Chap 16

3.3K 237 32
                                    

Tok... Tok... Tok...

"Masuk."ucap Sasuke dingin.

"Ah, Uchiha-san saya hanya ingin memberi beberapa data yang tadi Uchiha-san minta. Tapi saya hanya mendapatkan beberapa data termasuk yang umum kalau pribadi saya tidak mendapatkan nya."jelas Juugo.

"Baik kau taruh sini semua data tersebut. Kau boleh keluar."ucap Sasuke.

"Baik. Saya permisi."ucap Juugo ber-ojigi, lalu pergi.

Setelah kepergian Juugo, Sasuke langsung mengambil map coklat tersebut dan membacanya.

"Ck. Sial data ini hanya memuat begitu kecil data yang ku cari. Begitu sedikit data yang kuperoleh sekarang."ucap nya mengusap wajahnya kasar.

Lalu membuka lembar selanjut nya.

"Bahkan tanggal lahir, golongan darah, dan nama orang tua pun tidak ada. Ck, Namikaze terlalu lintar(lihai dan pintar) menyembunyikan profil dan data diri seseorang yang bersangkutan. Sial."gerutu nya.

"Berfikir Sasuke, berfikir."ucap Sasuke.

"Ahh. Aku akan menjemput mereka hari ini, ya."ucap nya tanpa ragu.

"Jam berapa sekarang?"ucap nya bertanya sendiri lalu melihat jam tangan nya.

"Ah jam sebelas. Setengah jam lagi mereka pulang."ucap nya bergegas bersiap-siap menjemput Sarada dan Menma.

Dengan segera ia keluar ruang nya, lalu pergi memasuki Lift kantornya. Setelah sampai di lobby, ia langsung pergi dari kantor miliknya dan berjalan menuju parkiran dimana mobilnya di parkir.

Lalu melajukan mobilnya kejalan menuju Konoha Junior School.

Konoha Junior School

Seorang anak perempuan berambut raven hitam keluar dari ruang kelas nya. Dengan riang tanpa beban. Juga wajahnya yang Watados(wajah tanpa dosa)nya.

Disusul dengan anak laki-laki berambut raven dengan gaya rambut yang melawan gravitasi.

"Sarada. Kalau kau sudah di jemput Kaa-san bilang kalau aku sedang kerja kelompok dirumah Tenji dengan Mitsuki, dan Denki. Sekarang aku akan langsung kerumah Shikadai. Jadi jangan lupa beritahu Kaa-san. Dan ingat kalau Kaa-san belum jemput jangan kemana-mana. Oke."ujar Menma mengingatkan.

'Kok aneh kan aku yang kakak disini.'iner Sarada heran. Oh, ayolah, walau Sarada seorang kakak sekalipun ia tetap seorang perempuan. Dan secara harfiah seharusnya seorang perempuan dijaga oleh seorang laki-laki.

"Oh. Oke, siap bos."ucap Sarada memasang pose hormat.

Menma diam dan hanya menggeleng pelan melihat kelaluan kakak kembarnya. Lalu pergi bersama Shikadai dkk yang sudah menunggu di gerbang. Meninggalkan Sarada dan keramaian Sekolah.

"Huh"lenguh Sarada lalu duduk di kursi dekat parkiran.

5 Menit Kemudian

"Mama kok lama banget. Gak jemput Sarada. Apa Sarada kekantor aja buat nelfon kerumah?"tanya nya kepada dirinya sendiri.

"Gak usah deh. Sarada tunggu aja sebentar lagi... Uhh, Sarada sudah lapar padahal baru 5 menit menunggu."ucap Sarada mengelus perut nya yang lapar.

Tiba-tiba seorang pria bersurai raven bermanik onyx sama sepertinya, datang menghampiri Sarada.

"Sarada belum dijemput?"tanya pria tersebut a.k.a Sasuke pelan.

"Belum... Ah paman."ucap Sarada mendongak.

"Hai. Mau pulang dengan paman?"tawar Sasuke.

"Tentu. Kalau paman tak keberatan."ucap Sarada.

"Yasudah. Ayo, kita jalan-jalan sebentar."ucap Sasuke lalu menggendong Sarada dan membawanya ke mobil.

My Life {Slow Up}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang