Apa yang membuat Caca, Ceri, Hani, Melly dan Megan tidak percaya jika Folfo pacaran dengan Flo? Flo, gadis tomboy yang sekelas dengan mereka itu adalah orang yang memberi tantangan kepada geng tengil dan geng rusuh, dan mereka terperangkap di sini, di zona nyaman bersama geng rusuh. Ini semua berkat Flo. Flo adalah cewek tomboy yang ngomong sarkas dan suka seenaknya, pacaran dengan Folfo nan polos, taat peraturan, disenangi banyak orang. Siapapun akan terkejut jika mendengar Folfo pacaran dengan Flo.
"Hmm, gue mau ngasih tahu sesuatu." Saat semua sedang fokus dengan Flo dan Folfo, Gerry disana malah membuat perhatian teralihkan.
Caca menaikkan satu alisnya kepada Gerry. "Rahasia apalagi sih Bang?" Gerry hanya nyengir kuda.
"Itu, eh anu."
"Apaan sih bang." Balas Ceri yang kesal
"Flo juga salah satu diantara kami yang membuat kalian bersatu dengan tantangan itu."
Semua nya menatap Flo dengan wajah masam, melihat itu Flo malah berlindung di belakang tubuh Folfo. "Fo, aku takut."
Mereka semua malah terkejut saat Flo sesnggukan, ia menangis, karena apa?
"Flo?" Tanya Hani yang mendekat, sedangkan Folfo memegangi tangan Flo dengan lembut. "Lo kenapa nangis?" Tambah Hani yang semakin mendekat dan menatap mata merah Flo.
"Nggak papa, Flo gue bawa dulu ya." Folfo menarik Flo dengan lembut ke sebelahnya lalu membantu gadis itu untuk jalan menuju meja lain.
"Bang, Flo kenapa?" Tanya Virgo kepada Gerry.
Elsa memegang tangan Gerry memberi isyarat agar ia kali ini yang buka suara. "Flo punya penyakit, penyakit... Penyakit... Penyakit apayah? Lupa gue, yang penting Folfo pernah cerita ke gue, kalau Flo merasa terancam, stress, atau lagi banyak pikiran dan dia dihadapin sama orang yang menurut dia menakutkan, dia akan jadi berubah kayak tadi. Tapi itu cuma sebentar karena Flo akan baik lagi setelah ditenangin sama orang yang ia anggap aman, kita nggak perlu khawatir, Flo aman di tangan Folfo." Mereka semua mengangguk paham.
Seketika mereka kembali bercerita entah tentang apapun itu, Ceri yang tak henti-hentinya menatap Mars, sedangkan Mars memandang Fadil dan Melly yang saling bahagia dan mengumbar keromantisan. Ia iri, sedangkan disana Megan dengan hijab dan baju gamisnya tengah makan dengan lahap, ia juga menemukan Virgo tengah memakan makanan nya dengan nikmat, sahabat nya yang satu itu juga hijrah, buktinya saja Virgo mengenakan peci haji di kepala kapsulnya.
Mars berdiri dan itu tak lepas dari pengamatan Ceri, lelaki itu entah kemana karena melebur di antara kerumunan.
"Udah Cer, jangan diliatin terus. Dia ke toilet cuma." Goda Caca yang membuat Ceri seketika blushing. Ceri mengangguk lalu ikut memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Tes tes." Semua mengarah ke pentas dan medapati Mars, si cowok blasteran itu dengan gitar dipangkuan nya. Ceri tersenyum karena itu, apakah Mars akan menyanyikan untuknya?
"Gue nyanyi boleh lah ya Jun." Arjuna mengangkat jari jempolnya mengatakan 'oke'
Mars memetik gitarnya, ia tersenyum miris ke arah sahabat-sahabatnya.
Terakhir, kutatap mata indahmu
Dibawah bintang-bintang
Terbelah hatiku antara cinta dan rahasiaMars tak mau melihat kedepan, ia tetap menatap gitarnya dan sesekali ke arah meja makan teman sekolahnya.
Ku cinta padamu
Namun kau milik sahabatku
Dilema hatiku
Andaiku bisa berkata sejujurnyaMars menatap dengan ujung matanya ke arah meja sahabatnya, namun 'dia' tak menoleh sedikitpun ke arah Mars.
Jangan, kau pilih dia
Pilih lah aku
Yang mampu mencintaimu
Lebih dari diaBukan, ku ingin merrbutmu
Dari sahabatku
Namun ku tau cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkanKu cinta padamu
Namun kau milik sahabatku
Dilema hatiku
Andaiku bisa berkata sejujurnya.Mars terkejut saat mendengar suara cewek dari belakang, ia menoleh dan mendapatkan Ceri disana, senyuman terlukis di wajahnya karena ada yang mau berduet dengan nya.
Jangan, kau pilih dia
Mereka saling tatap dengan Mars masih menetik gitarnya.
Pilihlah aku yang mampu mencintaimu
Lebih dari dia
Bukan, kuingin merebutmu dari sahabatku
Karna ku tahu
Cinta tak bisa
Tak bisa kau salahkanCinta tak bisa
Tak bisa kau salahkanMars memetik gitarnya untuk terakhir, dan saat itu pula Ceri berbisik di telinga Mars. "Cinta tak bisa kau salahkan, Mars."
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Rival (Completed)
Teen Fiction(tamat) Hani, Caca, Ceri, Megan, Melly, Arjuna, Fadil, Billy, Virgo dan Mars Pertengangan antara dua kubu yang membuat mereka begitu dikenal karena mereka yang selalu saja bertengkar. Tak semua juga yang mengharapkan mereka berbaikan, karena ada nya...