"Baik, tadi sampe di siapa perkenalannya?" tanya Pak Lay.
"Saya pak," ucap Rayna.
"Silahkan diulang lagi nak," perintahnya.
"Baik, nama saya Rayna Kayla Karina, kalian bisa manggil saya Kayla. Salam kenal semuanya, terimakasih." Rayna langsung duduk kembali ke bangkunya.
Siswa kelas Rayna pun kembali ngelanjutin perkenalan satu per satu, dan tentunya Rayna coba ngafalin dong.
Sekarang udah perkenalan terakhir, siswa bangku pojok yang nggak ada takut takutnya sama Pak Lay, "Rayyan Jeno Danendra, panggil aja Jeno."
"Bagus banget namanya, tapi sayang kelakuannya," batin Rayna menyayangkan.
"Rayyan."
"Jeno."
"Danendra."
"Hmm, Rayyan nya keren nggak si. Panggil Rayyan aja kali ya" batin Rayna lagi.
"Oke Jeno jangan lupa potong rambut ya, besok saya cek kamu," ujar Pak Lay.
"Iya."
"Nah sudah ya, bapak harap kalian bisa berteman baik. Semoga kelas ini juga selalu kompak, dan membanggakan ya anak anak," ujar Pak Lay.
"Iya pak"
"Oke, kita sekarang buat susunan kepemimpinan kelas ya. Kita pilih dengan suara terbanyak aja ya. Kalian tunjuk siapa yang sekiranya bisa menjadi calon dulu," ucap Pak Lay menuntun.
"Saya pak," ucap Jeno sambil mengacungkan tangan nya, semua langsung noleh ke dia.
Rayna ngangkat alisnya nggak percaya. Dipikiran Rayna mana bisa kelasnya keatur kalo dia yang mimpin, "Nggak banget, nggak nggak nggak."
"Tapi boong," ujar Jeno diselingi tawanya yang bener bener nggak lucu sama sekali.
"JANGAN KURANG AJAR KAMU JENO!" Bentak Pak Lay yang berhasil buat kelas langsung hening.
"MAMPUS LO," batin Rayna.
"Maaf nak, becanda boleh tapi sesuaikan timingnya ya. Ini hari pertama saya mau benar benar memulai awal yang baik dengan kalian, jadi tolong berikan timbal balik yang baik juga," ujar Pak Lay mengusap wajahnya.
Rayna denger Baejin bisik bisik ke Jeno, "Jen, cepet minta maaf."
"Gak mau," tolak Jeno.
Jeno langsung noleh ke Baejin, dan ngomong tanpa suara, "Lay nya aja yang baperan."
"Udah gila," ucap Rayna pelan.
"Berandal mana si ini astaga. Perasaan nggak pernah tau kelas 10 dulu," batin Rayna.
"Ran, lo tau nggak itu anak dulu kelas 10 mana si?" tanya Rayna kepada teman sebangkunya, Rania.
"IPA 1 dulu, sekelas sama gue. Tapi nggak akrab si asli, nakal banget gaberani deket deket," jawab Rania.
"Oh pantesan gatau, kelas lo sama kelas gue jauh banget," timpal Rayna.
"Iya. Kenapa si emang?" tanya Rania balik.
"Kepo aja, bukan tampang anak IPA," jawab Rayna frontal.
"Lemes amat mulu lo, dari dulu juga gue udah ngebatin gitu sebenernya tapi gaberani ngomong," ujar Rania sambil ketawa bodoh, dan berakhir diketawain juga sama Rayna. gajelas emang.
Jadi, di sekolah Rayna, setiap kenaikan kelas selalu ada rolling kelas. Jadi temen sekelasnya selama tiga tahun SMA itu bakal beda beda.
Nah kebetulan, kelas 10 dulu gedungnya beda. 10 MIPA 1-5 ada di gedung A, sedangkan Rayna ada di gedung B, alhasil Rayna bener bener asing sama cowok yang namanya Jeno ini.
Tapi pasti ada beberapa anak yang dikenal Rayna dong di kelas. Jadi nggak semua nya baru karena Rayna udah kenal beberapa anak di kelas ini. Entah dari temen sekelas waktu kelas 10 dulu, ekskul, atau organisasi. Rayna termasuk siswa yang luas relasinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for a Fool✔
No Ficción"Kalo menurut lo gue salah, yaudah jauhin gue." highest rank : #1 on jeno (170621) #1 on leejeno (170621)