"Ngapain lo ke apartemen gue?" Sinis Mars, Mars melihat dari ujung kaki hingga ujung rambut Amanda, gadis itu berubah, memakai baju yang lebih sopan dari biasa nya.
"Silaturahmi." Amanda tersenyum manis sedangkan Mars menghela napas gusar, apalagi ingin nya cewek ini? Benar Mars dulu menyukai Amanda, namun rasa nya itu hanya obsesi nya terhadap Vito.
"Vito udah balik." Mata Mars membulat mendengar itu sedangkan Amanda tersenyum lagi, ia mengambil jalan di sebelah Mars lalu memasuki apartemen cowok itu.
Mars berbalik, ia memperhatikan Amanda yang mulai mendaratkan bokong nya di sofa Mars. "Lo becanda? Vito udah mati!" Ucap Mars sarkas.
Amanda tersenyum miring yang membuat Mars bergidik ngeri, Mars mendekati Amanda dan duduk di seberang gadis itu. "Kamu jangan sok nggak tahu gitu, Mars. Wajah kamu lucu kalau jadi orang jahat."
Mars menelan saliva nya susah payah, ia melihat Amanda tidak percaya, dari mana Amanda tahu semuanya? "Maaf Man." Hanya itu yang keluar dari mulut Mars, selebihnya ia menekuk wajahnya.
"Nggak apa-apa. Aku udah maafin kamu, aku malah heran kenapa kamu ngelakuin itu ke Vito lalu buat aku sayang sama kamu, tapi cinta itu memang buta ya, sesayang apapun aku ke kamu aku tetep aja cinta sama Vito, padahal ini udah dua tahun kita nggak ketemu sama Vito." Amanda tampak menahan tangis yang akan meledak, Mars yang melihat itu mendekat lalu memegangi pundak Amanda.
"Man, gue tahu, semua ini salah gue, gue yang nabrak Vito, gue yang bawa dia ke Singapura buat perobatan dan gue yang bilang ke semua orang kalo Vito udah meninggal, gue minta maaf Man
"Vito akan kembali ke pelukan lo." Amanda mendongak melihat Mars yang sungguh-sungguh mengatakan itu, Amanda mengukir senyuman di bibirnya.
"Thanks, aku pulang dulu ya." Amanda berdiri lalu beranjak dari apartemen Mars.
"Eh by the way, Vito udah aku jemput dari Singapura, dia sekarang dirawat di rumah sakit ibnu sina." Ucap Amanda ketika sampai di ambang pintu, Mars memberikan jari jempolnya kepada Amanda sebagai tanda itu adalah oke.
Setelah pasti Amanda pergi, Mars mengacak rambutnya frustasi, lelaki yang memakai celana boxer itu menjadi sangat merasa bersalah. Meyesal telah setega itu kepada Vito.
Dulu, saat Vito pacaran dengan Amanda. Mars sangat iri dengan kedekatan Vito dengan Amanda yang membuat Amanda melupakan Mars yang berada di sampingnya. Mars sangat kesal dengan Vito hingga ia menabrak mobil Vito yang hendak menjeput Amanda untuk kencan. Mars yang saat itu emosi masih berdikir cerdas, ia menyuruh para suruhan nya untuk membawa Vito ke Singapura untuk pengobatan, dan dibalik itu ia menyebar hoax bahwa Vito telah meninggal dunia, ia memanipulasi koran dan datang ke rumah Amanda membawa koran tersebut, Amanda tampak sangat remuk, Mars pun mengatakan jika keluarga Vito membawa Vito ke luar negri untuk pemakaman yang membuat mereka tidak bisa menjenguk Vito, saat Amanda dalam keadaan begitu Mars lah yang menenangkan hingga Amanda sayang kepadanya, Amanda harus sekolah di luar negri mengikuti orang tua nya, ternyata Amanda di letakkan di Singapura, Amanda selama dua tahun itu sering pulang ke indonesia hanya untuk bertemu Mars, hingga balik ke Indonesia lagi pun ia tak pernah bertemu dengan Vito, padahal mereka berada di negara yang sama.
Amanda mengetahui itu ketika waktu itu ia mendengar dengan sendirinya Nars menelepon bawahan nya untuk mengecek keadaan Vito, Amanda memang kesal dan langsung ke Singapura untuk mengecek keadaan Vito, dan saat itu pula ia menbawa Vito ke Indonesia untuk melanjutkan pengobatan. Amanda tidak habis pikir, apa yang Mars katakan kepada keluarga Vito atas masalah ini, ia sekarang tahu jika Mars penuh ambisi, Mars penuh obsesi dan apapun akan dilakukan demi apa yang ingin ia dapatkan.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beloved Rival (Completed)
Teen Fiction(tamat) Hani, Caca, Ceri, Megan, Melly, Arjuna, Fadil, Billy, Virgo dan Mars Pertengangan antara dua kubu yang membuat mereka begitu dikenal karena mereka yang selalu saja bertengkar. Tak semua juga yang mengharapkan mereka berbaikan, karena ada nya...