Karena Jisoo

810 88 15
                                    

Jinyoung kembali ke rumah hampir tengah malam, urusan kantor hari ini begitu sangat menyiksa apalagi mengingat kejadian Nayeon dan Jisoo jelas membuat sakit kepala Jinyoung mendadak kambuh lagi.

Seharian ini, dia memutuskan pulang lebih cepat dari kantor, tapi justru nongkrong di galery Mark dan tertidur disana karena reaksi obat yang dia konsumsi untuk menghilangkan rasa sakit di kepalanya.

Jinyoung sedikit mendengus ketika memasuki kamarnya bahkan tak berniat untuk menyalakan lampu, gorden jendelanya bahkan menari-nari karena angin dari luar jendela yang tidak tertutup, buku-buku tergeletak dimana-mana, tak ada tempat untuk berjalan karena lantai kamar Jinyoung sekarang telah dipenuhi oleh buku bacaan, buku yang dia beli ketika dulu sering berkencan dengan Jisoo, sekarang Jinyoung hanya membaca buku-buku itu berulang-ulang, dia ingin menghapal semua isi buku itu diluar dari kepalanya, bahkan ada beberapa lembar kertas yang entah apa tergeletak diatas kasur.

Setelah berganti pakaian, Jinyoung kembali meraih buku yang tergeletak di bawah ranjang, lalu menghilangkan sisa-sisa debu yang tertempel di cover buku itu. Masih malas menyalakan lampu, Jinyoung justru mengambil senter lalu membaca diatas ranjang, buku itu adalah buku yang Jisoo berikan ketika Jinyoung meminta agar mereka berteman.

Tak ada suara apapun.

Yang terdengar hanyalah hembusan angin musim gugur.

Jinyoung mengerjap dan menutup matanya ketika lampu dalam kamarnya tiba-tiba menyala, silau karena cahaya dalam kamarnya berubah jadi sangat terang.

"Kau bisa buta jika membaca seperti itu"

Jinyoung menoleh ke sumber suara, lalu mematikan senternya setelah sadar bahwa Jackson masuk ke kamarnya diam-diam.

"kau berantakan sekali Jinyoung"

Jinyoung hanya mendengus malas, pasti ada sesuatu yang membuat Jackson berkunjung ke rumahnya di tengah malam seperti ini. Dan Jinyoung cukup pintar untuk bisa menebak, pasti ada hubungannya dengan Jisoo kenapa Jackson yang super sibuk itu bisa berada disini.

"aku akan berbicara dulu sebelum memukul" ujar Jackson dingin.

Jinyoung bangkit dari tempatnya, lalu melangkah dengan pelan mendekati Jackson karena buku yang memenuhi lantai "tidak bisakah kau langsung memukul saja seperti yang pernah kau lakukan sebelumnya?"

Jackson tersenyum tipis "jangan memaksaku untuk melakukannya, kau tau kenapa aku datang kesini, aku butuh penjelasanmu" ujar Jackson masih dengan intonasi tenang tapi dingin.

"ahh, Jisoo mengadu lagi padamu?"

"dia tidak pernah mengadu padaku tentang hubungan kalian, tapi aku yang terlalu peka untuk bisa membaca situasi ini"

"ini masalahku dengan Jisoo, kau tidak perlu ikut campur" ujarnya membelakangi Jackson lalu duduk di pinggir ranjang.

"aku tidak bisa berpura-pura tidak peduli melihat kalian seperti ini, Jisoo kebingungan karena sepertinya dia benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi, untuk itu aku datang kesini bertemu denganmu, jangan menyiksa Jisoo terlalu lama Jinyoung-ah"

Jinyoung meringis lalu meremas selimut yang ada diatas kasur dengan kuat, menunduk dalam lalu menutup matanya. "akupun tersiksa" ujarnya dengan suara bergetar, dia sedang menahan tangis.

"apa sebenarnya yang terjadi?"

"AKU HANYA BOSAN PADANYA" teriak Jinyoung tiba-tiba "jika kau juga mengaku sebagai sahabatku, maka seharusnya kau bisa peka dengan kondisiku, bahwa aku meminta Jisoo putus karena bosan menjalani hubungan yang memuakkan ini"

"HYAAA....... " giliran Jackson yang berteriak "semudah itu kah kau mengatakan bahwa kau bosan?"

"yahh, semudah itu"

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang