44. Aku Harus kuat, iyakan?

6.3K 508 32
                                    


❤❤❤

2 minggu berlalu.

Semua yang telah terjadi, hiruk pikuknya kini menghilang.

Sosmed sunyi dengan pemberitaan yang menyoroti tentang cedera kevin, karena sekarang kevin sudah pulih dan banyak fans yang memberikan semangat agar kevin dapat kembali beraktifitas dengan cepat.

Semua penghuni pelatnas yang tau mengenai kandasnya hubungan rachel dan Kevin pun sekarang sudah mulai terbiasa.

Para atlet tak lagi saling gumam ketika mereka berada ditempat yang sama, para official juga berhenti menyinggung dan menjadikan topik pembicaraan tentang kisah mereka.

Yang tersisa hanya sebuah cerita, dimana dulu pernah ada rasa namum sekarang terlihat hilang entah kemana.

***

Rachel berjalan tergesa karena ia terlambat masuk kerja. Ia menghabiskan waktu selama 3 hari di rumahnya lalu pergi bekerja dengan diantar oleh Ben.

Ngomong-ngomong soal ben, semua sudah rachel ceritakan, semuanya, karena tak ada gunanya jika harus menyembunyikan sesuatu dari ben.

Ben mendukung segala sesuatu yang menjadi pilihan rachel, walaupun dia dan kania menyayangkan akan keputusan rachel yang mereka nilai terkesan terdesak dan tanpa fikir panjang.

Kembali pada rachel yang masih berjalan dengan langkah tergesa. Saat ia memasuki gedung pelatnas ia dikejutkan oleh pekikan wanita yang berjalan berlawanan arah dengannya.

"Masita, kamu nggak papa?" Pekik rachel saat melihat salah satu atlet Putri yang ia tabrak secara tidak sengaja.

"Nggak papa kok chel, maaf jadi nabrak." Katanya sambil masih bisa tersenyum.

Rachel membantu Masita berdiri, Masita terlihat meringis memegang sikunya.

"Siku kamu lecet, tuh kan, maaf ya gara-gara aku pasti." Sesal rachel sambil menarik pelan lengan Masita.

Masita menarik lengannya pelan, "nggak kok, ini bukan luka baru, ini luka kemaren waktu jatuh di lapangan."

Rachel meneliti luka Masita yang masih basah.

"Ke klinik yuk, aku kasih antibiotik, biar nggak infeksi soalnya luka kamu masih basah nanti lama sembuhnya."

Masita tersenyum mendengar ajakan rachel, "makasih banyak chel, mungkin nanti aku bakal ke klinik tapi sekarang aku ada perlu dan harus buru-buru, maaf ya tadi sempat nabrak kamu."

Melihat Masita buru-buru rachel pun mengangguk dan menatap Masita dengan khawatir, "janji datang ke klinik ya, kalo nggak nanti aku cari di lapangan."

Masita mengangguk dan melanjutkan jalan cepatnya menuju pintu keluar, rachel pun begitu, ia kembali sadar jika ia terlambat.

Setibanya di klinik, ia mendapati vinie dalam ruangan bersama Dr. Hadi, yang membuat rachel terkejut juga ada kevin disana.

Rachel masuk dengan langkah pelan, mereka tangah berbincang sementara dirinya tidak ingin menganggu.

"Chel, baru datang?" Sapa dr.Hadi yang ia ingat adalah dokter yang menangani cedera kevin.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang