Umur Yoongi sudah menginjak 18 tahun, dan sudah memasuki Senior High School di Seoul.
Hari ini natal December 20XX, sekolah Yoongi tour ke Australia. Yoongi beserta teman-temannya memasuki Bus yang terparkir di depan sekolah.
Yoongi duduk dengan seorang yeoja dari kelas lain, karena memang bus dan kelas di acak. Yoongi duduk di dekat jendela dan yeoja itu duduk di sebelahnya.
"Anneyong, ji Ae imnida"
yeoja itu menjulurkan tangannya sambil tersenyum manis ke arah yoongi. Yoongi merasa terganggu dan mencoba merubah duduknya. Yeoja di samping yoongi tampak sebal dan menggerutu karena jabatan tangannya di tolak.
Perjalanan berlangsung selama 15 menit, tidak terlalu lama untuk sampai disana, karena memang jarak sekolah dengan bandara tidak terlalu jauh.
Sampai di bandara yoongi turun bersama rombongan. Yoongi terus berjalan ke arah pintu masuk pesawat. 5 menit yoongi berjalan, ia merasa seperti diikuti sejak turun dari bus. Dengan terpaksa yoongi menengok ke belakang dan menemukan gadis yang tadi di bis, Ji Ae.
Suasana bandara yang sangat ramai, ditambah makhluk menyebalkan yang mengikutinya, membuat hari Yoongi menjadi hari sial karena bisa satu tempat dengan Ji Ae. Ia memasang earphone hitamnya yang menyetel lagu 'Not Today' dan berjalan ke arah tempat duduk pesawat. Sepanjang jalan ia risih, sangat.
'Manusia itu tak mau pergi dari belakangku, itu mengganggu!' gerutu Yoongi.
Yoongi kebagian duduk di kursi dekat jendela, sementara JiAe duduk di belakangnya.
"Annyeong, JI AE imnida"
tiba-tiba suara tidak mengenakkan itu muncul-lagi tepat di celah bantalan kepala pesawat dengan penekanan di namanya. Yoongi terkejut, jelas. Ia terlonjak sampai HP nya jatuh ke bawah kursi 'mengesalkan!'. Yoongi membalikkan badannya dan menatap tajam manik hijau JiAe dari celah kursi. "Diamlah" bisik Yoongi dengan wajah datarnya. Ia mengambil HP nya dan duduk dengan posisi yang mungkin tidak akan berubah selama penerbangan.
"Aishh seram sekali, padahal cuma mau kenalan" Jiae memundurkan badannya sambil melipat tangannya di dada, kesal.
"Yoongi"
Tiba-tiba Yoongi angkat bicara, walau cuma sepatah kata. Posisinya juga tidak berubah, sama juga dengan wajahnya yang dingin menyebalkan.
"Nae?"
"Nama"
"Oooh" Ji Ae hanya ber-O ria lugu.
Penerbangan tour ke Australia selama 3 jam berjalan mulus. Yoongi tidur selama 2 jam sementara 1 jam ia habiskan untuk mendengarkan musik lewat earphone.
Ji Ae yang sedari tadi duduk di belakang Yoongi hanya diam menatap awan lewat jendela. Ia diam dan sesekali melirik kursi Yoongi.Speaker pesawat berbunyi mengatakan untuk memasang seatbelt untuk persiapan landing. Pramugari berlenggak di lorong tempat duduk untuk memeriksa para penumpang dan memberitahu beberapa penumpang yang tertidur untuk memasang seatbeltnya.
Pada saat-saat kritis pesawat landing, Yoongi berdiri dan pergi ke toilet. Pramugari yang melihat kegiatan berjalan Yonngi segera menghampiri karena 2 menit lagi pesawat akan segera turun.
"Permisi," Pramugari tersebut menghampiri Yoongi dan mengatakan padanya bahwa pesawat akan landing.
Yoongi yang diberitahu hanya mengangguk dan kembali berjalan ke toilet."Uh, permisi, kau.."
"Kau, ikut aku sebentar" Yoongi mengajak pramugari yang berpapan nama Jeon Shin jin tersebut. Ia menarik tangan pramugari itu cepat dan menghampiri pramugari yang saat ini sedang duduk dikursi yang seatbelt nya sudah terpasang.
KAMU SEDANG MEMBACA
This Winter
Mystery / ThrillerMin Yoongi. Tidak ada perasaan yang bisa membuatnya tergoyah untuk tidak menghabisi seseorang. Sudah berapa yang sudah ia habisi? Entahlah, bahkan si pembunuh juga tidak bisa menghitungnya. Min Yoongi, ia tidak akan pernah lepas dari rasa bersalah...