confused

724 89 6
                                    

Minggu-minggu ini Jinyoung disibukkan dengan banyakknya urusan kantor di Yi-en Group. Dia hampir tak punya waktu kosong untuk dirinya sendiri, walaupun ada palingan itu hanya sejam saja.

Ketua tim yang ditugaskan untuk mengurus proyek di Busan sekarang berada di ruangan Jinyoung, berdiri mematung di depan meja jinyoung, bibirnya sedikit bergetar, keringat membasahi dahinya padahal suhu di ruangan Jinyoung tidak terlalu panas.

Jinyoung duduk membelakaninya, dia sedikit meremas kepalanya sendiri sambil membaca berkas yang dibawa ketua tim padanya.

Beberapa menit kemudian setelah membacanya, Jinyoung memutar kursinya menghadap karyawannya itu, dia menatap tepat kematanya,  tatapannya dingin.

"tuan Lee...... " suara Jinyoung yang berat dan terdengar dingin mambuat orang bermarga Lee itu mengerjapkan matanya berkali-kali,  sepertinya dia tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

"iya sajangnim... " jawabnya kemudian. Suaranya bergetar.

"kau ingin mengajukan ini pada investor?" Jinyoung mengangkat berkas itu hingga berada di depan wajah tuan Lee, matanya menyipit.

Seperti tak ingin menjawab, tuan Lee justru menelan ludahnya sendiri, kali ini apa lagi kesalahannya.

"aku tidak suka idemu.." ujar Jinyoung dingin, lalu membuat bunyi di meja dengan jari-jarinya.

Dengan gugup tuan Lee kembali mengambil berkas itu "tapi sajangnim, tim kami sudah bekerja keras untuk mengajukan berkas ini pada anda, tidak bisakah___"

"kau tak terima karena aku menolak berkasmu?" potong Jinyoung membuat tuan Lee mengatupkan bibirnya.

Tuan Lee menggeleng dengan cepat.

"ide kalian terlalu pasaran, aku ingin kalian membuat inovasi baru, investor akan menertawakanmu jika membaca berkas itu, atau kalian menyuruhku turun tangan langsung mengurus proyek ini?" ujar Jinyoung semakin geram.

Tuan Lee menggeleng lagi.

"aku memberimu waktu seminggu untuk menggantinya dan mendiskusikannya dengan timmu, ingat jangan terlalu lama atau aku akan memecat kalian secara massal, kenapa kalian selalu membuang banyak waktu untuk pekerjaan kecil seperti ini?" bentak Jinyoung lagi.

Tuan Lee yang terkejut dengan suara Jinyoung langsung menunduk "nne sajangnim,  aku janji akan menyelesaikannya secepat mungkin, aku undur diri"

Dengan langkah terburu-buru tuan Lee meninggalkan ruangan Jinyoung, dia hampir bertabrakan dengan Jackson saat keluar dari pintu, Jackson justru terkejut dengan ekspresi tuan Lee yang keluar seperti orang ketakutan.

"ada apa dengannya?" tanya Jackson berjalan santai ke sofa.

Jinyoung tanpa ekspresi justru mengabaikan Jackson "apa kau sudah membuat janji dengan sekretarisku untuk datang kesini?" ujarnya masih sibuk di depan komputer.

Jackson menaikkan alisnya tak percaya lalu melempar koran di atas meja ke sembarang arah "hyaa....  Jangan samakan aku dengan karyawannmu Jinyoung-ah" teriaknya bercanda.

Jinyoung sedikit tersenyum melihat kelaukan Jackson "ada apa kau kesini?" tanyanya kemudian,  suaranya tak sedingin tadi.

Jackson berjalan menjelajahi rak buku yang terletak dekat dinding kaca "aku hanya mampir, memangnya tak boleh?"

Masih sibuk di depan komputer Jinyoung menjawab "tapi biasanya kau akan mampir jika ada sesuatu"

"ah tidak juga, aku sering mampir meski tak ada keperluan, aku juga sedang mencari inspirasi untuk membuat lagu baru" sanggahnya.

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang