Setelah upacara, biasanya ada pengumuman kejuaraan lomba lomba yang di raih siswa selama seminggu itu.
"Juara 1 Lomba Olimpiade Matematika Tingkat Kota di raih oleh Rayna Kayla Karina dari 11 IPA 4"
Rayna pun jalan ke tangah lapangan sambil ngebawa pialanya.
Barisan anak 11 IPA 4 langsung ramai buat ngasih sorak dan tepuk tangan, dan dibalas senyuman bangga dari Rayna.
Rayna nggak sengaja eye contact sama Jeno. Jeno ngeliatin Rayna dengan wajah yang sulit dijelaskan banget. Dibilang seneng juga engga, dan kecewa pun engga.
"Anjing, ganteng banget," ujar Rayna dalam hati.
—
Setelah upacara selesai dan ngurus piala serta hadiah lainnya di ruang guru, Rayna akhirnya balik ke kelas.
"Selamat Kayla!!" teriak teman temannya serempak.
"Terimakasih teman teman. It's nothing without your support," balas Rayna senyum tulus. Lagi lagi.
"Alay banget sat," batin Jeno dalam posisi tidurnya.
Setelah basa basi ucapan selamat dari temen temen kelas, Rayna balik ke tempat duduknya buat nunggu guru dateng.
"Heh lo tau nggak? " bisik Rania ke Rayna.
"Apa? " tanya Rayna penasaran, alhasil dia majuin badannya ke Rania.
"Ada anak geng nya Jeno itu minta nomer gue," ujar Rania heboh.
"Anjir, siapa?" tanya Rayna kepo
"Jaemin."
"Kagak tau elah," eluh Rayna.
"Nih profilnya," ujar Rayna sambil menunjukkan foto Jaemin.
"Mayan sih, loo kasih?" tanya Rayna.
"Iyalah, gue bingung nolaknya," ujar Rania sambil menyenderkan badannya ke kursi.
Rayna keinget kejadian waktu dia jatuh di koridor. Rayna ngeliat cowok cowok geng nya jeno itu keliatan banget kalo mereka agak bahaya, dan nggak ada yang bener.
"Gila lo?" tanya Rayna heran.
"Ya kan gue juga bingung astaga" Rania menjatuhkan badannya di kursi.
"Gapaham gue sama lo. Kalo ada apa apa nanti jangan sambat ke gue ya," ujar Rayna sambil memijit kepalanya.
"Jangan gitu dong, bantuin gue ya nanti kalo ngga aman" Rania menarik tangan Rayna sambil memohon.
"Yaudah iya," jawab Rayna final.
"Rayna," panggil Jeno yang tiba tiba berdiri di depan meja Rayna.
"Mampus, denger gak ya," batin Rania.
"Mau ngapain lagi?" tanya Rayna males.
"Selamat ya. Nih bulpen lo dulu," ujar Jeno sambil memberikan 1 kotak bulpoin kesukaan Rayna.
"Hah?"
"Sama sama" Jeno balik ke tempat duduk nya dan tidur lagi.
"Lo, sehat?" tanya Rania.
"Sehat," jawab Rayna polos.
"Kok lo deket sama Jeno?" tanya Rania lagi.
"Emang gue keliatan deket sama dia?" tanya Rayna balik.
"Bodoamat anjing bodoamat. Kalo nanti ada apa apa jangan sambat ke gue ya" Rania mengucapkan apa yang dikatakan Rayna tadi.
"Yah anjir dendam amat lo"
"Kan gue udah bilang jangan ada urusan sama Jeno astaga. Bandel banget lo," tutur Rania.
"Ya, ya gimana ya. Gue juga gatau" Rayna mengendikkan bahunya.
Tampang watados Rayna bener bener bikin Rania gemes banget pengen nampol, "untung lo temen gue."
"Untung lo babu gue," balas Rayna tak mau kalah.
"Bodoamat anjing" Rania langsung bangkit dari duduknya dan pergi ke bangku Lia buat gibah bareng. Kebetulan Lia, Yiren, Aisha, sama Eunbin lagi bentuk lingkaran di meja. Kayaknya sih gibah.
"Ikut!" teriak Rayna.
"Manis juga," batin Jeno.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for a Fool✔
Non-Fiction"Kalo menurut lo gue salah, yaudah jauhin gue." highest rank : #1 on jeno (170621) #1 on leejeno (170621)