Menghilang

805 105 7
                                    

Jinyoung POV

Aku tak paham kenapa aku justru setuju agar Jisoo menemaniku datang ke Sejong center hari ini, aku benar-benar tak paham,  kenapa aku justru mengatakan bahwa Bambam dan Jackson tak mendapatkan izin keluar saat Jisoo merekomendasikan mereka?  Aku bisa saja menolak saat guru kesiswaan meminta Jisoo menemaniku,  yahh,  tapi kenapa tak kulakukan?  Aku rasa ada yang salah.

Sebenarnya aku ingin Jisoo bisa sedikit lebih berguna membantuku mengecek belakang panggung,  tapi melihat wajah kusutnya itu aku urungkan niatku,  sudah kubilang aku tak ingin berurusan dengannya setelah pengundurannya beberapa bulan yang lalu, terkecuali untuk hari ini,  aku tak yakin bagaimana bisa terjebak dengannya disini, jadi, daripada berurusan dengannya,  maka kubiarkan saja dia keluar, biar aku yang menyelesaikannya sendiri.

"aku akan menunggu diluar saja" ujarnya.

Aku hanya mengangguk mengiyakan.

Setelah melihatnya meninggalkan ruangan,  aku berjalan ke arah panggung tempat para pekerja itu berada,  aku mencari sosok pria berjas yang pertama kali kutemui saat masuk,  tapi sepertinya dia sudah meninggalkan gedung lebih dulu dan para pekerja ini disini.

"hya anak muda? Kau menyuruh pacarmu pulang duluan?" seorang pekerja yang menggunakan kaos tanpa lengan menyahut padaku.

Aku hanya tak peduli.

"kau menyuruhnya pulang karena kami menggodanya? Dia terlalu cantik"

Kulirik dinding ruangan, kuputar tubuhku sekian derajat untuk memastikan warna dinding gedung ini memang sudah kusam "apakah kalian benar bisa menyelesaikannya minggu ini?  Sepertinya warna dindingnya juga harus diganti!"

"aku rasa tak ada masalah dengan warna dindingnya" ujar salah satu diantara mereka.

"tapi dimataku,  warna dinding-dinding ini sangat bermasalah, lampu di lantai dua juga belum kalian pasang,  apakah ini yang harus kulaporkan pada sekolahku? Bahwa kalian tidak bekerja profesional dan hanya bisa menggoda gadis berseragam?"

Sebenarnya aku sudah muak sejak pertama kali melihat mereka menggoda Jisoo,  bukan karena Jisoo aku marah,  tapi karena mereka terlalu membuang-buang waktu untuk hal-hal yang tidak berguna,  jika mereka bermalas-malasan seperti ini,  bukankah ini akan berdampak pada acara sekolahku nanti? 

Mereka terdiam, sebenarnya aku tak ingin mencari masalah,  8 lawan 1, jelas aku akan mati jika berurusan dengan mereka,  tapi aku tak bisa diam jika menyangkut tentang pekerjaan.

"jika kalian tak serius mengerjakan ini katakan saja! aku bisa meminta pihak pengelola Sejong untuk mengganti kalian jika kalian mau" ujarku melangkah ke belakang panggung.

Aku harus menyisir semua ruangan sebelum pulang,  dan sepertinya butuh setengah jam lagi untuk berkeliling.

🏤🏤🏤

Jisoo POV

'Lama,  apa yang dilakukan Jinyoung di dalam sana?'  Protesku dalam hati.

Aku ngantuk, juga sangat sangat lapar. Aku harus menolong diriku sendiri daripada harus berharap menunggui Jinyoung yang sepertinya betah berada di dalam,  dia mungkin lupa aku datang bersamanya hari ini.

"ahh sial maag ku kambuh,  apa yang harus aku lakukan?"

Aku memegangi perutku yang sakitnya minta ampun sambil melangkah meninggalkan gedung,  aku akan mati jika harus menunggu semenit lagi,  aku harus pulang.

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang