Ruangan berbau makanan khas jepang itu memenuhi ruangan, para pelayan pun telah sibuk-sibuknya berjalan kesana kemari untuk menghidangkan segala bentuk makanan, restoran itu di tutup dan dipesan spesial oleh anak kepala yayasan, siapa lagi jika bukan Arjuna.
Tadinya mereka memang maunya di kafe saja, tapi Arjuna berubah pikiran dan malah mengajak ke restoran ala jepang milik keluarga Wiliam juga. Arjuna adalah ahli waris dari Fhatta Wiliam, nama Arjuna sendiri adalah Arjuna Wiliam yang sengaja di singkat menjadi Arjuna W sebagai penutup identitas diri.
Arjuna tidak mau banyak orang yang tahu jika ia pewaris tunggal dari Wiliam, ia ingin hidup normal tanpa panjat sosial, sedangkan tanpa menggunakan nama Wiliam saja sudah banyak yang menggilainya, apalagi jika ia menggunakan nama keluarganya itu. Dan karna pewaris tunggal Wiliam itu juga Arjuna bersikap dingin kepada siapapun, padahal sejak SMP Arjuna adalah orang yang penuh dengan senyuman.
Itu bermula dari teman Arjuna yang sangat rakus. Saat SMP Arjuna memakai nama Wiliam yang kebetulan ia tinggal di Bandung, karena kerakusan Fonic, teman SMP Arjuna, Arjuna kapok dan memilih hidup baru di Jakarta dengan cara lain.
Di panggung sana, Arjuna memukul pelan Mic, ia tersenyum hangat kepada semua pengunjung, yang tidak lain adalah siswa-siswi SMA Merdeka, ini semua ide Hani, ia memberi saran kepada Arjuna agar memberi sedikit saja kekayaan nya kepada anak sekolahan Merdeka, karena di sekolah Merdeka tak semua orang mampu, Arjuna meng-iyakan saran Hani.
"Hm, maaf gue butuh perhatian bentar, bisa nggak yang lagi di pojok, tengah, samping, depan, belakang buat ngarahin perhatian buat gue?" Kembali senyuman itu melengkung indah di wajahnya. Semuanya mengarah kepada Arjuna, termasuk 11 orang yang duduk di meja spesial tersebut, siapa lagi jika bukan geng rusuh, geng tengil, Elsa dan Gerry.
"Makasih atas perhatian nya, gue disini mau ngumumin hal penting, kalian tahu lima cewek paling tengil di sekolah?" Tanya Arjuna yang terkekeh melihat ke meja spesial, ia sangat bahagia melihat wajah cemberut para cewek-cewek itu. "Ya, mereka berlima yang duduk dengan temen-temen gue disana. Mereka adalah sahabat gue dan temen-temen gue sekarang." Semuanya tak bersuara, masih menunggu apa kelanjutan dari ucapan Arjuna.
"Kalian tahu dua orang yang akan tamat sebentar lagi dan duduk bersama sahabat-sahabat gue?" Semuanya mengalihkan pandangan ke tempat duduk Elsa dan Gerry. "Bener, Elsa dan Gerry adalah dua insan yang membantu kami biar sadar, persahabatan itu lebih dari segalanya. Mungkin kalau dulu nggak ada penyadar kami, kami nggak bakalan kompak seperti sekarang. I love you so much buat mereka yang duduk disana," Arjuna menunjuk ke arah tempat duduk sahabat nya.
"Dan satu lagi, gue kan calon ketua osis ya, gue harap lo, lo, lo, lo dan lo kalau ada yang nyakitin mereka yang gue sayang, jangan harap kalian bisa hidup mulus di sekolahan." Ucap Arjuna bak seorang psikopat.
Lelaki itu memandangi teman-teman satu sekolahnya yang tampak memucat, "Tapi, gue nggak akan stalking kalian trus bunuh kalian kok, palingan juga kalian keluar dari sekolah, dan satu lagi kalaupun gue nggak jadi ketua osis, gue bisa ngelakuin itu, kalian tahu siapa gue kan? Arjuna Wiliam."
Disaat itu orang mulai menganga, semua tahu jika Arjuna anak dari kepala yayasan, tapi semua orang tidak tahu jika kepala yayasan adalah Fatha Wiliam, dan Arjuna adalah anak tunggal dari Wiliam.
Arjuna meletakkan mic nya, lalu ikut berkumpul dengan sahabat-sahabatnya, ya Arjuna sekarang lebih suka menggunakan nama sahabat dibanding teman, sahabat itu besi anti karat yang melindungi.
Arjuna duduk di antara Caca dan Fadil, ia memperhatikan Hani yang menatap nya tanpa kedip di seberang meja. "Lo kenapa natap gue gitu? Serem ah."
Hani yang sadar menatap Arjuna mengalihkan pandangannya. "Lo keturunan Wiliam? Kenapa gue nggak tahu dari lama ya?" Tanya Fadil dengan wajah masih bingung, Arjuna memang tidak mengizinkan siapapun untuk datang kerumahnya, palingan ia yang datang ke rumah para sahabat nya.
"Ahahhaha lo mah kudet." Jawab Arjuna ngasal.
"Hm." Mereka yang mendengar itu berbalik dan menemukan Folfo bersama seorang cewek.
"Flo?!" Teriak Caca, Ceri, Hani, Melly dan Megan serentak, sedangkan yang diteriakkan hanya nyengir. Mereka malah beralih ke tangan Flo yang digandeng hangat oleh Folfo.
"Kenalin dia pacar gue." Ujar Folfo yang membuat semua mata hampir keluar.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Rival (Completed)
Teen Fiction(tamat) Hani, Caca, Ceri, Megan, Melly, Arjuna, Fadil, Billy, Virgo dan Mars Pertengangan antara dua kubu yang membuat mereka begitu dikenal karena mereka yang selalu saja bertengkar. Tak semua juga yang mengharapkan mereka berbaikan, karena ada nya...