Duaarrr
Hari yang ditakutkan telah tiba, serangan Pain.
Konoha hancur berantakan, sehingga hanya tersisa bentangan tanah gersang meluas.Disaat itu pulalah Naruto, anak dalam ramalan, kembali ke desanya. Melawan Pain dengan sekuat tenaga.
Dan disaat itu pulalah sosok Hinata tampil, menyelamatkan orang yang selama ini begitu ia nantikan, Uzumaki Naruto."Hinataa, apa yang kau lakukan disini? Dia bukan tandinganmu. Menyingkirlah!!"
Naruto berteriak sekuat tenaga, mengusir Hinata dari medan tanding.
Namun, siapa yang menyangka,
Gadis lemah lembut dan pemalu itu justru semakin tegak berdiri.
Matanya berkaca-kaca melihat penampakan orang yang dikasihinya tak berdaya dengan besi-besi hitam menancap di beberapa bagian tubuhnya, mengunci pergerakannya."Bagaimana mungkin aku membiarkan Naruto-kun terluka?
Bagaimana mungkin aku membiarkan orang yang membuatku bersemangat mati?
Naruto-kun adalah penyelamat hidupku,
berkat Naruto-kun,
Aku menjadi semakin kuat,
Berkat Naruto-kun,
aku selalu ingin berlatih dan menjadi kuat.
Karena aku ingin berada di sisi Naruto-kun.
Berada di sisimu, dan bertarung bersamamu.
Karena
Aku menyukaimu, Naruto-kun."Mata Naruto membola, mendengar penuturan Hinata,
Sebenarnya ia tak begitu mengerti.
Apa maksudnya kalau dia menyukainya?
Menyukai yang seperti apa.Belum sempat berpikir lebih jauh, Hinata jatuh tersungkur dengan darah mengalir di dahi dan mulutnya.
Ia tidak bergerak.
Naruto panik."Hinataaa"
Hinata lalu menutup matanya rapat, tak bergerak.
Naruto murka, kekuatan tersembunyi dari Kyuubi muncul atas panggilan emosi yang memuncak.
Emosi yang tidak Naruto sadari bahwa itulah ungkapan cinta.
Cinta untuk Hinatanya.
Cinta yang tidak ia ketahui apa itu.Kekuatannya bertambah beribu kali lipat, menghancurkan apa saja yang menghalanginya, terutama Pain.
Pain yang melukai gadisnya.
Pain yang membunuh kakek petapa genitnya.
Pain yang menghancurkan desa tercintanya.
Pain yang melukai warga Konoha.
Pain yang melukai apapun yang ia cintai.Hingga akhirnya Naruto bersama siluman rubahnya, memenangkan pertandingan hidup dan mati.
Menjadi pahlawan desa untuk yang pertama kali.
Diagung-agungkan warga desa untuk pertama kali."Naruto-kun"
Dengan mata yang masih setengah tertutup, Hinata memanggil Narutonya. Ia masih begitu lemah. Bahkan cakranya hampir terkuras habis.
Hanya Naruto yang ia pikirkan, bukan dirinya sendiri."Hinata, kau sudah sadar?"
"Sakura-san, dimana aku? Bagaimana dengan Naruto-kun?"
" Tenang saja. Pain telah kalah. Dan Naruto baik-baik saja."
"Benarkah? Yokattaa.. aku harus melihat Naruto-kun."
"Tapi, Hinata. Keadaanmu masih sangat lemah. Kau harus istirahat."
"Iie. Doijobou Sakura-san."Hinata berjalan tertatih-tatih menuju ke tempat Narutonya berada.
Ia begitu bahagia, matanya berkaca-kaca melihat seluruh penduduk desa menyambut Naruto dengan pandangan memuji."Naruto-kun, akhirnya apa yang kau inginkan tercapai kan? Diakui oleh warga desa. Diakui sebagai pahlawan Konoha. Yokatta.. aku bahagia untukmu. Naruto-kun"
Hinata mengusap air mata harunya, ia bergabung dengan warga desa dan meneriakkan kemenangan Naruto dengan girang.
Namun sayangnya,
Naruto bahkan tidak memandang Hinata.
Ia lupa.
Bahwa Hinatalah yang membuatnya menang.Harusnya kau tau Naruto, dia begitu mencintaimu.
Ya, dia adalah Hyuga Hinata.

KAMU SEDANG MEMBACA
my first love
Fanfiction(Disclaimer : naruto milik paman masashi kishimoto🤗) aku mencintai sosok yg tidak mungkin untuk kudapatkan. namun rasa ini terlalu dalam sehingga aku tak mampu menyingkirkannya. naruto-kun akankah kamu memandangku? bukan sebagai seorang gadis yang...