1 tahun kemudian
Sementara di Mansion Uchiha.
Mereka menjalankan rutinitas pagi seperti biasa. Hening, sepi, dan tak ada satu kata pun yang telontarkan.
Saat ini keluarga tersebut sedang makan.
"Itachi bagaimana hubungan mu dengan Kyuu-chan?"tanya Mikoto memberanikan diri berbicara.
"Baik kaa-san."ucap Itachi singkat.
"Dan kau Sasuke. Kapan kau memberi Kaa-san cucu? Kaa-san kesepian."ucap Mikoto.
"Belum waktunya kaa-san. Mungkin memang kami-sama tidak ingin terburu-buru untuk memberi aku dan Sakura momongan. Ini kan baru setahun kaa-san."ucap Sasuke.Sasuke sudah menikah dengan Sakura.
"Hm. Yasudah."jawab Mikoto.
Setelah sarapan yang membosankan itu berakhir mereka pergi kekantor. Ya Sasuke adalah salah satu CEO perusahaan Uchiha Corp,milik ayahnya. Dan masalah Naruto yang bekerja padahal suami nya adalah seorang CEO. Itu karena Sasuke tidak mau memberi sedikitpun gajinya kepada Naruto. Jadi Naruto bekerja untuk memenuhi kebutuhan 'mereka' untuk makan saja Sasuke tidak mengeluarkan biaya sama sekali. Semua hanya menggunakan uang Naruto. Semua yang Sasuke lakukan kepada Naruto tidak pernah diketahui siapa-siapa karena Naruto dipaksa bungkam mulut didepan ibu dan ibu mertuanya.
Sungguh kasihan nasib mu Naruto (sabar ini ujian dari Allah😥😥).Mansion Namikaze (Suna)
Tok...tok...tok...
Setelah mendengar seseorang mengetok pintu Naruto pun turun membukakan pintu.Cklek...
"Sara baa-san, Karin-nee. Kalian kesini?"tanya Naruto.
"Iya. Apa masalah?"tanya Sara kakak Kushina.
"Aish.Jangan panggil aku dengan panggilan Karin-nee aku tak suka. Aku jadi berasa paling tua tau!"ketus Karin.
"Ne Gomen."ucap Naruto lirih.
"Yasudah ayu masuk!"ajak Naruto.
Merekapun masuk dan duduk di sofa.
"Em. Naru dimana si kembar?"tanya Sara.Kembar maksudnya anak Naruto.
Naruto melahirkan anak kembar laki-laki dan perempuan.Dia tidak tau lalu dia akan punya anak dua karena tidak pernah melakukan USG
"Mereka diatas sedang tidur."ucap Naruto.
"Lalu dimana Ino?"tanya Karin.
"Dia sedang kuliah. Sebentar lagi juga pulang."ucap Naruto dengan senyum manis diwajahnya.
"Memangnya kenapa kau menanyakan Ino?"tanya Sara.
"Apa tidak boleh? Aku hanya menanyakan. Lagi aku ingin mengajaknya belanja jika dia ada. Soalnya ada diskon besar-besaran di Mall Suna."jawab Karin dengan wajah berbinar-binar.
"Apa itu benar? ayo pergi sekarang."ucap Ino agak keras yang baru menerobos pintu.
"Ehh.Ino."panggil Karin karena tangannya di tarik Ino.
Ooee...Ooee...Ooee...
"Dasar Ino no baka. Kau membangukan mereka."ucap Sara.
"Aha. Gomen baa-san."ucap Ino.
"Ya sudah jadi pergi tidak?"tanya Karin.
"Ya ayo!"ajak Ino.
Meraka pun berangkat ke Mall di Suna.
Kembali ke Naruto dan Sara.
"Bawa kesini saja Naru!"pinta Sara. Naruto pun menaiki anak tangga Mansion nya. Dan turun membawa kedua anaknya di gendonganya. Dikanan ada bayi yang dibedong dengan kain Pink. Dan dikiri ada bayi dibedong dengan kain berwarna biru. Kedua bayi tersebut masih nangis.
"Hati-hati Naru!"ucap Sara.
"Kau capek?"tanya Sara.
"Tidak. Aku tidak capek kok."jawab Naru.
"Sini. Biar baa-san memegang Sarada. Dan kau susui Menma."ucap Sara lalu mengambil Sarada(anak perempuan Naruto, yang pertama lahir).
Sementara Naruto menyusui Menma(anak laki-laki Naruto,lahir terakhir).
"Sudah."ucap Naruto mengancing kembali bajunya.Dan menaruh Menma ke Sofa dekatnya.
"Sarada sudah tak menangis?"tanya Naruto.
"Iya.Dia kakak yang baik mengalah demi Menma untuk mendapat ASI."ucap Sara kagum. Langsung memberi Sarada kepada Naruto. Naruto pun menaruh Sarada di Sofa dekat Menma.
"Hei. Cucu-cucu baa-san yang ganteng dan cantik! Nanti kalau sudah dewasa jadi anak baik dan pintar ya."ucap Sara melihat si kembar lalu mencium kening mereka satu persatu.
^
^
^
^
^
Sampai sini dulu
...By...
KAMU SEDANG MEMBACA
My Life {Slow Up}
FanfictionWarning : Typo Berterbangan... Bahasa kadang baku kadang nggak(lebih sering baku). ********* ****** *** Namikaze Uzumaki Naruto seorang wanita berparas cantik yang dikhianati oleh suaminya sendiri. Sekarang ia sudah berstatus janda beranak dua. Baga...