"Gue nggak tahu apa hukuman yang bakalan di kasih Arjuna." Guman Hani sedikit lambat, nqmun masih bisa di dengar oleh telinga Ceri.
Ceri tidam ke rumah Caca malam itu, gadis itu harus merawat Nyak karena Nyak sakit, namun ada seseorang yang memberikan nya video, video yang isinya Caca bernatem dengan Folfo, ia memutuskan untuk putus dengan Mars dan menerima apapun keputusan dari Mars, begitu juga Hani, Hani dan Megan dikirimkan Ceri secara pesan pribadi video tersebut. Hani tidak berani mengirimkan kepada Melly, gadis itu sedang sensitif dengan nama Caca malam itu.
"Gue mah terima aja." Balas Ceri, kebetulan hanya Hani dan Ceri yang berada di kelas, Caca dan Megan ke kantin.
"Caca mana?" Tanya Melly yang baru datang, Hani dan Ceri saling pandang sebelum menjawab.
"Lagi ke kantin."
"Thanks."
"Kenapa tuh anak?" Tanya Hani dengan satu alis dinaikkan. Ceri tersenyum hangat.
"Ini yang gue tunggu, Ni. Melly udah tahu semuanya, ayok ikut."
Mereka mengikuti Melly yang berlari dengan Arjuna ke kantin. Ketika telah mendekati kantin Melly memperlambat larinya dan berjalan menuju Caca.
"CACAAAA!!." Gadis itu memeluk Caca dengan sangat erat, Caca yang bingung membalas pelukan Melly.
"Lo kenapa Mel?"
"Maafin gue, Ca."
"Gapapa Mel, udah lo jangan nangis." Caca melepaskan pelukan nya pada Melly begitu juga Melly, Caca mengusap pipi Melly yang berlinangan air mata itu.
"Lo kenapa nangis?"
Ting!
Ting!
Ting!
Caca tidak akan mengambil ponselnya jika ponsel Melly juga tidak berdering, ponsel Mars juga, Hani, Ceri, Megan juga. Mereka saling tatap sebelum membuka pesan yang sepertinya memang diperuntukkan bagi mereka.
Blackwhite
Anda telah ditambahkan oleh +62831****** ke dalam group blackwhite
0831****** -rahasia
Udah jangan pada mellow gitu, gue punya kejutan yang lebih seru, kalian penasaran? Ayok ke sini gue tunggu untuk kejutan selanjutnya. Gue tunggu di labor PPI sekarang juga!
Mereka kembali saling pandang.
"Ini siapa?" Tanya mereka berbarengan.
***
Ruangan gelap itu yang pertama kali dijumpainya, Mars, Hani, Melly, Megan, Ceri, dan Caca tadi bertemu dengan Fadil, Arjuna, Billy dan Virgo di depan labor PPI. Mereka juga bingung kenapa di suruh kesana. Di depan pintu ada kertas yang digantung.
Maaf, ruangan nya gue sengajain gelap biar suprise gitu, masuk aja dan jangan lupa saling pegang tangan biar nggak misah.
Sebelum masuk mereka saling pegang tangan, masa bodoh jika mereka musuh, atau apapun.
Setelah Fadil yang masuk terakhir, pintu tertutup dan terkunci.
"Jangan takut, kalian bisa jalan maju dan kalo gue suruh berhenti kalian bisa berhenti, saling pegang tangan." Instruksi dari mic yang jelas suara nya telah dirubah menjadi suara di tv apabila sedang mengonsumsi daging dengan boraks.
"Oke stop." Mereka berhenti,meski takut mereka masih penasaran apa selanjutnya yang akan terjadi.
"Kalian penasaran dengan acara apa ini?' gue bakal ngehidupin lampu setelah kalian bisa menebak apa yang terjadi, atau jika tidak itu adalah zebuah kata kunci."
"Ayo sebutkan."
Ceri bersuara. "Musuh!"
Suara itu tertawa. "Lo jangan bawa-bawa musuh, ini tempat kedamaian."
Hani kini angkat suara. "Persahabatan?" Tanya nya ragu ragu, dan setelah itu lampu hidup.
"What the fuck?" Tanya Fadil geram.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Rival (Completed)
Teen Fiction(tamat) Hani, Caca, Ceri, Megan, Melly, Arjuna, Fadil, Billy, Virgo dan Mars Pertengangan antara dua kubu yang membuat mereka begitu dikenal karena mereka yang selalu saja bertengkar. Tak semua juga yang mengharapkan mereka berbaikan, karena ada nya...