"Elsaaaa!! Tunggu!!" Elsa yang hendak berjalan ke kantin menghentikan langkahnya, berbalik ke belakang dan melihat lima adek kelas nya yang sering menjadi tontonan seru karena lima anak brandalan.
"Apa?"
"Lo pacaran sama Bang Gerry?" Elsa telah mengira jika lima gadis ini akan menanyakan hal tersebut, ia tersenyum miring lalu mengangguk.
"Lo kan musuh bebuyutan Bang Gerry." Tambah Caca yang geram, ia sangat tidak suka dengan hubungan Gerry dan Elsa, karena ia merasa dinomor duaka oleh Gerry, sedangkan Caca selalu menjadi prioritas Gerry sebelumnya.
"Emangnya ada salah?" Tanya Elsa enteng, keributan akan hubungan nya dengan Gerry telah membuatnya pusing, cewek-cewek yang sekelas dengan nya pun memusuhinya. Gerry si pintar, ganteng, kapten basket, atlet voli, nikmat Tuhan mana yang telah didustakan? Salahnya hanya satu, Gerry musuh bebuyutan Elsa.
"Lo munafik!" Ujar Ceri sarkas.
"Heh?" Elsa geram, emosi nya kian meninggi.
"Lo pacaran sama musuh lo." Balas Ceri lagi.
Elsa menunjuk Caca. "Lo pacaran sama Billy?" Caca mengangguk.
Elsa tersenyum lebar. "Hani pacaran sama Arjuna, Melly pacaran sama Fadil, Megan pacaran sama Virgo, Ceri pacaran sama Mars. Apa kalian juga bukan munafik?"
Skakmatt
Caca, Hani, Ceri, Megan dan Melly terdiam tidak tahu akan menjawab apalagi, mereka sama saja dengan Elsa, bedanya mereka hanya menjalani sebuah tantangan dan Elsa bukan.
"Gan? Lo nggak suka abang lo seneng? Caca, Ceri, Hani, Melly? Lo sayang kan sama Gerry, kalau dia bahagia sama gue lo bakal resah gitu?"
Kembali, kelimanya diam, mereka emang sangat menyayangi Gerry, namun jika Gerry dengan Elsa rasa nya tidak rela saja, Elsa adalah cewek yang paling banyak dikagumi lelaki, kenapa harus Gerry yang dipilihnya?
"Kita sama—"
"Kita beda! Jelas-jelas beda. Lo jalanin semua dengan tulus dengan Bang Gerry sedangkan kita—."
"Mphhh." Melly segera menutup mulut Caca dengan telapak tangan nya, hampir saja Caca membocorkan segalanya, diperjanjian antara kubu cewek tengil dan cowok brandalan tidak boleh membocorkan apapun, jika salah satu pihak membocorkan maka pihak tersebut yang kalah, maka sia-sia saja semuanya.
"Maksud lo Ca?" Elsa menaikkan satu alisnya.
Hani yang sedari tadi diam disebelah Megan akhirnya maju selangkah untuk membantu Caca dan Melly menjawab Elsa. "Nggak ada maksud apa-apaan!" Jawab nya lantang lalu menarik empat sahabat nya agar pergi dari hadapan Elsa.
***
"Elsa kembali, gimana Jun?" Mars yang hendak menggoda Arjuna langsung mundur ketika melihat teman nya itu memberikan tatapan elangnya. Arjuna adalah cowok yang pernah menerbangkan hatinya kepada Elsa, mengatakan secara terang-terangan di lapangan namun Elsa hanya menjawab. "Maaf Jun, gue nggak bisa."
Arjuna menarik-narik rambutnya frustasi, cukup tenang dirinya saat tahu jika Elsa pergi ke singapura, sekarang kepalanya kembali mumet. Elsa, bagaimana cara nya agar ia bisa move-on dari gadis itu, gadis yang telah mencuri hatinya.
Arjuna berdiri dari kursinya, ia berjalan menuju pintu kelas. "Kemana Jun?" Tanya Virgo, Arjuna tak menjawab, tetap melangkahkan kakinya menuju yang ia inginkan.
Arjuna hanya membutuhkan angin segar yang bisa menjelaskan kepadanya jika Elsa bukan miliknya, Elsa adalah milik Gerry sahabat nya. Meski Gerry lebih tua setahun dari padanya, ia tetap menganggap Gerry sahabat.
"Jun?" Suara itu, lembut sentuhan di tangan nya, ingin ia balas, ingin ia memeluk orang ini, ingin ia membuat orang ini tersenyum.
Arjuna berbalik, melirik lengan nya yang dipegang oleh seorang gadis, Elsa, gadis tersebut adalah Elsa. Menyadari tidak senangnya Arjuna akhirnya Elsa melepaskan pegangannya.
"Gue mau—."
"Nggak usah!" Arjuna memasang wajah datarnya, ia berjalan mengabaikan Elsa, meski batin nya menolak untuk memperlakukan gadis itu dengan kasar namun ego nya mengatakan jangan baik kepada orang yang telah jahat.
"Arjuna?" Kesal yang awalnya memambung tinggi kini mulai menciut karena melihat gadis lain dihadapan nya. Ujung bibirnya terangkat untuk memberikan senyuman, matanya menebarkan cahaya kehangatan, sungguh hangat dan bisa mengahancurkan pertahanan kokoh batu es nya.
"Temenin gue makan plis, gue nggak nerima penolakan." Arjuna merengek seperti anak bayi, sangat berbeda dengan perlakuan nya kepada Elsa.
"Nggak ah, gue mau ke kelas Jun."
"Hani! Gue mohon, perut gue laparr." Arjuna mengaitkan jari jemari nya dengan jari jemari Hani, ia tarik Hani dan melihat Elsa dengan ujung matanya.
Sepertinya sekarang takdir berbelok, Elsa mulai sakit hati dengan kedekatan Hani dan Arjuna.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Rival (Completed)
Teen Fiction(tamat) Hani, Caca, Ceri, Megan, Melly, Arjuna, Fadil, Billy, Virgo dan Mars Pertengangan antara dua kubu yang membuat mereka begitu dikenal karena mereka yang selalu saja bertengkar. Tak semua juga yang mengharapkan mereka berbaikan, karena ada nya...