Sekarang kelas Rayna jamkos. Rayna ngeliat belakang, dan ya, Jeno hari ini gak masuk.
"Separah itu ya jatohnya kemaren? apa bolos aja? apa emang lagi kena hukuman?" tanya Rayna bergelut dengan pikirannya.
"Kok gue mikir sih?" batin Rayna heran dan mencoba kembali fokus.
"Gue gini wajar nggak si? gue punya hati, at least artinya punya rasa kemanusiaan"
"Anak anak ku IPA 4. Bapak mau tanya, Jeno ada?" tanya Pak Lay di pintu kelas.
"Anaknya hari ini nggak masuk pak" Rayna inisiatif jawab karena dia paling depan.
"Duh. Yaudah Kayla, makasih ya" Pak Lay kemudian pergi dari kelas.
"Ada apaan ya kira kira?" tanya Rania penasaran.
"Gue juga nggak tau," jawab Rayna mengendikkan bahunya.
"Bosen banget jamkos, ngapain ya enaknya?" tanya Rania sambil menidurkan kepalanya di meja, persis Jeno.
"Kan jadi keinget lagi," batin Rayna kesal.
"Apel sana," jawab Rayna ngasal.
"Lo ngerestuin gue sama Jaemin?" tanya Rania excited, sampe bangun dari posisi tidurnya dan hadep Rayna.
"Mampus kan lo, senjata makan tuan. Dulu aja bilang jangan sampe deket deket sama anak modelan Rayyan ish," ujar Rayna.
"Jeno sama Jaemin beda ya anjir," elak Rania tak terima.
"Sama, satu spesies."
"Yaudah iyaaa" Rania kembali ke posisi tidurnya.
—
Rayna yang lagi pusing, pergi ke rooftop buat nenangin diri. Sekolah Rayna punya rooftop? punya. Sekolah mahal.
Setelah masuk dan kunci pintu rooftop, Rayna langsung balik badan dan nemuin cowok sendirian disana.
Rayna ngelangkah maju, makin deket makin familiar. Waktu sadar kalo langkah Rayna terlalu jauh, Rayna langsung jatuh karena kaget.
Iya, Jeno. Berdiri diujung tanah, dan depannya bener bener udara. Rayna meringis dan jalan meringkuk menghampiri Jeno.
"Rayyan?" panggil Rayna, nggak lama setelah itu Jeno pun menoleh.
"L-lo ngapain?" tanya Rayna terbata.
Jeno cuma senyum bentar dan balik lagi noleh kedepan, membelakangi Rayna.
"Becandaan lo kali ini nggak lucu"
"Mundur!"
"Rayyan, MUNDUR! JANGAN DISITU!" bentak Rayna keras.
Rayna langsung meringkuk cepat dan narik tangan Jeno. Karena tenaga yang dia keluarin terlalu besar, alhasil Rayna jatuh berdua sama Jeno, dengan posisi berhadapan ke kanan dan kiri.
"Aduh!" pekik Rayna.
Jeno natep Rayna dalem, dan dalam hitungan detik Rayna nangis.
"Lah, ngapain nangis?" tanya Jeno panik.
"Lo jahat banget, ngapain coba begitu? Lo kira dengan begitu lo keren? Masuk surga? Gak!" omelnya kemudian lanjut menangis.
"Gue cuma cari angin," ujar Jeno tertawa ringan.
"Tapi gestur lo kaya mau bunuh diri," teriak Rayna tak mau kalah.
"Iseng aja si. Lo khawatir ya?" tanyan Jeno tersenyum manis.
Tangis Rayna semakin keras, dan nggak lama setelah itu Jeno dudukin Rayna dan peluk Rayna, sambil berkata, "Tenang, gue bakalan baik baik aja."
brakkk
"KAYLAA BANGUN!" teriak Rania sambil menggebrak meja.
"E-Ehh, iya, apa?" Rayna langsung duduk tegap ± 10 detik dan bergegas ngambil minum nya di tas.
"HAHA LO SUKA SAMA JEN-" Belum selesai Rania ngomong, mulutnya langsung dibungkam sama Rayna.
"MANA ADA? GAK MUNGKIN!"
"Oh, nggak mungkin? Rayyan, mundur jangan disitu!" ujar Rania menirukan Rayna sambil tertawa.
"Halu lo," Rayna langsung mengambil earphone nya dan menyetel musik.
"Dia mau ngapain emang di mimpi lo?" ejek Rania lagi, kali ini tak lupa suara tawanya yang keras banget.
"BODOAMAT RAN, DIEM LO!"
—
drrttdrrtt
drrtt
drrtt
•••
+6285613030405
kayla
gue jaemin yang kemaren
kalo besok jeno masaih nggak masuk, gue besok mau ke rumah jeno
lo mau ikut nggak? secara lo temen sekelasnya, kali aja maurayna
iya jaem
gue ajak ketua kelas gue boleh nggak?+6285613030405
siapa ketua lo? kali aja gue kenalrayna
baejin+6285613030405
oh kenal, temen smp gue
gpp ajak aja
temen lo rania ajak juga gpp heherayna
oh gue tau wkwk+6285613030405
haha udah lah ya, ntar gue samperin ke kelas lorayna
apel ya?+6285613030405
ah elah, kagak lah
gak tau ding
hahay
KAMU SEDANG MEMBACA
Fall for a Fool✔
Non-Fiction"Kalo menurut lo gue salah, yaudah jauhin gue." highest rank : #1 on jeno (170621) #1 on leejeno (170621)