Tiga minggu kemudian....
Joonmyeon terbangun dari tidurnya di pagi hari yang cerah. Hari ini adalah hari libur dan dia berencana untuk membangunkan Joohyun pagi ini.
Namun rencananya itu gagal ketika Joonmyeon membuka kamar Joohyun dan tidak menemukan sosok si perempuan Bae di dalam kamar tersebut. Sepertinya Joohyun sudah bangun lebih dulu daripada dirinya. Terlihat dari kamar perempuan itu yang sudah tertata rapi.
"Dasar wanita rajin...... " ujar Joonmyeon. "Lebih baik aku menyusulnya ke dapur."
Ya, Joonmyeon yakin kalau Joohyun saat ini pasti sudah berada di dapur. Seperti biasa, membuatkan sarapan untuk mereka berdua.
Sudah lebih dari tiga minggu setelah Joohyun dan Joonmyeon memperbaiki hubungan mereka, tiga minggu yang sama yang keduanya lewati setelah Joohyun menjelaskan kepada mantan kekasihnya -Oh Sehun kalau dia sudah menikah dan memiliki seorang anak di dalam kandungannya.
Dan tiga minggu itu berjalan begitu saja layaknya hari-hari mereka pada biasanya.
Tetapi untuk seorang Kim Joonmyeon semua hari itu terasa lebih berwarna sejak ia menyadari perasaan cintanya kepada Joohyun. Dia lebih penyayang, penyabar, dan sering mengalah untuk perempuan itu agar Joohyun selalu senang.
Namun tak bisa Joonmyeon pungkiri kalau rasa cintanya itu secara tidak langsung bertepuk sebelah tangan. Ya, sampai saat ini Joohyun belum mengetahui perasaan Joonmyeon terhadapnya.
Dan kondisi itu cukup menyiksa Joonmyeon.
Kini, langkah kaki Joonmyeon menuruni anak tangga menuju dapur. Langkah kaki itu terdengar oleh Joohyun yang sedang memotong-motong sayuran di dapur.
Dia nampak cantik meskipun dengan wajah polos tanpa makeup, masih menggunakan piyama di badannya dan juga sebuah celemek.
Ketika Joonmyeon sampai di dapur dan berjalan mendekat kearah Joohyun, mata keduanya saling bertemu. Merekapun saling melemparkan senyum satu sama lain.
"Selamat pagi... " sapa Joonmyeon sambil mengacak-acak rambut Joohyun.
"Yak! Tidak bisakah kau bersifat lebih ramah saat pagi hari? Mengacak rambut seseorang sepertinya bukan cara menyapa yang benar." komen Joohyun.
Perempuan itu membenarkan tatanan rambutnya.
Melihat wajah kesal Joohyun membuat Joonmyeon tertawa girang. "hahahaha... kau ini, pagi-pagi sudah bawel saja... Kau bahkan belum menyapaku kembali."
"Hm... Baiklah, pagi juga Joonmyeon-ah. " kata Joohyun. "Hari ini kita kehabisan bahan makanan, jadi sarapannya hanya vegetable omelete, beff bacon, garlic bread, dan orange juice saja. Tidak apa-apakan?"
Joonmyeon yang melihat bahan-bahan yang ada diatas meja hanya mengangguk-anggukan kepalanya saja. Ya mau bagaimana lagi? Mereka belum berbelanja untuk mengisi persediaan bahan makanan.
"Iya, aku tak masalah. Bagaimana kalau nanti kita ke supermarket? Kita akan memborong bahan-bahan makanan untuk persediaan... " saran Joonmyeon sembari meminum orange juice dan duduk di meja makan yang tidak jauh dari tempat Joohyun memasak.
"Memangnya kau tidak ada acara hari ini? Biasanya kau akan pergi bermain futsal bersama temanmu itu... siapa namanya? Yang matanya seperti katak...." tanya Joohyun.
Sepertinya apa yang Joonmyeon katakan ada benarnya juga. Semenjak mengandung, Joohyun agak sedikit cerewet dari biasanya. Itulah yang membuat Joonmyeon gemas dan selalu ingin mencubit hidung milik si ibu dokter.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [surene] ♡
Fanfiction> COMPLETED < Banyak orang mengatakan, kisah cinta dalam perjodohan itu terlalu klise. Ya, itu benar. Seorang gadis bernama Bae Joohyun membuktikannya sendiri. Dia terjebak dalam kisah perjodohan dengan laki-laki bernama Kim Joonmyeon. Tetapi seirin...