zonk

5.4K 663 15
                                    

drrtt

drrtt

rayyan jeno
rayna
gue kerumah lo ya

rayna
gak
mau ngapain?

rayyan jeno
belajar bareng doang elah

rayna
oh
kapan
jam?

rayyan jeno
sekarang
gue depan rumah lo nih

rayna
bohong

rayyan jeno
beneran cantik

rayna
serius?
awas aja kl boong

rayyan jeno
cepetan keluar, sepi banget ini

rayna
dih
bentar

Rayna langsung cepet-cepet turun dan keluar buat nyamperin Jeno. Tapi waktu Rayna udah didepan ternyata sepi. Nggak ada orang sama sekali, nggak ada kendaraan parkir juga.

rayna
ANAK SETAN
NGIBUL KAN LO
ORANG DI LUAR SEPI GAADA ORANG
AWAS LO YA

rayyan jeno
pengen cepet cepet ketemu gue ya

rayna
iyalahh (delete)
dih, ya nggak lah
emg lo siapa

•••

"Kalo iya mah iya aja kali, gausa di unsend gitu," bisik Jeno dari belakang Rayna.

"Anjing kaget!" Jeno akhirnya ketawa jahat karena berhasil mengusili Rayna.

"Pulang sana, ga terima tamu," ujar Rayna sembari merotasikan bola matanya.

"Tega amat. Lo nggangerti gue jauh jauh kesini, jalan kaki, dingin juga," ujar Jeno sambil meluk tubuhnya sendiri.

"INI JENO YANG GUE KENAL DULU NGGAK SI? KOK SEKARANG JADI GINI?!" batin Rayna gemes.

"Dih, caper mas?" Rayna ninggalin Jeno dan jalan masuk ke dalam rumahnya.

Selang beberapa langkah, Rayna denger langkah kaki di belakangnya.

"Diikutin beneran anjir," batin Rayna kesel, tapi juga seneng. 

Rayna balik badan, Jeno langsung natep dia bingung, "Apa?"

"Lo tuh ya, hihhh" Rayna kaya nyengkerem angin dengan tatapan maung gitu.

"Kenapa?"

"Ganteng," batin rayna kesel.

"Ngeselin."

"Gausah bacot," ucap Jeno sambil narik hidung Rayna.

"Sakit tau!" ucap Rayna sambil menepis tangan Jeno.

"Lo sih alay," balas Jeno sambil masuk duluan kemudian duduk di sofa ruang tamu.

"Gaada akhlak," batin Rayna heran.

Rayna akhirnya duduk didepan Jeno. Dan ngeliatin Jeno heran, "Apa liat liat?"

"Suka suka gue dong, kan punya mata," balas Rayna tak terima.

"Ayo belajar!" ajak Jeno mengeluarkan beberapa paket mata pelajaran besok.

"Kok rajin?" tanya Rayna.

"Kan udah tobat cantik," jawab Jeno santai.

"Uhukk." Rayna sama Jeno langsung noleh ke sumber suara.

Rayna langsung jalan ke situ, dan ternyata ada Kak Reyna lagi nguping sambil sok-sok an ambil minum.

"Ngapain sih lo?" tanya Rayna.

"Kan udah tobat cantik," goda Kak Reyna sambil menaruh gelas kemudian kabur ke kamarnya.

"Siapa?" tanya Jeno saat Rayna kembali.

"Kakak gue, biasa anak gabut," ujar Rayna.

"Kelas berapa?" tanya Jeno.

"Baru aja kerja," jawab Rayna sambil membuka bukunya.

"Oohh."

"Mau belajar apa dulu?" tanya Rayna.

"Belajar fisika aja," jawab Jeno.

"Sekarang bab nya gelombang mekanik, lo baca aja dulu nanti kita kerjain latian soalnya bareng," ucap Rayna dan dibalas anggukan oleh Jeno.

Baru aja satu menit, Jeno udah naruh kepalanya di meja. Kebiasaan.

"Heh, kok gak dibaca?" tanya Rayna.

"Gapaham, ini ngomongin apa si?" tanya Jeno lesu, kaya orang gapunya tujuan idup.

"Astaga." Rayna langsung pindah posisi di samping Jeno dan ngambil pensilnya.

"Melek ga!" ucap Rayna berhasil Jeno langsung melek dan duduk tegap.

"Gue mau kasih tau dulu rumus dasarnya, kita pake contoh gelombang ini ya," ujar Rayna sambil menunjuk gambar gelombang.

"Ini ke sini, mau ke atas atau bawah pokoknya sampe ujung ini nama nya amplitudo. Terus ujung atas itu namanya puncak, ujung bawah namanya lembah. Jarak ini ke sini, ada dua gelombang, namanya panjang gelombang." Rayna oret oret buku Jeno dan ngajarin sambil lirik lirik Jeno buat ngawasin biar ga teler lagi.

"Terus ini rumus rumus nya, apalin. Kalo gapaham tanya aja," ucap Rayna dibalas anggukan oleh Jeno.

"Banyak amat rumusnya," eluh Jeno.

"Ini masih dasar ya anjir," balas Rayna.

"Yaelah, kuat ga ya otak gue?" ujar Jeno mengambil bukunya lemes.

"Kuat lah pasti, coba dulu."

Fall for a Fool✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang