Kau Milikku

684 89 3
                                    

Jinyoung POV

Rasanya seperti setahaun aku pergi ke New York, aku benar-benar sangat merindukan Korea padahal baru 3 hari aku meninggalkan Korea kenapa rasanya lama sekali?

Dan alasan pertama yang membuatku ingin cepat kembali adalah Jisoo.

Perempuan itu sukses mengendalikan pikiranku akhir-akhir ini, aku sangat merindukannya, tapi terakhir kali kami bertemu adalah saat dimana dia meminta untuk mengakhiri hubungan ini. Apakah dia serius waktu itu? Kuharap tidak.

Cherry blossom masih saja bermekaran, yang membedakan adalah suasananya sedikit berubah. Jisoo tidak pernah mengangkat panggilanku semenjak hari itu.

Kuharap juga dia mendengar berita tentang pertunanganku yang baru saja dibatalkan, dan kurasa juga aku berhutang pada Yeeun tentang ini.

Mark mengatakan bahwa aku harus secepatnya membicarakan ini pada Jisoo sebelum semuanya berlarut-larut, dan dia berjanji akan berbicara juga pada Jackson. Yahh Jackson lebih bisa mendengarkan Mark dibandingkan mendengarkanku.

Masih di musim semi.

Siang itu aku datang ke Gwangju hospital, hanya satu alasan kenapa aku datang kesini adalah kerena Jisoo. Aku menungguinya seperti orang bodoh di depan runah sakit, aku yakin jika menghubunginya dia tidak akan mengangkatnya.

Hampir sejam, seseorang yang keluar dari pintu rumah sakit sukses mencuri perhatianku, siapa lagi? Dia satu-satunya alasanku kesini, tapi ada Jackson.

Anggaplah ini yang pertama kali aku cemburu melihat mereka bersama semenjak Jackson jujur padaku bahwa dia menyukai Jisoo waktu itu, dan siapa yang tidak cemburu melihat perempuan yang kau cintai bersama dengan laki-laki yang juga mencintainya? Terlebih lagi jika itu adalah sahabatmu.

Mereka tidak menyadari kehadiranku, hingga sebelum mereka melangkah jauh aku memanggil Jackson, membuatnya menoleh termasuk Jisoo. Dan dengan ekspresi sedikit terkejut mereka menatapku, aku hanya memasang tampang datar tak suka melihat pemandangan ini.

"oh Jinyoung-ah, kau sudah kembali dari New York?" Jackson bertanya padaku seolah-seolah tidak ada yang terjadi antara kami.

Aku melangkah mendekati Jisoo, aku benar-benar sangat merindukannya, lalu sedetik kemudian kembali menoleh ke Jackson.

"sepertinya kita harus bicara Jackson!" ujarku pelan.

Sekarang aku berubah pikiran, aku terlalu sulit untuk memahami perempuan, jadi masalahku dengan Jisoo akan kubicarakan nanti saja, hal yang lebih dulu harus kuselesaikan adalah Jackson, kelihatannya dia terlalu rumit dibandingkan Jisoo.

"bicaralah, aku akan mendengarkanmu!"

Mungkin mood nya sedang baik hari ini.

"ada apa kau kemari?" suara Jisoo membuatku mau tak mau harus menatapnya.

"aku mencari Jackson"

Jackson tiba-tiba menyahut padaku karena kebingungan aku mencarinya di rumah sakit "seharusnya kau mencariku di agensi, bukannya di rumah sakit"

"sudahlah aku hanya ingin bicara denganmu berdua"

"bicaralah! Aku tak punya waktu banyak, apa yang ingin kau katakan?"

"aku tak ingin kita bicara disini"

Kuperhatikan Jisoo menarik lengan kemeja Jackson sedikit menjauh "jam istirahatku akan berakhir sebentar lagi, kami harus segera makan, kalau kau tak ingin membicarakannya disini maka aku dan Jackson harus segera pergi"

Jawaban itu, kenapa aku juga benci mendengarnya.

"kalau kau ingin pergi, maka pergilah! Aku dan Jackson ada urusan, kau tidak perlu ikut campur ini urusan laki-laki"

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang