13 tahun kemudian

883 99 1
                                    

Lagi-lagi Jinyoung membuang 4 proposal sekaligus yang diajukan oleh staff nya.

"sampah..... Aku bisa membuat 100 proposal seperti ini dalam satu hari jika aku mau,  kenapa kalian tidak kreatif sama sekali?"

Dan semua orang juga tahu akan bagaimana endingnya,  proposal mereka akan berakhir di tempat sampah, dan tak akan ada yang memperdulikan proposal-proposal itu selain cleaning service, menyedihkan.

Semenjak Jinyoung menjabat sebagai CEO dan menggantikan posisi kakak perempuannya yang menikah setahun yang lalu karena ingin fokus jadi ibu rumah tangga ketimbang berkarir, membuat kehidupan karyawannya hidup seperti dijungkir-balikkan.

Bahkan banyak karyawan yang mengeluh mengapa harus Jinyoung yang menjabat sebagai CEO saat ini,  dia benar-benar makhluk dingin yang kejam.

Sedikit saja kau melakukan kesalahan,  maka hidupmu akan diibaratkan seperti telur diujung tanduk, mengenaskan.

Tapi ada untungnya juga Jinyoung menjabat sebagai CEO,  dia profesional, tak pernah main-main masalah pekerjaan,  baru setahun menjabat,  saham perusahaan sudah meningkat 50% dari jumlah saham sebelumnya,  membuat perusahaannya meroket hingga ke bagian Timur Tengah, alhasil gaji karyawannya juga meningkat diatas rata-rata.

Bisa dikatakan,  hanya orang-orang tertentu yang akan senang bekerja dengan Jinyoung,  sedangkan orang-orang biasa hanya akan merasakan sensasi berada diantara surga-neraka dunia.

[Park Jinyoung,  pengusaha muda kaya raya, betalenta, berkarisma, tampan dan cerdas,  juga masih lajang]

"berita macam apa ini,  kenapa tak berkelas sama sekali?" protes Jinyoung membuang koran yang baru saja dibacanya ke sembarang arah.

Choi Youngjae sekretarisnya hanya bisa melihat Jinyoung dari balik kaca mata beningnya.

"kenapa mereka selalu menyelipkan kata lajang di semua berita yang keluar tentangku?" Jinyoung benar-benar tidak suka jika media terlalu lebay memberitakan tentang dirinya.

"media tidak salah karena kenyataannya kau memang lajang hyung" Youngjae menginterupsi.

Jinyoung mengambil koran yang tergeletak di lantai dekat kakinya dan melemparnya tepat kewajah Youngjae "jangan menyindirku!"

"jika aku jadi komisaris,  aku akan menjodohkanmu dengan putri teman bisnis kita,  itu akan lebih masuk akal dari pada menungguimu mencari pasangan sendiri"

"kenapa kau selalu bermimpi ingin menjadi papaku?" keluh Jinyoung sambil membaringkan tubuhnya diatas sofa.

Masih jam istirahat kantor,  Jinyoung hanya ingin menghabiskan waktunya di dalam ruangannya dari pada harus gabung di cafe kantor bersama staff lain,  dan Youngjae,  mau tak mau harus terjebak bersama Jinyoung.

Pikiran Jinyoung menerawang,  selalu ada rasa penyesalan di hatinya setiap kali mengingat kejadian di rumah sakit belasan tahun yang lalu.

"Hyung....."

Suara Youngjae lagi-lagi membuatnya tersentak.

"mwo...?"

"kita ada pertemuan sore ini dengan beberapa kolega dari Rusia, mereka__"

"apakah harus sore ini?  Aku ada jadwal lain" potong Jinyoung tak sedikitpun melirik ke Youngjae.

Dengan wajah bingung Youngjae melirik Jinyoung yang masih berbaring diatas sofa,  kemudian kembali menatap layar ipad nya sambil membetulkan letak kacamatanya,  tak ada yang salah,  CEO nya tak ada janji lain selain pertemuan penting itu.

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang