Jeno sama Rayna udah sampai di depan lokasi lomba Rayna. Kedua nya udah keluar dari mobil, tapi keadaannya masih di parkiran.
"Rayna," panggil Jeno.
"Apa?"
"Makasih banyak ya"
"For what?"
"Anything. Especially, lo udah sedikit demi sedikit bantu gue ke arah yang bener," ucap Jeno dengan agak gelagapan.
"Oh, iya sama sama."
"Maaf dulu batu banget," ujar Jeno meminta maaf.
"Haha iya lo batu banget, tapi nggak papa, yang penting sekarang udah enggak."
"Emm btw ray, lo udah ada planning mau sekolah dimana sekarang?" tanya Rayna penasaran.
"Ada," jawab Jeno singkat.
"Dimana?"
"Ada deh, jauh pokoknya," ujar Jeno sambil meringis.
"Halah jauh jauh, paling juga masi kota ini, yakan?" tanya Rayna memastikan.
"Iya in aja deh biar cepet," jawab Jeno.
"Yaudah bagus deh. Jangan nakal ya lo ntar," tutur Rayna.
"Nggak dong, aman. Lo mau tau sesuatu nggak?" tawar Jeno berhasil bikin Rayna kepo lagi.
"Apa?"
"Gue beneran udah ga nyebat," ujar Jeno sambil tertawa bangga.
"Serius?" Rayna coba memastikan lagi.
"Dua hari yang lalu sih, kalo kemaren mah nyebat," jawab Jeno becanda.
"O aja si." Rayna langsung melepas seatbelt nya dan berniat membuka pintu mobil Jeno. Tapi gagal karena udah ditarik balik sama Jeno.
"Disini aja bentar," pinta Jeno memelas.
"Lo nyebat si," ujar Rayna meninggikan nadanya.
"Iya iya ini gue lagi minimalisir, udah termasuk jarang ini. Lo sendiri kan yang bilang kalo ini nggak bisa instan?"
"Yaudah iya," balas Rayna mengalah dan diam.
"Rayna, lo kok bisa baik banget sih?" tanya Jeno setelah ± 1 menit keduanya hening.
"Kewajiban sebagai manusia," jawab Rayna alibi. Padahal mah Rayna suka.
"Hmm bener juga si."
"Btw, makasih juga udah dianterin," ucap Rayna.
"Iya, sama sama. Eh makasih juga lo udah mau temenan sama gue" Jeno ngebombardir pernyataan 'makasih' ke Rayna.
"Apaan si makasih makasih mulu, bosen tau gak?!" ujar Rayna sedikit meninggikan suaranya.
"Hahaha yaudah semangat ya, sana masuk," titah Jeno.
"Duh ganteng banget kalo gini," batin Rayna.
"Gak usah alay deh lo."
"Sama sama," jawab Jeno sarkas.
"Iya iya makasih" Rayna langsung keluar dari mobil Jeno.
"Yaudah gue pulang dulu, jangan kangen ya," ucap Jeno usil.
"Dih, gak banget. Sana pulang!" suruh Rayna karena mulai salting lagi.
Jeno akhirnya pulang dan waktu baru tancap gas dia lambai tangan terus ke arah Rayna dan ini cuma sepihak, alias Jeno doang. Rayna mah sok jual mahal.
"AAAAAAAA GANTENG BANGET" Rayna lompat lompat karena salting, dan senengnya bukan main.
"Fix gue jadi semangat nih," batinnya lagi kemudian jalan ke area lomba dengan wajah sumringah.
—
Selama lomba berlangsung, hp peserta harus dikumpulin ke panitia. Dari dulu, setiap lomba emang peraturannya kaya gitu, dan Rayna ga keberatan karena ya emang menghindari kecurangan.Rayna ngerjain soalnya lumayan lancar, tapi nggak selancar lomba sebelumnya. Tapi seenggaknya Rayna masih bisa ngejawab beberapa soal.
Lomba udah selesai dan setelah kemas kemas, Rayna maju ke penjaga ruangan buat ambil hp.
Waktu Rayna nyalain, yang terpampang di hp langsung informasi baterai lowbat.
Setelah ngeclose itu, langsung terpampang notifikasi yang bener bener rame banget.
27 missed call and 10 message from rania
2 missed call and 10 message from renjun
3 message from jaemin
"Lah, apaan nih?" batin Rayna bingung dan langsung membuka chat Rania terlebih dahulu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for a Fool✔
Non-Fiction"Kalo menurut lo gue salah, yaudah jauhin gue." highest rank : #1 on jeno (170621) #1 on leejeno (170621)