Maafkan aku.

617 84 1
                                    

Jinyoung datang ke rumah sakit Gwangju siang itu, seperti biasa Jinyoung mengajaknya bertemu di balkon lantai lima.

Ditatapnya perempuan yang muncul di ujung koridor,  Jinyoung menunggu Jisoo datang ke arahnya, sisa tiga langkah justru Jinyoung yang menambah langkahnya mendekati Jisoo lalu memeluk perempuan itu erat, sangat erat seperti tak ingin melepaskannya.

Jisoo tak bisa berbuat apa-apa, dia menerima pelukan Jinyoung dengan perasaan campur aduk, tak biasanya Jinyoung memeluknya seperti ini.

"ada apa?"

Jinyoung belum melepas pelukannya, dia menenggelamkan wajahnya diantara sela-sela rambut Jisoo yang tergerai.

"kau kenapa?" tanya Jisoo lagi, dia sepertinya merasakan kegelisahan Jinyoung saat ini.

"aku hanya ingin bersamamu"

Jisoo kebingungan, 'pasti ada sesuatu' bantinnya lalu segera melepas pelukan Jinyoung, menatap laki-laki itu dengan wajah masih kebingungan, dia tersenyum untuk menenangkan.

Jinyoung menatapnya lalu mengelus pipi Jisoo dengan lembut "apapun yang terjadi, aku mohon tetaplah bersamaku!"

Kedengarannya aneh, ini memang aneh, mereka baru menperjelas hubungan mereka beberapa hari yang lalu, dan Jinyoung sudah bertindak seolah-seolah Jisoo akan meninggalkannya atau sebaliknya.

Jisoo menggeleng, apakah ini ada hubungannya dengan pertunangan itu? Jisoo masih belum bisa melupakan fakta itu meskipun Jinyoung sudah meyakinkannya bahwa dia tidak akan bertunangan. Apakah Jisoo harus percaya? Nyatanya dia sedikit ragu.

"ada apa denganmu?" Jisoo semakin curiga.

Jinyoung tak ingin menatapnya "kau harus janji padaku bahwa kau tak akan mempercayai apapun yang kau lihat dan kau dengar tentang aku. Ini tidak akan lama jadi aku mohon jangan pergi dan tetaplah disisiku!"

Ini terdengar semakin aneh, Jisoo menyipitkan matanya lalu melepas pergelangannya dari tangan Jinyoung.
"katakan! Kau kenapa?"

Jinyoung tak bisa mengatakannya, dia benar-benar tak sanggup untuk mengatakannya pada Jisoo, dia tidak bisa melihat reaksi Jisoo jika tahu bahwa dia menerima pertunangannya padahal jelas bahwa beberapa hari yang lalu dia sudah berjanji untuk tidak melakukannya. Menjadi jujur rasanya memang terlalu berat.

Suara pesan text masuk kedalam ponsel Jisoo dan berhasil mengalihkan perhatiaannya dari Jinyoung, ada pasien yang harus dia tangani kali ini.

Sekali lagi Jisoo menatap Jinyoung lama lalu menggenggam tangannya kuat "aku tak paham apa maksudmu, tapi aku ingin kau menjelaskannya! Aku akan menghubungimu nanti, aku harus segera pergi"

Jisoo melangkah pergi tapi tangannya masih berada dalam genggaman Jinyoung, dan Jinyoung melepaskan tangan itu pelan lalu membiarkan Jisoo pergi, menatap punggung perempuan itu semakin menjauh.

🌸🌸🌸🌸🌸

Youngjae sudah menyiapkan semuanya, dia hanya mengikuti perintah dari nyonya Park untuk mengundang media ke Yi-en Group siang itu, hari ini konferensi pers untuk mengonfirmasi tentang pertunangan CEO Yi-en Group Park Jinyoung, semua TV national akan meliputnya.

Jinyoung seperti orang kehilangan akal saat mendengar tentang rencana ini, dia tidak sampai kepikiran bahwa ibunya akan mengundang media.

"omonim, apa sebaiknya tak usah ada media dulu? Kami belum bertunangan" sahut Yeeun yang juga terkejut tentang ini.

Nyonya Park menggeleng "seorang CEO akan bertunangan dan tak ada media yang tahu? Itu akan sangat memalukan, pertunangan kalian sebentar lagi, apa salahnya untuk mengonfirmasih?"

because of you✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang