Prolog

8.2K 423 14
                                    

Caffe Konoha

Seorang wanita berparas cantik dengan surai pirang kuning dan manik shappire sebiru langit sedang mengantar makanan ke pada beberapa orang dicaffe tersebut. Setelah mengantarkan pesanan tersebut ia kembali kekasir.

"Naruto, sini!"pinta gadis dengan surai blonde.

"Ada apa Ino?"tanya Naruto. Ya nama gadis tersebut Ino. Lebih tepatnya Ino yamanaka.

"Bukankah itu Sasuke?"tanya Ino sembari menunjuk meja no 03.

Mata Naruto terbelak kaget dengan apa yang ia lihat.Ya Suaminya yang sedang memegang tangan seorang wanita berambut bubble gum dengan mesra. Ia pun menghampiri meja tesebut.

"Sakura, kau tau hari ini kau terlihat sangat cantik."ucap Sasuke menggoda.

"Ahh. Sasuke-kun bisa saja."ucap gadis bubble gum itu sambil menahan malu.

"Aku ser-...."ucap Sasuke terpotong karena tiba-tiba Naruto datang dan menyelak pembicaraanya.

"Ternyata begini kelakuan mu,hah...Aku bekerja untuk memenuhi kebutuhan kita...dan kau malah berduan dengan wanita tak tau diri ini..."ucap Naruto penuh amarah.

"Hentikan ucapan mu Naruto!"peringatan dari Sasuke.

"Apa...sekarang kau lebih milih dia dari kami yang selalu menunggumu. Hah?"ucap Naruto.

"Memangnya kenapa?masalah?"tanya Sasuke enteng.

"Tidak, tidak masalah.Akupun tak peduli jika kau bergaul atau memacari 500 wanita diluar sana.Sekarang kalian lanjutkan,kami tidak akan mengganggu cinta kalian.Semua sudah berakhir..."Naruto pun pergi meninggal kan Sasuke,Sakura dan orang-orang yang baru saja melihat aksinya dengan linangan air mata yang sudah tidak bisa ia pendam.

Ino pun menyusul sahabat sekaligus saudaranya yang baru saja keluar dari Caffe tersebut.

"Naru, Naru-chan...Kau benar-benar keterlaluan Uchiha-san."geram Ino melirik Sasuke dan kemudian ia segera berlari meninggalkan Caffe mengejar sahabat kuningnya tersebut.

Dirumah SasuNaru

"Hei, Naru kau tidak boleh sedih terus."ucap Ino menenangkan sepupunya.

"Hiks...hiks...hiks..."isak tangis keluar dari bibir cherry Naruto.

"Sudahlah kasihan baby nya."ucap Ino kembali menenangkan Naruto sembari mengelus punggung dengan surai kuning yang menutupinya.

"Ya. Aku tidak boleh bersedih. Aku harus kuat. Aku akan berjuang dan bangkit sendiri tanpa Uchiha itu. Aku yakin aku bisa. Bantu kaa-chan ya baby."ucap Naruto lalu mengusap perutnya yang masih datar. Ya Naruto sedang hamil 1 bulan tetapi Sasuke tidak mengetahuinya.

"Lalu setelah ini kau mau kemana?"tanya Ino.

"Sepertinya aku akan pergi ke Mansion."ucap Naruto.

"Baiklah aku akan mengantar mu. Tidak ada penolakan!"ucap Ino.

"Kapan kau akan pergi?"tanya Ino kembali.

"Aku ingin sekarang. Sebelum Sasuke tau."ucap Naruto penuh keyakinan.Lalu mengemasi barang-barangnya.

"Sudah selesai."ucap Naruto.

"Ayo. Kita berangkat!"ajak Ino.

Merekapun sampai didepan pintu gerbang rumah dan segera memanggil taxi yang lewat.

Di Mansion

Tok...tok...tok

"Siapa?"tanya seorang wanita bersurai merah darah dengan manik ruby mencolok. Lalu wanita paruh baya tersebut membuka pintu.

"Naru...Ino"ucap Kushina terkejut.

Setelah adenga tersebut Kushina menyuruh Naruto dan Ino masuk.

Tok...tok...tok

"Sebentar."ucap Kushina menuju pintu lalu membuka pintu tersebut.

"Kaa-san...Tou-san. Eh silakan masuk."ujar Kushina.

"Naru?Ino?"beo wanita bersurai blonde seperti Ino.Tsunade nama wanita tersebut

"Kalian ada disini?"tanya pria dibelakang Tsunade ya.Jiraiya.

Tsunade pun menghampiri Naruto.

"Kau kenapa?wajahmu sangat pucat matamu sendu. Ada apa?"tanya Tsunade.

"Hiks...hiks..."isakan itu kembali terdengar.

"Baa-san membuat Naru menangin lagi. Kasian Naruto. Ia kelelahan baa-san."ucap Ino yang sedari tadi diam sekarang bicara.

"Aku tidak mengerti apa maksud kau Ino?"Tanya Tsunade.

"Yasudah. Apakah kalian ingin mendengar apa yang sebenarnya terjadi?"tanya Ino.

"Hm/yasudah/tentu."jawab mereka.

Ino pun menceritakan semua secara rinci singkat,padat,jelas bisa dibilang begitu.

"Yaampun. Tega sekali dia. Akan ku hajar kau Uchiha."geram Tsunade.

"Jadi apa yang selanjutnya akan kau lakukan Naru?"tanya Kushina.

"Aku akan pergi jauh agar tidak lagi bertemu dengan nya."ujar Naruto mutlak.

"Yasudah. Kalau begitu nanti jii-san bilang kepada ayah mu supaya kau bisa memakai Mansion lama yang tak terpakai diSuna. Masalah biaya nanti kami yang menanggung.Kau mau kan.?"tanya Jiraiya.

"Terima kasih jii-san.Maaf merepotkan."ucap pelan Naruto.

"Tak apa. Naru kan cucu jii-san yang paling jii-san sayangi."ucap Jiraiya.

"Berarti aku, Dei-nee,Kurama-nii, dan Kyuu-nee tidak jii-san sayang gitu?"ujar Ino.

"Bukan begitu. Jii-san sayang kok sama semua cucu jii-san."ucap Jiraiya.

"Baa-san juga."ucap Tsunade.

Ino pun percaya karena dia sendiri tau kalau Naruto sedang dalam keadaan sedih dan harus mendapatkan semangat.Ino mengerti dari sebelumnya.

"Hari ini kau akan tinggal disini Naru, kau juga Ino."ucap Kushina.

"Baik/iya."ucap mereka.

°
°
°
°
°
Yo minna
Sampai sini dulu ya
Maaf klo ceritanya kurang sesuatu/kurang enak
Dan sekali lagi yang tidak suka dengan tag Sasufemnaru
Tidak usah dibaca
Oke
°

My Life {Slow Up}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang