Chap 4

4.4K 373 7
                                    

Keesokan Harinya

"Engh..."lenguhan keluar dari bibir seorang wanita yang telah dibangunkan oleh sang surya.

"Jam berapa ini?"tanyanya lalu mengambil jam lakernya.

"Yaampun sekarang jam 06.30, oh Sarada dan Menma!"ucapnya lalu teriak menujukamar sang anak.

"Bangun!"teriak Naruto.

"Apa sih berisik banget?"tanya Sarada setengah sadar.

"Hn"ucap Menma.

"Mah. Bisa gk sih kalau bangunin jangan pake speker. Kan bisa."ucap Sarada.

"Hn. Tidak bisa Sarada spekernya sudah satu paket bawaan dari lahir."ucap Menma.

"Khekhekhe... kau bisa saja Menma."ucap Sarada terkekeh.

"Apa?dasar kalian!bangun atau ku buang semua tomat yang hinggap di dapur!"suruh Naruto dengan ancaman.

"Sarada bangun Mama!"ucap Sarada lalu berdiri di kasur.

"Aku juga kaa-san. Mohon jangan buang tomat-tomat kesayanganku!"mohon Menma.

"Oke. Sekarang siap-siap!Kita akan ke Konoha."ujar Naruto.

"Hn Kaa-san/siap mama."ucap mereka lalu pergi kekamar mandi.

"Aku tunggu dibawah kalian siap-siap, kau juga Ino!"ucap Naruto menuruni tangga.

"Baiklah."jawab Ino malas.

Beberapa menit kemudian

"Silakan dinikmati!"ucap Naruto menaruh sebuah wadah berisi sayur.

"Hmm."jawab Ino.

"Kalau yang ini khusus untuk anak Kaa-san! ekstra tomat."ucap Naruto menaruh sebuah mangkuk besar di dekat Sarada dan Menma.

"Waw. "ucap Sarada dan Menma bersamaan.

"Ayo makan!"ucap Naruto. Merekapun makan bersama tertama Menma dan Sarada mereka sangat lahap memakan sayur ekstra tomat milik mereka.

"Jika sudah selesai kita akan berangkat ke stasiun. Kita akan ke Konoha naik kereta. Kita berangkat pukul 08.00 oke."ucap Naruto singkat, padat dan jelas.

"Ha'i."ucap mereka.

Setelah selesai makan merekapun berangkat ke Stasiun Suna. Kereta menuju Konoha pun datang dan mereka maauk kedalam kereta. Naruto menggandeng Menma, karena Menma tidak mau dengan siapapun kecuali kaa-san nya dan Sarada digandeng oleh Ino karena harus mengalah.

"Aau. Kau menginjak kakiku bocah!"ucap laki-laki berambut Raven.

"Ah apakah itu benar?tapi Sarada sama sekali tidak merasa menginjak sesuatu."ucap Sarada.

"Ck. Dasar tak sopan! tak tau diri!"ketus sang pria.

"Aah. Kau yang tak tau diri tuan. Beraninya hanya memarahi anak kecil."ucap Menma yang ada di samping Sarada tak terima.

"Hn. Serah kau bocah!"ucap sang pria.

"Hn. Aku harap kita tidak lagi bertemu."ucap Menma berharap.

"Semoga saja ya Menma."Sarada melanjutkan.

'Dasar bocah menyebalkan'ucap sang pria dalam hati lalu memelingkan wajahnya.

"Ya ayo kita sudah sampai!"ucap Naruto menggandeng Menma dan Ino menggandeng Sarada keluar dari kereta.

Degh~ 'suara itu'ucap sang pria dalam hati.

"Hai tunggu-tunggu."ucap sang pria dari dalam kereta tetapi terlambat orang yang dia cari sudah keluar dari kereta dan kereta siap melaju kembali.

"Ck sial!"gumamnya.

|
|
|
Tebak hayo siapa pria yang marah-marah sama Sarasa dan Menma.
|
|
Sampai di chap berikut ya
By...Minna

My Life {Slow Up}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang