Gangguan

46 3 0
                                    

"Pramugari berinisial S.J pada pesawat AirFair diduga dibunuh oleh Pramugari berinisial J.W yang mabuk morfin. Pramugari J.W ditemukan tidak bernyawa diduga karena overdosis obat psikotropika morfin dan obat tidur suntik."

"Tidak kusangka kemarin kita se-pesawat dengan seorang pembunuh,"

"Ya, seram sekali. Untung bukan aku yang dibunuh"

"Heol, aku masih trauma,"

"Bajingan itu sangat tidak berperasaan!"

Rombongan Seoul High School kini sedang berada di trip kebun binatang Aussie. Mereka semua sedang berhenti di depan loket pembayaran yang diatasnya ada TV yang menyiarkan pembunuhan di pesawat AirFair yang mereka tumpangi kemarin. Mereka terkejut, marah, dan beberapa dari mereka terlihat menahan tangis karena trauma. Beberapa siswa menggumamkan kalimat 'aku beruntung' dengan tanpa sadar bahwa si pembunuh berada tepat dikerumunan teman-teman mereka, menunggu menggilir mereka menuju neraka.

Yoongi yang ikut mengantre mendengarkan ucapan mereka, sesekali melirik tajam ke arah 'mereka' yang tidak sengaja menatapnya.

"Next" Giliran Yoongi yang masuk kali ini. Kebun binatang Aussie sangat luas, sehingga si penjaga loket memberikan peta lalu mengingatkan Yoongi dengan bahasa koreanya yang berantakan.

Yoongi sudah selesai dan berjalan masuk melewati pintu besi setinggi dadanya. Beberapa temannya berjalan berdua, bertiga, atau bergerombol yang terdiri dari 5-8 anak. Sedangkan Yoongi hanya ingin sendiri, seperti biasa. Sampai ada parasit yang nekat masuk kedalam kehidupannya.

"Hai!" Seseorang menepuk pundaknya yang sontak membuat Yoongi sangat marah. Ia tidak suka disentuh. Yoongi melihat siapa yang menyentuhkan tangan kotornya di atas pundak sucinya.

'Cih, dia lagi. Aku semakin tidak sabar untuk memenggal lehernya' batin Yoongi sambil terus berjalan tanpa memedulikan Jiae.

"Yoongi! Ck, Tunggu aku!," Jiae berlari kecil kearah Yoongi yang mempercepat jalannya. Menghindari kutu yang terus mengikutinya ini.

Akhirnya mereka berjalan beriringan. Tanpa suara. Jiae sedari tadi sibuk memotret hewan dengan kamera kecilnya, sesekali menyapa teman laki-laki yang lewat berlawanan arah dengannya. Sedangkan Yoongi, tetap diam sampai ia dapat tempat yang cocok untuk membunuh Jiae.

Mereka sampai di kandang komodo. Sangat sepi, hampir tidak ada siswa yang kesini. Jiae bertanya-tanya pada pikirannya, kenapa tempat ini sangat hening. Ia mencari tahu dengan melongok kedalam kandang komodo yang berada 3 meter di bawah mereka.

Jiae bersungut-sungut karena tidak menemukan satupun komodo yang terlihat. Padahal jelas, di keterangan hewan, ada setidaknya 7 komodo disini. Akhirnya ia pasrah dan memutuskan untuk menikmati tempat ini, dari luar kandang.

Yoongi sedaritadi melihat kanan kiri, memastikan tidak ada orang satupun. Dan benar saja, tempat ini sangat sepi dan memang sangat jauh dari pusat kebun binatang.

Yoongi menemui Jiae yang berdiri santai menikmati hamparan bukit-bukit kecil di dalam kandang komodo yang sangat luas itu. Ia mengeluarkan suntikan berisi sianida yang tidak sengaja ia bawa dan ia menemukannya saat mencari pisau kesayangannya.

"Hey," sesaat setelah itu, Yoongi membekap mulut Jiae dengan tangan kirinya. Ia meronta minta dilepaskan, tetapi percuma, suntikan yang berisi sianida itu sudah tertancap di leher Jiae yang sebentar lagi akan meluncurkan cairannya.

"Sebut aku Suga," Yoongi mendesak. Ia melonggarkan sedikit tangan yang membekap mulut Jiae.

"Hhhmmm!" Jiae menolak, ia terus meronta, sangat sakit pastinya dengan jarum suntik yang sudah didalam lehernya

"Atau, sianida ini akan meluncur, mematikan sel tubuhmu, membuatmu kejang, dan mati. Sebut aku Suga." Yoongi berkata dengan berbisik, menunggu jawaban dari Jiae.

Jiae menangis dan menghentikan rontaannya. Berharap Yoongi bisa melepaskan suntikan itu.

"Su-suga,"

"HMMMM!!!!!!" Mulutnya dikunci seketika oleh tangan Yoongi. Karena saat itu juga cairan dalam suntikannya meluncur masuk ke dalam leher Jiae. Tidak ada 1 menit, Jiae mulai kejang. Tidak bisa mengeluarkan suara dan tidak meronta. Hanya kejang dan mulutnya berbusa.

Yoongi tersenyum, lebih tepatnya mengeluarkan smirk. Mengambil tisu di dalam kantong jaketnya dan mengelap busa di mulut Jiae. Membersihkan tempat bermainnya.

"Kenapa orang-orang sebodoh ini?"

Yoongi mengangkat tubuh Jiae dan melemparnya ke dalam kandang komodo. Lihat! beberapa komodo mendatangi Jiae dengan semangat, mungkin sejak tadi malam tidak diberi makan. Tubuh Jiae yang masih kejang, segera terkoyak oleh komodo-komodo tidak bersalah. Yoongi bisa melihat, tatapan Jiae yang sebentar lagi akan mati.

Yoongi segera pergi dari tempat bermainnya karena sebentar lagi rombongan akan pergi ke hotel. Tentu saja, area bermainnya tadi sudah bersih, sangat rapi.

•••

.

Jangan lupa Votement ya kak ✨

This WinterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang