersama." perintah nyonya Kim.
Ah, benar. Tadi nyonya Kim membawa sebuah tas bekal berukuran besar bersamanya. Pasti isinya makanan untuk pengantin baru. Mungkin nyonya Kim sudah mengira kalau Joohyun dan Joonmyeon sudah saling terbuka serta menerima kondisi satu sama lain.
"Tak perlu eomma. Aku sudah bangun!" kata Joonmyeon yang baru datang ke ruang makan.
"Omo! Pakai bajumu Joonmyeon! Nanti kau masuk angin!" perintah sang eomma yang terkejut karena sang anak yang bernama lengkap Kim Joonmyeon itu memasuki area ruang makan hanya dengan memakai celana boxer tanpa sehelai baju pun.
Apakah Joohyun melihat Joonmyeon juga? Tentu saja! Bahkan Joohyun mengalihkan pandangannya dari Joonmyeon dan memilih menyibukkan diri dengan menata beberapa piring dan meletakkan makanan yang dibawa oleh ibu mertuanya diatas meja.
Perempuan bermarga Bae itu terkejut saat sepasang lengan memeluk pinggang rampingnya.
"Omo!" kejut Joohyun.
Ketika dia sadari bahwa lengan itu milik Joonmyeon, Joohyun berusaha menenangkan dirinya sendiri. Sungguh debaran jantungnya tadi sangat luar biasa menjerit! Mengingat saat ini Joonmyeon bertelanjang dada dan dirinya sendiri hanya memakai piyama berbahan tipis.
"Pagi sayang, yang semalam terima kasih ya..." Ucapan manja dari Joonmyeon tersebut diikuti oleh ciuman tiba-tiba yang dia layangkan di pipi Joohyun.
Dan ya, hal itu membuat Joohyun malu. Ya, mungkin karena saat ini ada nyonya Kim yang duduk manis di meja makan dan terus memerhatikan gerak-gerik pasangan suami-istri tersebut. Mungkin sekarang pipi yang telah dicium itu berubah warna menjadi merah.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [surene] ♡
Fanfiction> COMPLETED < Banyak orang mengatakan, kisah cinta dalam perjodohan itu terlalu klise. Ya, itu benar. Seorang gadis bernama Bae Joohyun membuktikannya sendiri. Dia terjebak dalam kisah perjodohan dengan laki-laki bernama Kim Joonmyeon. Tetapi seirin...