about mark

5.2K 625 14
                                    

"Mark gimana?" tanya Rayna penasaran, karena setahu Rayna, Mark ini bahkan tingkat nakalnya lebih diatas Jeno.

"Dia masih disini," jawab Jeno lesu.

"Lah, kok gitu?"

"Nggak tau apa apa tentang mark?" tanya Jeno heran.

"Mark kenapa emangnya?" tanya Rayna balik.

"Yayasan sekolah ini punya bokap Mark."

"KOK GUE GANGERTI APA APA?!" Rayna kaget banget sama apa yang barusan dilontarin Jeno.

"Lo nolep kali," ujar Jeno meledek.

"Temen gue banyak ya an—" Belum selesai Rayna bicara, mulutnya dimasukin kentang sama Jeno.

"Brisik," ujar Jeno kemudian ikut makan.

"Tapi yang tadi lo serius?" tanya Rayna yang masih nggak percaya.

"Boong."

"Serius rayyyy," eluh Rayna.

"Iya lah serius, pake nanya. Makannya sering sering keliling sekolah," ucap Jeno.

"Keliling apa cari masalah?"

"Gue sebenernya ganiat cari masalah. Tapi ya gimana ya, ya gitu deh pokok nya" Jeno kebingungan nyari kata kata yang pas dan berakhir gelagapan sendiri.

"Tapi lo nih emang kena poinnya gara gara berantem terus ya?" tanya Rayna penasaran.

"Iya kali ya, tapi juga banyak yang lainnya sih. Tapi yang paling ngefek menurut gue ya berantem ini," ungkap Jeno menjelaskan.

"Banyak lainnya teh apa aja?"

"Ini kasus pertama gue ya, awal banget kelas 10 gue ada nyeburin temen ke kolam waktu penilaian renang. Ini konteksnya becanda ya. Tapi ternyata doi kaya minta pertolongan gitu, gue ketawain lah, gue kira cuma drama doang—"

"Eh taunya beneran," lanjut Rayna.

"Ya-ya gitu deh," ucap Jeno sambil mengusap rambutnya kikuk.

"Terus?" tanya Rayna lagi.

"Besoknya kena BK lah gila. Nyokap bokapnya dateng, cepu banget gak si?" Jeno ketawa setelah ceritain itu.

Sebenernya sekarang ini adalah momen sedih baik buat Jeno dan juga Rayna, tapi Jeno keliatan udah pasrah dan ikhlas sampe akhirnya bisa ketawa didepan Rayna.

"Ya bukan cepu dodol, emang lo nya aja yang salah," ujar Rayna tak terima dan ucapan Jeno barusan.

"Tapi kan niatannya gue becanda," ujar Jeno membela diri.

"Sama aja," balas Rayna singkat.

"Nggak lama setelah itu, gue main bola di koridor. Nah niatannya ya cuma mau maen maen biasa aja, eh gue nya salah nendang, dan gasengaja bikin kaca pecah. Nah dari situ deh, kayaknya ketertiban sama BK mulai nandain gue, emang bangsat," ujar Jeno dan lagi lagi tertawa.

"Serius? Kok gue gatau?" tanya Rayna.

"Lo kelas mana si dulu?" tanya Jeno balik.

"IPA 7," jawab Rayna.

"Ya pantesan lo gatau, kelas lo jauh sama kelas gue," ucap Jeno.

"Iya ya, lo kan IPA 1," ujar Rayna lirih tapi Jeno masih bisa denger.

"Kok tau?" tanya Jeno mulai usil.

"Ya tau aja," jawab Rayna sambil minum minumannya.

"Stalking gue ya lo? Cari cari info tentang gue? Dimana?" tanya Jeno lagi.

"Sok tau," balas Rayna tak terima.

"Oh iya lupa, bestie lo kan temen sekelas gue," ucap Jeno sambil manggut manggut, nggak lupa sama senyumnya yang ngeselin.

"Bisa diem ga? Gue tabok nih?" ujar Rayna sambil mengangkat tangan kanannya.

"Maap maap. Pesen gue nih ya, jangan di kelas mulu biar tau kelakuan anak anak gimana kalo diluar. Pasti lo bakal nemu cowok cowok modelan gue, apalagi nih ya, lo tau belakang kantin? Nah itu basecamp kalo mau nyebat, jangan cepu ya," ujar Jeno meringis.

"Gue jarang keluar kelas juga gara gara lo," ucap Rayna membela diri. Di mata Jeno kayaknya Rayna nolep banget. Tapi di mata Rayna malah yang nolep itu Jeno.

"Kok gue?!" tanya Jeno bingung.

"Ya elo dulu ngejegal gue di koridor, terus ada geng nya Hyunjin itu juga katanya Rania suka iseng," jelas Rayna.

"Yaudah maaf yang masalah gue ngejegal lo itu. Kalo ntar lo digangguin sama Hyunjin, lapor gue aja ntar biar gue yang maju."

"Dih, sok banget. Kena tendang Changbin juga langsung lemes," ledek Rayna.

"Lah, ngaca. Gue lemes lo juga ikutan lemes," balas Jeno sambil pasang wajah jual mahal.

Fall for a Fool✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang