Setelah perdebatan yang cukup sengit akhirnya juga berakhir sendiri, diakhiri oleh Jeno yang mengalah untuk meng'iya' kan dan janji nggak bakal ngulangin lagi.
Esoknya, atau lebih tepatnya sekarang ada razia dadakan di sekolah yang diadain tim ketertiban.
Razia adalah satu hal yang paling ditakuti sama beberapa anak, kalo cewek kebanyakan takut diambil make up nya kalo cowok ya u know lah, rokok atau vape dan sebangsanya.
Sekarang tim razia udah sampe kelas sebelah, otomatis anak anak kelas Rayna makin deg degan dan risih. Sebenernya ya kadang ada orang yang ga bawa sesuatu yang aneh aneh tapi karena takut diperiksa jadi heboh sendiri.
"Tas taruh atas meja! Jangan ada apapun di kolong meja!" teriak pak Jiyoung tegas.
Tas pertama, Rayna. Rayna di cek paling awal karena duduknya di pojok depan.
"Kayla, aman," ujarnya dan berganti ke tas Rania.
Setelah sudah melewati banyak anak di kelas XI MIPA 4, yang kena sejauh ini cuma pouch make up nancy, gunting eunbin, dan vape yoshi.
"Jeno membawa rokok, dan tidak membawa buku pelajaran sama sekali," ujar Pak Jiyoung sambil ngangkat rokok Jeno.
Rayna langsung nautin alisnya, dan noleh ke Jeno. Jeno yang juga nggak sengaja ngeliat rayna langsung ngalihin pandangan.
"Jam ke-5 kalian yang kena ke ruang BK!" perintah Pak Jiyoung dan diangguki oleh Jeno serta siswa lainnya.
Setelah KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) yang udah terlewatkan sampai jam ke-4, sekarang waktunya anak anak yang kena razia buat berangkat menuhi panggilan.
"Rayyan," panggil Rayna waktu Jeno mau keluar kelas.
"Ntar aja," ujar Jeno dan langsung meninggalkan Rayna.
"Lo udah jadian?" tanya Rania penasaran.
"Jadian bapaklo, suka aja enggak," jawab Rayna membantah.
"Gue dulu pernah peringatin lo, tapi ngeliat keadaan sekarang, lo cocok juga ternyata hehe," ucap Rayna sambil nyengir.
"Diem ga?!" ujar Rayna geram.
—
ddrrtt
HP Rayna bunyi, Rayna pun bilang, "hp lo geter tuh."
"Minta tolong bukain dong," ujar Rayna sambil mencatat rangkuman materi kimia asam basa.
Rania pun membuka hp Rayna, dan terkejut karena yang ngirim Rayna chat itu Jeno.
•••
rayyan jeno
kantin•••
"Ini chat lo kenapa gini banget? lo hapus ya?" tanya Rania.
"Hah, apa?" Rayna langsung menarik hp nya dan melihat bahwa yang terbuka adalah kontak Jeno.
"Duh" Rayna langsung bangkit dari kursinya dan berniat ke kantin.
"Rayna," panggil Rania berbisik kemudian Rayna menoleh.
"Selamat kencan," ujar Rania sambil menahan tawanya.
"Permisi bu, saya mau izin ke kamar mandi sebentar ya bu," ucap Rayna kepada guru pengajar di kelasnya sekarang.
"Iya silahkan"
—
Setelah belok ke simpangan kantin, Rayna ngeliat Jeno dan temen temennya bolos disana, tapi nggak ada Mark dan Haechan.
Setelah eye contact sama Rayna, Jeno pindah ke tempat yang lebih jauh dari kerumunan itu. Rayna takut tapi ya gimana lagi, udah sampe sini.
"Masih ngerokok?" tanya Rayna judes.
"Kalo iya kenapa?" tanya Jeno.
"Gue kan udah bilang. 2 hal yang menurut gue harus lo hindari banget untuk saat ini adalah rokok dan Mark, udah. Minim itu dulu."
"Duduk!" perintah Jeno.
Rayna pun langsung duduk di depan Jeno.
"Mau apa?" tanya Rayna datar.
"Gue kasih tau lo ya, berhenti usik hidup gue mulai sekarang," ucap Jeno dan berhasil membuat Rayna cukup terkejut.
"Oke," balas Rayna sambil berusaha mempertahankan raut wajah biasa aja.
"Mark ga seburuk yang lo kira, dan gue nggak seberandal itu buat lo jadiin samsat ceramahan."
"Lo nggak tau seberarti apa Mark di hidup gue, dan lo juga nggak tau seberarti apa gue di hidup Mark. Paham?"
"Udah?" tanya Rayna.
"Lo berarti di hidup Mark buat dijadiin pembantu buat menuhin nafsu dia, terus lo masih aja percaya gitu sama dia?"
"Lo tau nggak sih Rayyan, gue gini tuh artinya gue perhatian sama lo. Gue gini ke lo bukan bermaksud apa apa, cuma mau ngasih tau lo kalo yang menurut lo bener itu belum tentu bener dimata orang lain," tutur Rayna.
"Iya, lo doang yang bener yang lain salah," ujar Jeno mengalah tapi dengan nada bicara mengejek.
"Gila lo ya?" tanya Rayna mulai geram.
"Udah jangan bacot, pergi sana," ujar Jeno final.
"Lo yang nyuruh gue kesini, lo juga yang ngusir, otak lo di—"
"KALO GUE BILANG PERGI YA PERGI BANGSAT!" teriak Jeno berdiri sambil menggebrak meja.
"Lo tau? Lo cewek terbodoh yang pernah gue temuin," ucap Jeno dengan mata nya yang penuh amarah, nggak lupa tangannya bener bener deket dan nunjuk ke arah muka Rayna.
Kemudian Jeno pergi dari meja itu, meninggalkan Rayna yang masih bengong dan tentunya matanya berkaca.
"Kayla, sorry," ucap Jaemin tergesa dan langsung ngikutin arah jalan Jeno.
Setelah dirasa Jeno udah pergi dari kantin. Rayna langsung ke kamar mandi dan nangis disana.
—
"Jen bangsat," panggil Jaemin saat Jeno sampe di tempat khusus yang biasanya buat anak bolos.
"Gausa lawan ya lo," ucapnya lagi.
bughh
"Apaan si lo an—" Waktu tangan Jeno mau ngangkat, tangannya langsung ditahan sama Jaemin.
"Sopan lo bentak bentak cewek kaya gitu?"
"Sopan lah, gausa alay jaem, biasa," jawab Jeno santai.
"Goblok lo anjing, gue jamin tuh anak sekarang nangis. Kalo sampe iya, lo jahat banget jen."
"Ga bakal," jawab Jeno sambil mendorong Jaemin dan merapikan bajunya.
"Minta maaf gak?" ancam Jaemin.
"Gak."
bughh
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for a Fool✔
Nonfiksi"Kalo menurut lo gue salah, yaudah jauhin gue." highest rank : #1 on jeno (170621) #1 on leejeno (170621)