Chap 14

3K 226 16
                                    

Setelah selesai makan

"Mah, baa-san dan jii-san kapan pulang?"tanya Sarada.

"Mungkin lusa."tebak Naruto.

"Oh"jawab Sarada ber'oh'ria.

Tok... Tok... Tok...

"Ada bel bukan nya pencet."ketus Menma.

"Biar Sarada yang buka Mah."ucap Sarada menghampiri pintu.

"Konichiwa."ucap Sarada  membuka kan pintu mansion nya.

"Tadaima."ucap sang tamu.

"Okaeri, Jii-jii."sambut Sarada antusias.

Hap~
laki-laki tersebut menangkap Sarada dan menggendong nya.

"Tadaima Sara-chan."ucapnya.

"Okaerii. Okaeri jii-jii."ucap Sarada antusias di gendongan sang paman.

"Kalian sudah pulang?"tanya Naruto dari menghampiri mereka.

"Em, dimana Kyuu-nee?"tanya Naruto.

"Sedang mengeluarkan barang-barang dari bagasi mobil."jelas Itachi menurunkan Sarada.

"Kenapa jii-jii gak bantu Kyuu-baa. Kasihan Kyuu-baa kan nurunin barang sendiri."ucap Sarada dengan muka sedih nan melas.

"Bukan begitu, kalian kan tau sendiri bagaimana bibi kalian itu."

"Khehehehe... Aku lupa, pasti jii-jii dimarahin kalau menyentuh barang nya Kyuu-baa."ucap Sarada dengan kekehan karena mengingat sifat sang bibi.

Bukan itu aja Sara-chan, kau tau jika itu terjadi aku bisa saja tifak men hmppp..."ucap Itachi terpotong, karena sang istri datang dan langsung membungkam dengan tangan nya sangat keras.

"Chii, jangan sekali-sekali tebar sifat ke mesum an mu itu atau apa yang ingin kau katakan tadi akan terjadi mengerti!!"peringatan keluar dari mulur si rubah betina nan galak.

#plaakk...

'Berani nya kau. Dasar Author durhaka.'-Kyuubi.

'Sudahlah sayang, jangan di fikir kan.'-Itachi.

#Pletakk...

'Ya ya ya, aku ngalah.'-Itachi.

'Diem atau ku buat kalian sengsara di fic ini.'-Author.

-Lewati adenga diatas-

"Kalian sebaik nya masuk dulu."ucap Naruto.

"Huh."lenguh Itachi. 'Ariegatou Naru-chan.' lanjut Itachi dalam hati.

"Emm, aku rindu kau Imouto!!"ucap Kyuubi langsung memeluk Naruto. Naruto yang kaget lantas mundur beberapa langkah karena kurang keseimbangan.

"Aku juga kangen Kyuu-nee!"ucap Naruto membalas pelukan.

"Itachi jii-san, kyuu baa-san, sebaiknya masuk dulu."ucap Menma berbaik hati, walau tanpa senyum.

"Hmm."ucap Itachi memasuki mansion.

"Mama udah belum pelukan nya sama Kyuu-baa. Sarada pengen ceritain pengalaman Sarada ke Kyuu-baa dan jii-jii."ucap Sarada menarik-narik ujung pakaian sang Kaa-chan.

"Oke... Sudah."ucap Naruto menyudahi pelukan.

"Ayo, Kyuu-baa masuk dulu."ucap Sarada menarik sang bibi dari pintu mansion untuk masuk ke mansion.

Setelah masuk Sarada pun menceritakan pengalama nya dengan antusias. Sedangkan Menma, dia hanya diam(yaialah diem orang bosen di Sarada ceritain cerita yang dia sudah dengar. Apa lagi sampai berkali-kali. Pusing kali tu pala)(Yain aja). Yang lain hanya mrndengarkan cerita Sarada dengan tenang dan kadang juga bertanya.

"Ohh, begitu."ucap mereka faham(oke, kecuali Menma).

""Em, Sarada penasaran atau gimana gitu ke papa Sarada??"tanya Itachi.

"Gak. Gak terlalu sih jii-jii, soalnya papa jahat. Lagi pula Sarada sudah punya kalian."ucap Sarada dengan senyum manis yang terurai di wajah nya.

"Ohh. Kalau soal papa nya Sarada. Sarada mau tau?"ucap nya pelan langsung menoleh karena dapat bisikan dari adik iparnya, yang duduk di sofa. dengan susah payah Naruto menggeleng dan melambai tangan arti dari 'jangan' mungkin gitu.

"Kenapa, jii-jii?"tanya Sarada.

"Gak, ga papa kok."ucap Itachi.

"Oh"ucap Sarada ber'oh'ria.

"Oke anak-anak ini sudah sore sekarang kalian ke kamar siapkan pr kalian. Setelah itu mandi oke."ucap Kyuubi.

"Ha'i/Hn."ucap Sarada dan Menma bersamaan.

Mereka pun memasuki kamar lalu menguncinya.

Kembali ke ruang tamu

"Naru-chan tadi kenapa kau tidak memperbolehkan aku bertanya soal Sasuke kepada mereka tadi??"tanya Itachi.

"Hah, mana mau adikku mengenalkan mantan suami nya yang b***t dan gk bertanggung jawab itu. Cih, jangan harap walau sekali pun dia adik mu Chi. Aku sama sekali tidak peduli. Ingin sekali ku sunat dia, sampai miliknya abis. Mungkin dengan itu ku puas."ucap Kyuubi dengan amarah yang melonjak dan seringai tipis di wajahnya(sungguh mengerikan).

"Ehh, bukan gitu. Naru gak mau Tachi-nii memberi tahu Menma dan Sarada karena... Karena Naru takut mereka... Mereka..."ucap Naruto terhenti dan terganti dengan isak kan kecik.

"Heii, kau kenapa?..."ucap Kyuubi menghampiri Naruto dan duduk di samping Naruto.

"Naru takutt... Naru takut... Mereka meninggalkan Naru... Naru takut... Mereka membenci Sasuke... Naru takut..."ucapnya di sela-sela tangisan dan terhenti.

"Tunggu, benci Sasuke. Hah, biarkan saja mereka membenci Sasuke. Sudah pantas laki-laki s****n itu mendapat balasan karena menelantarkan anak dan istrinya."ucap Kyuubi senang.

"Tapi Kyuu-nee, mereka harus tau Tou-san mereka dan aku gak biarin mereka benci Tou-san mereka. Mereka ada di sini karena nya kan. Karena dia, ya Sasuke. Iyakan nee-san."ucap Naru mengingat momen-momen yang sudah berlalu dengan senyum kaku nya.

"Hm, terserah kau lah."ucap Kyuubi beranjak pergi.

.

.

.

TBC
...

My Life {Slow Up}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang