gedung teater

909 108 1
                                    

Beberapa bulan berlalu semenjak pengunduran diri Jisoo sebagai sekretaris Jinyoung,  kini kemana-mana Jinyoung selalu bersama Bambam sekretaris barunya, tidak seperti dulu ketika Jisoo masih menjabat sebagai sekretarisnya,  Jinyoung lebih betah bersama Jackson.

"hya. Kau menyesal sekarang?" tanya Lisa masih menyendoki makanan ke dalam mulutnya.

Sedangkan Jisoo masih memperhatikan Jinyoung dan kawan-kawannya yang duduk di kursi pojok cafetaria.

"menyesal? Aku justru bahagia karena bisa fokus belajar" sangkal Jisoo mengalihkan pandangannya ke Lisa.

"kau mungkin tidak di kelas C kalau kau terus bergaul dengan Jinyoung,  mungkin saja kau akan naik ke kelas A dan sekelas dengannya, lihat Bambam,  nilainya semakin meningkat itu karena Jinyoung yang mengajarinya" Lisa menggeleng "kau memang tidak pintar memanfaatkan situasi"

Jisoo menjitak kepala Lisa "apa kau bilang?  Berhenti bicara omong kosong Lisa,  dia itu orang dingin yang tak punya perasaan,  aku bersyukur berhenti jadi sekretarisnya"

"kemarin dia mendapat juara 1 debat tingkat nasional,  kau tak ingin memberinya selamat?  Hitung-hitung menghilangkan kecanggungan antara kalian karena pengunduran dirimu"

"itu sudah berbulan-bulan yang lalu, aku tak ingin mengungkitnya lagi,  apalagi kami tidak saling mengenal,  untuk apa aku harus berbasa-basi mengucapkan selamat padanya?"

Tak ada alasan bagi Jisoo untuk pura-pura dekat dengan Jinyoung,  mereka beda kelas,  meskipun Jisoo pernah menjabat sebagai sekretarisnya di organisasi,  itu bukanlah alasan untuk mengatakan mereka akrab atau sejenisnya,  tetap saja tak ada basa-basi diantara mereka karena pada kenyataannya mereka memang hanya tahu nama,  Jisoo bahkan tidak terlalu yakin Jinyoung tahu namanya,  selama ini Jinyoung tidak pernah memanggil namanya,  dia hanya memanggilnya sekretaris.

"Jisoo....... "

Sontak Lisa dan Jisoo melempar pandang ke sumber suara,  Jackson menyahut dari arah pintu,  membuat beberapa penghuni cafetaria juga melirik ke Jackson. Jisoo hanya menundukan kepalanya karena malu.
"aku jarang melihatmu akhir-akhir ini" ujar Jackson yang mulai duduk di sebelah Lisa.

Orang yang diajak bicara justru pura-pura tidak mendengar dan terus menyeruput sup nya.

"yahh,  kau mendengarku?  Kemana kau akhir-akhir ini?"

Jackson mulai menginterogasi,  sedangkan Lisa hanya menyimak,  dia tahu sifat Jackson kalau sedang penasaran.

"aku di sekolah,  juga di rumah,  memangnya aku mau kemana lagi?" teriak Jisoo di depan wajah Jackson.

"aku kan hanya bertanya,  kenapa kau marah?"

Jisoo mendengus,  sekali lagi tak memperdulikan Jackson. Jackson berada di kelas A,  sekelas dengan Jinyoung sedangkan Jisoo dan Lisa di kelas C,  wajar jika mereka jarang bertemu,  apalagi letak kelas mereka yang berbeda gedung.

"kau masih belum menyapa Jinyoung?" suara Jackson sengaja dikecilkan agar hanya mereka saja yang mendengarnya.

"untuk apa?  Memangnya ada hal penting aku harus menyapanya?"

Jackson mengalihkan pandangannya ke Lisa "kau lihat?  Dia dan Jinyoung memang tak punya hubungan yang baik"

Lisa hanya mengangguk mengiyakan.

🔰🔰🔰

Dengan sangat malas Jisoo berjalan menuju ruang guru,  di tangannya tersusun buku tugas para siswa yang harus dikumpulkan siang ini,  seharusnya itu tugas ketua kelas,  tapi karena Jisoo memang sedang berbaik hati hari ini untuk menggantikan tugas ketua kelasnya yang tidak datang karena sakit,  berakhirlah Jisoo di ruang guru menunggui tugas-tugas itu selesai diperiksa.

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang