Chap 6

4.3K 342 5
                                    

"Eh.Mi...Mikoto-san?"heran Naruto.

"Tidak usah formal seperti itu Naru-chan. Ngomong-ngomong kau sudah punya anak ya?"tanya sang wanita.Ya Mikoto ibu dari sang mantan suami.

"Eh. I...ya"jawab Naruto.

"Kita akan bicara di Caffe atas ayo! tidak ada penolakan."ucap Mikoto mutlak.Mereka pun membayar belanjaan lalu pergi ke Caffe di lantai atas.

Ditempat Ino dan Sarada

"Eh. Bibi sudah selesai belum Sarada ingin ke Mama. Pingin minta tomat."ucap Sarada dengan wajah sedih.

"Ah. Iya sebentar. Bibi akan membayarnya dulu."ucap Ino berjalan ke kasir.

"Sudah, ayo!"ajak Ino.

Mereka pun keluar dari toko tersebut dan pergi menuju toko dimana Naruto dan Menma sedang berbelanja. Setelah beberapa menit mereka berjalan mereka sampai di depan toko.

"Naru!"teriak Ino.Setelah beberapa menit mereka mencari di seluruh penjuru mall tapi Naruto tidak ditemukan.

"Bibi, hiks...Mama...hiks...Mama gk ada...hiks..."ucap Sarada sambil menangis.

"Cup, cup, cup, kita cari ditempat lain ya!"ajak Ino.

"Hm."ucap Sarada dengan anggukan.

Merekapun terus mencari.

"Bibi punya hp kan? masih ada dayanya tidak?"tanya Sarada.

"Ada dayanya masih banyak kok."ujar Ino.

"Kok bibi gk bilang ke Sarada dari tadi?"gerutu Sarada.

"Memangnya kenapa?"tanya Ino.

"Telfon Mama bi!"ucap Sarada.

"Ah iya. Aku sampai lupa sendiri. Baka Ino!"ucap Ino menepuk keningnya.

"Telfon cepat bi! Sarada lelah."ujar Sarada.

"Iya iya."jawab Ino.Ino pun menelfon Naruto.

Drrt...drrt...drrt...

"Naru kau dimana? Sarada mencarimu."
-Ino-

"Aku ada di caffe lantai atas. Caffe Hyuuga. Kau bisa kesini?"
-Naruto-

"Hm, baiklah."
-Ino-

"Oke ku tunggu."
-Naruto-

"By"
-Ino-

"By"
-Naruto-

Ino pun mematikan telfonnya.Dan memasukkan nya kedalam tas ungu miliknya.

"Sarada kita kelantai atas yuk. Mama udah nunggu di atas."ujar Ino.

"Benar itu bibi?"tanya Sarada.

"Iya."jawab Ino.

Mereka pun kelantai atas dengan lift. Sampai di lantai atas mereka mencari Caffe Hyuuga. Setelah ketemu mereka pun masuk dan mencari Naruto.

"Bibi itu Mama kan?"tanya Ino.

"Iya itu Naru."jawab Ino.Setelah mendengar jawaban sang bibi Sarada pun berlari menuju satu meja.

"Mamaaa!!."teriak Sarada.

"Sarada."ujar Naruto.

Sarada pun menghampiri Naruto lalu memeluknya.

"Hiks...hiks...hiks..."isak Sarada.

"Eh kenapa nangis?"tanya Naruto.

"Sarada kira Mama hilang.Hiks...dan Sarada dan tidak akan ketemu dengan Mama hiks."ujar Sarada dengan isak tangis.

"Dasar cengeng!"ucap Menma yang melihat adenga tersebut.

Sementara Mikoto hanya diam dengan apa yang ia lihat.Antara terhibur dan sedih karena tidak bisa menyatukan kembali sang anak dengan Naruto.

"Ini anak kau juga Naru?"tanya Mikoto.

"Hm."ujar Naruto dengan anggukan.

"Bentar baa-san!"ucap Sarada potong.

Degh~'perasaan apa ini?'tanya nya dalam hati. Antara senang dan sedih bercampur di hatinya karena baru pertama kali dipanggil nenek.

"Ada apa,cantik?"tanya Mikoto.

"Menma, lihat bukan kah wajah baa-san ini terlihat mirip om menyebalkan yang kita temui di kereta?"heran Sarada.

"Hmm."ucap Menma dan mendekatkan wajahnya pada Mikoto.

"Ehh?"aneh Mikoto.

"Menma, kau tidak boleh seperti itu tidak sopan tau!"ucap Ino yang baru saja datang dan duduk disamping Naruto.

"Iya mirip."ujar Menma kembali duduk.

'Bagaimana tidak dia anak nya bibi Mikoto?'ucap Naruto dalam hati.

"Tatapan matanya,lekuk wajahnya dan hanya rambutnya saja yang berbeda."jelas Menma.

"Kalian ini pintar sekali. Oh ya aku lupa bertanya. Berapa umur mereka Naruto? dan Sekarang mereka kelas berapa?"tanya Mikoto.

"Biar Sarada yang jawab, boleh bi?"tanya Sarada.

"Boleh."ujar Mikoto.

"Usia kami 7 tahun, sebelumnya kami sekolah di Suna Junior School kelas 5. Tapi kami dipindahkan."jelas Sarada.

"Bentar umur kalian 7 tahun dan kalian kelas 5. Wow kalian sangat pandai!"takjub Mikoto.

"Kalau masalah pelajaran mereka memang pintar. Kalau masalah mengejek beuh ajib lebih pintar bi, pintar banget pokoknya bi."jelas Ino yang dari tadi diam.

"Kau benar Ino-chan."ucap Mikoto mendukung.

"Yasudah bi! kami ada urusan apa kami boleh pergi?"tanya Naruto.

"Ehh. Silahkan."ucap Mikoto mempersilahkan.

Mereka berempat pun pergi dari Caffe meninggalkan Mikoto lalu menuju pintu keluar. Setelah itu mereka naik taxi dan pulang ke Mansion Namikaze milik sang ayah, Minato.

.
.
.
Sampai sini dulu minna
Tunggu chap selanjutnya ya
By...
By...

My Life {Slow Up}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang