lecture

5.2K 640 5
                                    

rayyan jeno
ray
gue di depan

rayna
oke
bentar

•••

Rayna langsung buka pintu dan jalan ke gerbang depan. Waktu dibuka, ada mobil yang parkir tepat didepan gerbang Rayna.

"Masa iya bawa mobil?" batin Rayna.

"Halo," sapa Jeno yang baru aja keluar dari mobilnya.

"Haii," balas Rayna ramah.

"Sendirian di rumah?" tanya Jeno berbasa basi

"Enggak, ada mama. Kakak sama Bokap balik kerja."

"Yaudah yuk masuk dulu," ajak Rayna dan jalan masuk kerumahnya diikutin Jeno.

"Assalamualaikum," ucap Jeno waktu masuk ke rumah Rayna.

"Waalaikumsalam, eh Jeno udah dateng," teriak Mama Rayna dari dapur.

Rayna kamudian ke dapur buat panggil mamanya, "Ma, nggak mau sapa Rayyan?"

"Bentar mama cuci tangan dulu."

"Oke."

"Eh Kayla, sekarang hari apa?" tanya Mama Rayna ke Rayna tiba tiba.

"Kamis ma," jawab Rayna langsung.

"Jeno kok jemput kamu?" tanya Mama Rayna bingung.

"Ohh itu, Rayyan disuruh Bu Oliv antar  aku ke tempat lomba ma," ujar Rayna berbohong.

"Ohh yaudah deh bagus." Mama Rayna langsung berjalan keruang tamu dimana disitu ada Jeno.

"Pagi tante," sapa Jeno kemudian salim ke Mama Rayna.

"Pagi anak ganteng," balas Mama Rayna sambil senyum sumringah.

"Rayna berangkat sekarang aja ya ma."

"Iya terserah kamu. Jeno, nitip anak tante ya," ujar Mama Rayna sambil tertawa ringan.

"Nggak perlu disuruh juga pasti Jeno jagain tante," balas Jeno nggak lupa sama tawanya.

"Hadeh, yaudah pamit dulu ma," ujar Rayna kemudian salim ke Mamanya dan langsung narik tangan Jeno buat keluar.

"Mari tante," sapa Jeno sebagai tanda perpisahan.

"Hati hati ya nak," ujar Mama Rayna.

"Siap tante," saut Jeno lagi.

"Kok lo mau lomba malah begini si sama mama lo," ujar Jeno pada Rayna.

"Iya juga ya?" batin Rayna kemudian langsung lari balik ke Mamanya.

Jeno langsung ngikutin balik lagi masuk ke dalem buat ngeliat Rayna.

"Mama, minta doa ya ma," ujar Rayna pada Mamanya.

"Iya dong pasti. Semoga kamu ngerjainnya lancar, nggak ada kendala apapun, terus semoga hasilnya memuaskan dan semoga juara," ucap Mama Rayna kemudian mencium Rayna.

Dari ruang tamu Jeno ngeliat sepasang Mama-Anak itu keliatan harmonis banget. Jeno jadi kangen mamanya. Jeno nggak tau mamanya dimana, sama siapa, keadaannya sekarang gimana. Jeno bener bener hopeless dan matanya nggak bisa bohong.

"Udah yuk ber—" ucapan Rayna kepotong karena sadar mata Jeno udah berkaca kaca.

"Ray, kenapa?" Akhirnya air mata Jeno jatuh dan langsung diusap sama dia sendiri.

"Gapapa, yuk berangkat" Jeno menggandeng tangan Rayna kemudian keluar dari rumahnya.

Karena Rayna masih penasaran, Rayna langsung narik tangan Jeno pake tangan kirinya.

"Lo barusan kenapa? Jawab jujur," tanya Rayna.

Jeno langsung menoleh dan menghela nafas, "Kangen mama."

Rayna tahu cerita tentang keluarga Jeno. Jeno anak broken home yang besar tanpa kasih sayang seorang ibu. Ibunya pergi ninggalin Jeno, abangnya, dan papanya. Jadi, Jeno nggak pernah tahu dan nggak pernah ketemu sama Ibunya.

"Sini." Rayna membuka lengannya lebar.

Jeno jalan gontai ke Rayna dan langsung Rayna peluk. Keliatan kalo Jeno sekarang lagi sedih, Rayna nggak tega.

"Lo hebat banget tau ga udah bertahan sejauh ini? Gue bangga banget sama lo ray, lo kuat banget," ucap Rayna sambil menepuk nepuk bahu Jeno.

"Lo sabi kok main ke rumah gue terus. Lo liat sendiri kan nyokap bokap gue suka sama lo. Lo bisa anggep mama gue sebagai mama lo, even ketika lo menganggap kayaknya nggak mungkin, intinya lo nggak boleh merasa kesepian, lo nggak boleh sedih, ada banyak orang yang sayang sama lo."

"Lo juga?" tanya Jeno berbisik.

"Emmm, yaa—iyaa lo temen gue," jawab Rayna.

"Gue juga sayang sama lo," bisik Jeno kemudian melepas pelukan Rayna dan jalan duluan ke mobil.

"Sehat?" batin Rayna yang udah meleyot.

"Rayna," panggil Jeno.

"Apa?" sahut Rayna.

"Lo gak malu jalan bareng gue? temenan sama gue? belain gue waktu ribut ribut gitu?" tanya Jeno.

Rayna nggak suka pertanyaan kayak gini. Mau marah tapi ya takutnya malah ngerusak suasana, "Apa sih yang perlu di malu in? ya nggak lah."

"Gausa boong," ucap Jeno masih nggak percaya sama jawaban Rayna.

"Gue gak boong ray, apasih yang di malu in? gak ada," jawab Rayna yang udah agak kesel.

"Gue gak gini sama lo bukan berarti lo udah 100% bener ya. Masih banyak hal yang harus lo tata, lo perbarui, lo perbaikin pokoknya," tutur Rayna lagi.

"First impression gue ke lo buruk banget. Percaya nggak?" ujar Rayna dan berhasil bikin Jeno nautin alisnya.

"Attitude, cara berpakaian, cara bicara. Nol, lo bener bener nggak tau itu semua."

"Gue bilang gini, karena gue sepenuhnya pengen lo bener bener berubah. Terus, buang jauh jauh yang namanya berantem berantem gak jelas itu. And then, ayo bahagia dengan jalan yang bener," ucap Rayna nggak lupa sama senyum tulusnya.

"Thanks God, finally i met my favorite person," batin Jeno kemudian melirik Rayna.

Fall for a Fool✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang