Join her mission

2.8K 145 2
                                    

Hari ini, Hinata, Kiba dan Shino mendapat misi untuk mencari sekelompok perampok yang membawa kabur guci antik milik bangsawan kaya raya negara Api.
Misi kali ini tergolong sulit dan membutuhkan waktu yang cukup lama.
Pasalnya, perampok itu diduga memiliki ninja yang melindungi mereka.

Mendengar ini, Naruto kalang kabut, bukan karena tentang betapa sulitnya misi Hinata, tapi tentang bersama siapa Hinata akan melakukan misi.
Ada Kiba, orang yang dia anggap saingan terberat untuk mendapatkan Hinata.

Naruto tidak boleh membiarkan Hinata berlama-lama dengan Kiba atau harapannya untuk memiliki Hinata akan musnah sia-sia.

Akhirnya dengan tekad api yang membara, Naruto berlari menuju ruang hokage.

Braakk

"Eh?"

Sang Hokage beserta tim 8 kaget mendengar pintu dibuka keras-keras. Dan lebih kaget lagi karena tersangkanya adalah si pembuat onar Uzumaki Naruto.
Masalah apa lagi yang akan Naruto buat?
Begitulah pertanyaan yang muncul di kepala semua orang yang melihatnya.

Hingga aura hitam mengelilingi tubuh sang Hokage seksi Konoha itu.

"Narutooooo"

Brakk

Meja hokage terpecah belah hanya dengan pukulan yang tak seberapa dari sang Godaime hokage.

Naruto yang awalnya hendak protes dengan misi tiba-tiba nyalinya menciut melihat kepingan meja kebesaran hokage yang berserakan. Pun dengan kertas yang berhamburan kemana-mana.

"A..ha..ha..ha Tsunade obaa-chan, kenapa kau mengamuk begitu?"
"Kenapaa?? Kau bertanya begitu Narutoo? Kemari!!"
"Na..nani? A..a..no."
"Narutooo"
"Ha.. ha'i baa-chan."

Cyutt

Sang Godaime hokage menjewer telinga Naruto kuat-kuat.

"Ittaiii"
"Apa maksudmu mendobrak pintu itu hah? Kau mau cari mati?"
"I..iee. ini sakit baa-chan. Lepaskan dulu. Akan kujelaskan."
"Huh. Sekarang jelaskan apa maumu!"

Tsunade pun melepaskan telinga Naruto yang sudah amat merah. Sambil masih meringis kesakitan, Naruto menjauh dari tempat Tsunade berdiri. Takut jika ia akan mendapat jenis tindak kekerasan lain.

"Obaa-chan, biarkan aku ikut dalam misi tim 8."
"Eh? Kenapa?"
"E..etto.. misi ini tergolong sulit dan aku menginginkannya, ttebayo. Selama ini aku hanya mendapat misi kecil dan tidak berguna. Kau tidak adil obaa-chan. Memberikan misi yang sulit ini bukan kepadaku."
"Oi Naruto, ini adalah misi pencarian. Dan tim 8 lah yang paling cocok dengan misi ini."

Kiba menjelaskan dengan jengkel. Ia jengah dengan kelakuan Naruto yang suka seenaknya sendiri.

"Iie. Misi ini bukan hanya tentang pencarian. Tapi juga bertarung dengan penjahat yang bahkan kita tidak tau bagaimana kemampuannya ttebayo. Bagaimana jika ternyata mereka adalah sekelompok missing-nin dengan kemampuan setara jonin. Bukankah berbahaya jika hanya mengirimkan 3 genin untuk misi ini hoy Kiba?"
"Iie. Lebih berbahaya lagi jika pembuat onar bergabung dalam misi ini."
"Apa kau bilang? Aku pembuat onar?"
"Ya. Dan enyahlah.".

Naruto dan Kiba sama-sama emosi dan saling tatap seolah ingin menelan hidup-hidup lawan yang ada di depannya.
Sebelum itu terjadi, Hinata berusaha merubah keadaan.

"A..ano..tapi apa yang dikatakan Naruto-kun ada benarnya. Kita bahkan tidak memiliki catatan ciri khusus perampok. Bahkan jumlahnya saja tidak pasti. Jika ada 1 orang lagi yang ikut misi, maka kekuatan kita bertambah. Dan ketika tim 8 kelelahan karena pencarian, maka Naruto-kun bisa mengambil alih pertarungan. Bukan begitu Shino-kun?."
"Kau benar Hinata, tapi tim 8 tidak lemah."
"Tim 8 memang tidak lemah Shino-kun, tapi untuk berjaga-jaga bukankah ini bukan ide yang buruk?"

Tsunade lalu memikirkan usulan itu. Ia juga merasa bahwa apa yang dikatakan Naruto dan Hinata ada benarnya.
Dari laporan yang ia terima, perampok berjumlah lebih dari 5 orang dan memakai jubah hitam dengan penutup kepala. Dan salah satunya memiliki ninjutsu khusus yaitu elemen petir. Tapi tidak diketahui kemampuan mereka setingkat genin atau jonin.

"Baiklah.. Naruto, kau boleh ikut. Tapi dengan 1 syarat."

Wajah emosi Naruto langsung berubah secerah mentari pagi.

"Semua ini berkat Hinata yang membelaku, ttebayo"
Gumam Naruto dalam hati.

"Benarkah? Apa? apa?"
"Kau harus mengikuti arahan Shino. Karena dia yang akan memimpin tim ini. Seperti yang kita ketahui, Kurenai sedang tidak sehat sampai saat ini."
"Ahaahaa itu hal yang mudah baa-chan. Oi Shino, aku akan menurutimu dalam misi ini"
"Hn. Kuharap kau begitu Naruto"
"Yosh, kalau begitu. Ayo kita berangkat minna..."
"Aku yang memimpin Na-ru-to!"

Naruto menghentikan langkahnya lalu menengok ke belakang. Terlihat Shino begitu menyeramkan. Entah tidak ada yang tau apa yang ada dalam pikiran genin bertudung tertutup itu. Tapi dia memang selalu terlihat msiterius dan menyeramkan.

"Sepertinya aku sangat tidak cocok dengannya, ttebayo."
Kata Naruto dalam hati.

my first loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang