TIGA SATU

1.4K 61 0
                                    

Dua pasang kaki insan itu berjalan dengan sesekali senyuman dan tawa yang keluar dari mulut masing-masing, dengan menjilati cornetto yang mereka beli di mini market tadi dan dengan candaan yang membuat keduanya bahagia.

"Kapan-kapan gini lagi dong Bil, jangan bawa motor." Ucap Caca sembari menjilati ice cream miliknya.

"Ntar nyampe sekolah nya telat Ca." Balas Billy yang membuat Caca menatapnya sinis.

"Eleh eleh, biasanya nggak pengen sekolah, bawaan nya cabut mulu." Billy terkekeh, memang benar, Billy lebih suka naik motor nya dari pada jalan seperti ini, ini saja dipaksa Caca terpaksa jagoan hitam nya diberikan kepada adiknya untuk dibawa pulang, Billy memiliki adik sepupu yang satu sekolah dengan nya.

"Ntar kalo jagoan hitam gue nggak dipake kasian, dia nangis Ca." Billy memelas, Caca gemas dengan pernyataan tidak masuk akal itu.

"Emang nya kalo si bebek hitam itu nangis kek apa?" Tanya Caca, Billy mendengus, dari Billy mempunyai motor Caca selalu bilang kalau motor Billy itu bebek, motor ninja hitam itu bukan bebek, setiap Billy marah Caca pasti bahagia banget.

"Kalo si jago Nangis mah ribet, obat nya jutaan."

"Lebay lo kampret." Caca kembali menjilati ice nya.

"Gapercayaan banget dah." Billy memperhatikan Caca sebentar lalu mengelap bibir Caca yang belepotan. "Kayak anak kecil tau."

Caca tersenyum, wajah manis nya membuat Billy selalu ingin di dekatnya, benar-benar menyejukkan. "Caca sayang Billy." Caca menggandeng Billy lalu mereka berjalan sambil berlompat-lompatan.

"BILLY JUGA SAYANG CACAAA!!" Teriak Billy membuat Caca tersenyum malu.

***
"

Rencana kita udah berhasil, apa kita akan pisah sesuai kesepakatan?" Pertanyaan itu sungguh membuat hati Megan berdetak, ia merasakan tusukan di hatinya, sakit. Mereka sedang berada di kafe dekat sekolah.

"Hm, menurut kamu?" Tanya Megan hati-hati, takut juga menyakiti hati Virgo, Virgo menarik napas dan menghembuskannya perlahan.

Mereka terkunci pada keadaan yang saling hening, larut dalam pikiran masing-masing, sejak awal Megan dan Virgo telah bersepakat untuk menyatukan geng tengil dengan geng perusuh dan akan putus jika mereka telah berama atau bersatu, apakah ini ujung dari kisah mereka?

"Virgooooooo." Rengek Megan dengan air mata yang mengalir, Megan memeluk Virgo erat, Virgo yang merasakan pelukan itu mengelus rambut Megan dengan tangan kanan nya sedangkan tangan kiri nya menyambut pelukan Megan, Megan terisak di dada Virgo, punggung nya naik turun seolah melampiaskan segala kekesalan nya.

Setelah reda Megan melepaskan pelukannya pada Virgo, matanya memerah dan juga sembab, wajah nya penuh dengan air mata, meski isakan nya telah mereda namun air mata nya tetap mengalir.

"Kamu jahat." Ucap Megan lagi lalu memukul dada bidang Virgo, Virgo berusaha menahan air mata nya agar tidak jatuh, ia sungguh telah jatuh cinta dengan Megan, Virgo membiarkan saja Megan melampiaskan kekesalan terhadapnya karena ia tahu hati Megan sangat sakit.

Ketika tangan itu lelah untuk memukul Virgo, Virgo kembali memeluk tubuh Megan, sangat erat seolah tiada hari esok untuk bertemu.

"Maaf Megan." Hanya itu yang mampu Virgo ucapkan, meski banyak mata yang memperhatikan mereka, Virgo tidak malu, ia tetap memeluk Megan, Megan sangat amat ia sayangi.

"Aku juga nggak mau, tapi kamu harus percaya kalau aku bakalan ada terus buat kamu." Megan yang nyaman di pelukan Virgo mendongak. Virgo malah tersenyum. "Kita nggak pacaran, kita lebih dari pacaran, meski nggak miliki status kita harus tetep bersama, kamu harus nganggap aku lebih seperti aku nganggap kamu lebih disini." Virgo menunjuk dadanya, Megan yang masih menangis menghapus air matanya, gadis itu tersenyum.

"Kamu janji?" Virgo mengangguk, ia merasa rapuh ketika Megan menangis dan ketika Megan tersenyum itulah ia merasa dirinya sangat tinggi. Apalagi gadis itu tersenyum karenanya.

"Kita lebih dari pacaran, nama nya berarti kita doran." Ujar Megan membuat Virgo bingung.

"Doran?" Beo Virgo tak mengerti.

"Double Pacaran." Kekeh Megan, Virgo tersenyum, ia gemas dengan Megan, tangan Virgo beralih untuk memencet hidung mancung Megan.

"Bisa aja sih cantik."

***

My Beloved Rival (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang