Tim 8 dan Naruto melakukan diskusi untuk misi baru mereka.
Gulungan berisi informasi tentang misi disimpan oleh Shino sebagai kapten misi kali ini."Minna, seperti yang kita tau bahwa kita tidak memiliki banyak informasi mengenai misi ini. Jadi langkah awal dari misi ini adalah mencari informasi. Pertama, kita harus menuju desa salju dan menemui bangsawan pemilik guci antik itu. Dan meminta detil informasinya."
"Uhm. Kau benar Shino-kun. Apa kau tau letak desa itu?"
"Iie. Apa diantara kalian ada yang tau, Kiba, Naruto?"
"Iie."Naruto dan Kiba menjawab serempak. Tidak mudah.
Misi ini memang tidak mudah dari awal. Bahkan sang client tidak memberikan lokasi pasti dimana desa salju itu."Tapi aku pernah mendengar ero-sennin menyebut desa salju itu. Dia bilang ke arah utara. Dan tempat itu cukup jauh dari Konoha."
"Kalau begitu kita mulai jalan saja ke arah utara. Hinata, kau bisa melihat dengan byakuganmu kan? Jadi itu akan mudah."
"Oi Kiba. Jangan menyuruh Hinata seperti itu. Bukankah jika dia sering-sering menggunakan byagukannya bisa menghabiskan cakranya. Kau ini tega sekali, ttebayo."
"Eh? Tidak apa-apa Naruto-kun, lagi pula karna byagukanku ini aku mendapatkan tempat di dalam misi."
"Tapi Hinata, itu berbahaya, ttebayo"
"Kau ini berlebihan sekali Naruto. Kalau kita tidak mengandalkan byagukan milik Hinata, misi ini akan sulit. Kau ini menjengkelkan sekali. Hah"
"Kenapa kau berteriak seperti itu? Kau ini benar-benar menyebalkan."
"Cukup. Ayo kita berangkat menuju utara. Aku sudah mengirimkan seranggaku untuk menemukan desa itu."
"Eh?"Semuanya kaget dengan pernyataan Shino. Dia memang lebih banyak diam dan langsung melakukan apa yang diperlukan.
Akhirnya mereka melanjutkan perjalanannya.
Dalam perjalanan, Naruto terus saja memandangi Hinata, dia memilih berlari di belakang Hinata untuk melindunginya dari belakang.
Shino berada paling depan memimpin perjalanan, sementara Kiba dan Akamaru berlari di sebelah Hinata.
Terkadang Hinata mengusap peluh yang ada di keningnya karena hari itu memang sangatlah panas. Dan itu terlihat sangat manis di mata Naruto. Terkadang ia tersenyum sambil memandang pujaan hatinya.Tanpa sengaja Kiba melihat Naruto yang memandangi Hinata.
Ia lalu menyeringai. Entah rencana apa yang ada di otaknya.Hinata yang terlalu fokus dengan perjalanan bahkan tidak menengok sedikitpun ke belakang. Mungkinkah ia lupa bahwa Naruto-kunnya ikut dalam misi ini?
Tidak
Hinata ingat, bahkan sangat senang akan hal itu. Bersama Naruto lagi dalam menjalankan misi, tentu ini adalah salah satu hal yang sangat Hinata impikan. Namun ia sedikit sedih dengan ucapan Naruto. Ia merasa bahwa Naruto menganggapnya sangat lemah. Bahkan ia dilarang memakai byagukannya untuk misi ini karna dianggap bisa membuat dirinya kehabisan chakra. Seperti kebanyakan orang tau, byakugan adalah ciri khas klan Hyuga dan merupakan kekuatan inti klan tersebut. Jika Hinata dilarang menggunakan byakugannya lalu apa yang berguna dari dirinya.
Ia amat sedih karena menyadari bahwa bahkan Naruto-kunnya menganggapnya lemah."Jadi benar yang tou-sama katakan selama ini. Bahwa aku sangat lemah. Pantas saja aku selalu diremehkan oleh tetua dan anggota klan lainnya" batin Hinata, tak terasa air matanya menetes. Ia langsung mengusap air mata itu, namun sebelum itu Kiba melihatnya.
"Daijoubuka, Hinata?"
"Eh? Daijoubu,Kiba-kun."
"Apa kau memikirkan suatu masalah?"
"Iie. Aku baik-baik saja."
"Hontou? Tapi kau tak terlihat baik Hinata. Apa kau sakit?"Kiba lalu memegang kening Hinata untuk memastikan bahwa ia tidak demam, sekaligus ingin membuat Naruto melihat ini lalu cemburu.
"Iie Kiba-kun."
Naruto yang melihat mereka berdua terlihat sangat dekat amarahnya langsung memuncak. Ia mengepalkan tangannya erat untuk meredam emosinya.
Karena merasa posisinya tidak lebih menguntungkan dari Kiba, ia lalu berinisiatif untuk meminta istirahat saja. Selain itu ia juga melihat bahwa Hinata sedang tidak baik-baik saja. Mungkin ia kelelahan mengingat bahwa mereka telah berlari seharian di tengah teriknya matahari."Oi.. minna. Berhenti"
"Ada apa lagi Naruto? Jangan mengacaukan perjalanan yang panjang ini."
Kiba langsung saja marah dengan tingkah Naruto yang seenaknya saja."Sebaiknya kita istirahat, mungkin saja Hinata lelah. Dia pasti butuh istirahat, ttebayo. Bagaimana?"
"Cukup Naruto-kun!!"Naruto sangat kaget karna tiba-tiba Hinata berteriak.
Seumur hidupnya tidak pernah ia melihat gadis lemah lembut itu marah atau berteriak. Dan sekalinya melihat, gadis itu marah padanya. Ia sungguh tak mengerti. Apa ia melakukan kesalahan?Hinata menunduk dalam sehingga poninya menutupi sebagian wajah muramnya. Tangannya mengepal erat. Ia tak tahan lagi dengan sikap Naruto yang selalu menganggapnya lemah.
"Aku tidak lelah sama sekali. Aku tau Naruto-kun sangat kuat, tapi kumohon jangan menganggapku lemah."
Hinata lalu berlari melanjutkan perjalanan dengan meninggalkan tiga orang temannya yang mematung tak percaya dengan kemarahannya yang sangat langka ini.
Naruto memandang kepergian Hinata dengan penuh kebingungan.
Menganggapnya lemah?
Siapa yang menganggapnya lemah?
Baginya, Hinata adalah gadis yang amat kuat dan amat ia kagumi.
Apa mungkin Hinata salah paham dengan menganggapnya lemah?
Ia hanya ingin mencoba memberi perhatian lebih pada gadisnya. Namun, apa hasilnya sekarang?
Gadisnya justru marah dan mungkin membencinya.
Baka
Ia merasa dirinya sangatlah baka dengan menyakiti Hinata.Naruto hanya menunduk dalam dan hampir menangis. Ketika tiba-tiba Kiba menepuk bahunya.
"Ck.. sepertinya misimu gagal Naruto. Haha"
"Mi..misi?"
"Misi untuk mendekati Hinata."Kiba lalu menyusul Hinata yang sudah jauh di depan.
Sementara Naruto masih terkejut dengan pernyataan Kiba.
Apa Kiba tau niatnya sejak awal ingin mendekati Hinata?
Tapi bagaimana bisa ia tau?"Ayo Naruto, jangan sampai kita tertinggal. Aku tidak mau terus menjadi orang yang tertinggal."
Shino lalu menyusul Kiba dan Hinata. Naruto yang akhirnya sadar dari pikirannya yang kalut, dengan cepat menyusul ketiga temannya itu.
Ia terus memikirkan apa yang harus ia lakukan agar Hinata tidak marah lagi padanya. Dia bisa gila jika Hinatanya marah lalu menjauh darinya.
Mimpinya untuk memiliki Hinata akan musnah jika di langkah awal saja Hinata sudah menjauhinya."Hinata"
Gumam Naruto
KAMU SEDANG MEMBACA
my first love
Fanfiction(Disclaimer : naruto milik paman masashi kishimoto🤗) aku mencintai sosok yg tidak mungkin untuk kudapatkan. namun rasa ini terlalu dalam sehingga aku tak mampu menyingkirkannya. naruto-kun akankah kamu memandangku? bukan sebagai seorang gadis yang...