(Play music on multimedia)
"Eonni.........." Panggil seseorang yang baru saja membuka pintu kamar Joohyun.
Dia berlari kearah Joohyun sambil menangis. Dia langsung memeluk si wanita hamil itu dengan penuh rasa bersalah.
Ya, perempuan itu adalah Seulgi.
Joohyun membalas pelukan Seulgi dan menepuk pundak si gadis Kang beberapa kali. Ia menghapus airmatanya yang tiba-tiba saja ikut terjatuh.
"Seulgi-ya..."
"Eonni, maafkan aku. Ini semua salahku...."
Kepala Joohyun dengan cepat menggeleng.
"Aniya... Tidak Seulgi. Ini bukan salahmu. Kau tidak tahu menahu tentang surat perjanjian itu... Ini semua salahku sendiri." kata Joohyun.
Ya, seperti yang pernah kubilang. Satu persatu orang-orang akan mulai mengetahui rahasia antara Joohyun dan Joonmyeon. Termasuk Seulgi, dia sudah mengetahui fakta yang sebenarnya dari nyonya Bae.
Beberapa hari yang lalu tuan dan nyonya Bae memanggil Seulgi untuk memintanya menjadi perawat pribadi Joohyun yang tengah hamil di kediaman mereka. Awalnya Seulgi ragu untuk menerima tawaran tersebut, mengingat dia tidak memiliki kemampuan dan ilmu dalam merawat seorang wanita hamil, tetapi karena tuan Bae memintanya dengan sangat sungguh-sungguh, akhirnya Seulgi menerima tawaran tersebut.
Selepasnya, nyonya Bae mengajak Seulgi untuk berbicara empat mata setelah tuan Bae pergi menuju rumah sakit untuk bekerja. Nyonya Bae langsung menceritakan semua hal yang menimpa Joohyun kepada Seulgi.
Mulai dari kenapa Joohyun kembali ke kediaman keluarganya dan tidak tinggal bersama suaminya. Segalanya. Yang berinti bahwa kini Seulgi telah mengetahui segala yang Joohyun lewati.
Oleh karena itu Seulgi tak kuasa menahan tangisnya melihat Joohyun yang seperti orang hilang arah dan semangat.
Mungkin pribahasa 'hidup segan, mati tak mau' adalah pribahasa yang tepat untuk si wanita Bae itu.
"Eonni... Jangan salahkan dirimu seperti ini..."
"Tidak Seulgi-ya, ini semua memang salahku. Seharusnya aku tidak pernah mengikat janji apapun dengan Joonmyeon dulu. Seharusnya kami menjalani kehidupan kami dengan semua kebencian kami lalu bercerai. Bukan mengikat sebuah pernikahan kontrak dan berakhir dengan saling jatuh hati..." lirih Joohyun.
"Eonni... Jika kalian berakhir dengan saling mencintai, itu bukan salah kalian... Tuhan memiliki rencana di balik semua kenyataan ini....." kata Seulgi. "Mungkin saja jika Joonmyeon oppa mendapatkan kesempatan untuk bisa menjelaskan semuanya, tuan Bae akan mengerti dan membiarkan kalian kembali seperti dulu."
"Apakah itu mungkin Seulgi-ya? Kau tahu sendiri seperti apa ayahku... Rasanya tidak mungkin kalau dia memberikan kesempatan kedua untuk orang yang telah membuatnya kecewa."
Mendengar nada pesimis dalam perkataan Joohyun membuat Seulgi kebingungan untuk mencari cara agar menenangkan perempuan hamil itu.
"Tidak ada yang tidak mungkin eonni! Kau ingat? Saat operasi pertamaku dulu?" tanya Seulgi yang membawa kenangan mereka di masa lalu. "Kau berada disana, memimpin jalannya operasi bersama dokter lainnya. Kau meyakinkanku untuk tetap tenang dan tidak panik dalam menghadapi operasi itu. Meskipun tugasku hanya menyerahkan dan membersihkan alat-alat bedah."
Ya, Joohyun ingat.
Waktu itu adalah operasi pertama bagi Seulgi sebagai perawat spesialis jantung. Dia menemani Joohyun dan banyak dokter lainnya untuk melakukan operasi transplantasi jantung. Seulgi mengambil andil untuk menyerahkan peralatan bedah yang terdiri dari berbagai macam alat tajam dan lainnya kepada dokter-dokter bedah jantung saat mereka memerlukannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
True Love [surene] ♡
Fanfiction> COMPLETED < Banyak orang mengatakan, kisah cinta dalam perjodohan itu terlalu klise. Ya, itu benar. Seorang gadis bernama Bae Joohyun membuktikannya sendiri. Dia terjebak dalam kisah perjodohan dengan laki-laki bernama Kim Joonmyeon. Tetapi seirin...