♥♥♥Menghabiskan waktu 20 menit, rachel bersiap untuk pergi ke Mall. Sebenarnya dia sangat malas jika harus bepergian, tubuhnya terasa lunglai ditambah kepalanya juga sedikit sakit. Itu semua dikarenakan dia menangis selama 2 jam nonstop.
Rachel terlalu malas jika harus memakai makeup saat wajahnya sudah terasa mengerikan seperti sekarang. Bekas menangis yang terlihat dari wajahnya masih sangat nampak terlihat, bahkan bengkak dimatanya masih belum mengecil.
Rachel menghela nafasnya gusar saat ia benar-benar bingung harus ia apakan wajahnya saat ini. Iapun memutuskan hanya mengikat rambutnya dan menyapukan bedak tabur tipis diwajahnya, untuk menutup matanya, dia berinisiatif memakai kacamata hitam bulat andalannya.
Rachel meluncur dari apartemen menuju mall yang disebutkan mbak wid. Saat ia berada di basement tiba-tiba perasaan malas kembali menyergap, rachel membatalkan niatnya untuk memakai mobil pergi ke mall, ia lebih memilih memakai jasa taksi online.
Tak menunggu waktu lama, taksinya datang lalu mengantarkannya ke mall.
Saat rachel tiba di mall, ia langsung menuju tempat yang tadi sempat diberitahu oleh mbak wid.Rachel berjalan pelan sambil mengedarkan pandangannya, ia masih belum menemukan mbak wid karena pandangannya memang sedikit terganggu karena kacamata hitam yang ia kenakan.
Sebenarnya ia malu karena harus memakai kacamata hitam bukan ditempat yang tepat, tapi mau bagaimana lagi, ia punya maksud dan tujuan untuk memakainya.
"Cheell!!"
Rachel reflek menengok kesisi kanan dan menemukan mbak wid yang memanggilnya dengan cukup nyaring.
Rachel membalas lambaian mbak wid lalu berjalan kearahnya, saat perjalanan sudah setengah sampai tubuh rachel seketika langsung berbalik dan hendak lari kearah berlawanan namun aksinya gagal saat tali tasnya ditarik oleh Fajar."Eeiitts, mau kemana? Kita nunggu dari tadi malah main ditinggal!"
Rachel mengumpat pelan sambil menghembuskan nafasnya gusar.
"Mbak wid kok nggak bilang jalan dama mereka sih!" Gerutu rachel jengkel.
"Kita udah nunggu lo dari tadi chel, tapi tunggu, tumben lo pake kacamata, hitam lagi!" Mbak wid berjalan mendekat kearah rachel.
"Sok-sok'an gaya, ke mall doang pake kacamata hitam, salah kostum mbaknya!" Kevin ikut menjahili rachel.
"Diem lo! Suka-suka gue, ngapain lo yang ribut sih!" Rachel mulai membalas ejekan kevin.
Fajar yang tadi diam memperhatikan rachel dengan cepat menggerakkan tangannya untuk melepas kacamata rachel, tapi rachel masih terlalu cepat sehingga Fajar gagal melancarkan aksinya.
"Udah deh, nggak usah jahil!" Rachel memperingatkan Fajar dengan raut wajah jengkel.
"Ya elo sih, orang nggak ada yang ke mall pake kacamata hitam, lo doang yang akan pede."
"Abis nangis paling." Jombang mulai membuka suara.
Reflek semua melihat kearah Jombang setelahnya.
Mereka yang tadinya jalan langsung berhenti mendadak dan mbak wid langsung heboh.
"Beneran chel lo abis nangis?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔
Literatura Feminina(FOLLOW SEBELUM BACA) [COMPLETE] Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...