Because of You

743 72 13
                                    

"ya Tuhan.... Berikan dia kesembuhan,  berikan keajaiban untuknya" suaranya nyaring terdengar, hingga yang bisa mendengarnya hanyalah dirinya saja.

Jisoo menautkan jari-jarinya, duduk di kursi tepat di samping tempat tidur Jinyoung, lalu menunduk, berdoa, memohon untuk keajaiban yang setidaknya bisa terjadi untuk mereka.

"Jisoo.... "

Suara yang lembut itu, Jisoo mengenalinya, itu milik Jinyoung, dia membuka matanya untuk sekedar memastikan bahwa Jinyoung benar sedang memanggilnya, lalu menggenggam tangannya dengan lembut "kau sudah bangun?" tanyanya sedikit lega.

Jinyoung mengangguk dengan lemah.

"bagaimana perasaanmu?"

"baik, karena aku masih bisa melihatmu ketika aku bangun" ujarnya tersenyum kecil.

"maafkan aku karena kemarin terlalu bersemangat mengajakmu pergi, hingga aku lupa bahwa kau sedang dalam kondisi yang tidak baik, maafkan aku"

Jinyoung masih tersenyum lalu menatap Jisoo "jangan, jangan minta maaf, aku yang memaksamu untuk pergi, maaf karena telah membuatmu khawatir"

Tangan Jisoo beralih ke pipi laki-laki itu, lalu mengusapnya pelan.

"ooh, kau sudah sadar?" sahut Mark yang baru bangun dari sofa.

Jinyoung menoleh "Mark hyung, kau menginap?"

Dengan wajah baru bangun tidur, Mark mengusap wajahnya lalu mendekati Jinyoung "semalam aku menemani orangtuamu disini bersama Jackson juga Hyesung nuna"

"mereka datang?" tanya Jinyoung sedikit terkejut mendengarnya, sepertinya semalam dia pingsan hingga tidak tahu siapa saja yang menemaninya, lalu kembali menatap ruangan "dimana mereka?"

"orangtuamu pulang pagi sekali untuk beristirahat, mereka benar-benar tidak tidur semalaman menungguimu sampai membaik, Hyesung nuna dan Jackson keluar mencari makanan, sebentar lagi akan kembali"

"maaf telah membuat semua orang jadi khawatir" ujarnya lemah

"bukan keluarga namanya jika tidak khawatir"

"kapan operasiku?" tanya Jinyoung tiba-tiba

Jisoo dan Mark saling melempar pandang "jangan dipikirkan, kau akan dioperasi jika tiba waktunya kau dioperasi" ujar Mark.

Jinyoung memasang wajah semakin lesu "apakah aku akan mencukur habis rambutku?" membayangkannyapun rasanya tak mungkin.

Jisoo dan Mark mengangguk bersamaan.

"apakah kau akan tetap menyukaiku jika rambutku habis?" ujarnya memandang Jisoo

"apapun yang terjadi padamu aku tidak akan pernah berubah"

Mark menghela napas panjang "woah, sepertinya aku diabaikan lagi" ujarnya berbisik.

Karena merasa telah menjadi orang ketiga, Mark memutuskan meninggalkan ruang rawat Jinyoung lalu membiarkan kedua orang itu berada di dunia mereka, tak baik menjadi penganggu.

Jinyoung melirik Jisoo lalu menyuruh perempuan itu untuk tidur disebelahnya diatas bangkar, Jisoo menurut, lalu mereka menatap langit-langit ruangan yang berwarna putih.

"musim apa sekarang?"

Jisoo menoleh "masih musim gugur, kenapa?" lalu menengok keluar jendela, aura musim gugur masih terasa.

"kau menyukai musim gugur?"

Jisoo berpikir sejenak lalu menggeleng "tidak juga... "

Jinyoung menoleh, sedikit terkejut dengan jawaban itu, dia kira Jisoo menyukai musim gugur ternyata dia salah menerka tentang sesuatu yang disukai perempuan itu.

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang