❤❤❤Senin tiba. Hari dimana semua sudah mulai bekerja setelah libur panjang 2 minggu lamanya.
Rachel bangun dipagi hari seperti biasanya saat mood malasnya menghilang entah kemana. Ia keluar kamar lengkap dengan setelan olahraga, katanya mau lari pagi, rutinitas yang sekarang sedang ia gemari.
"Tumben lari pagi." Kata vinie yang keluar dari kamar sambil mengeringkan rambut yang basah dengan handuk.
Sibuk menata jaket, "lo tumben bangun pagi." Balas rachel pada vinie.
Vinie menatap sinis kearah sahabatnya tersebut, "dibilang A dibalas A, sebel akutu." Sahut vinie sambil menjatuhkan tubuhnya disofa.
"Kalo gue nyahutnya B artinya nggak nyambung."
"Iya deh iyaa, bagi yang bahagia dia selalu benar, kita salah semua."
Rachel hanya mendengus pelan.
"Mau kemana lo?" Vinie mengernyitkan dahinya.
"Lah kan lo tau tadi gue mau lari pagi, ngapain nanya lagi?"
Vinie menepuk dahinya, "maksud nya larinya kemana?"
Rachel yang berjalan kearah kulkas pun menatap vinie, "emang napa, tumben nanya."
"Oh Tuhan, tinggal dijawab doang, gue tumben dia tumben juga." Keluh vinie.
Rachel tertawa pelan, "sekitaran lapangan xxx, kenapa, mau ikut, nggak bakal gue kasih!"
Vinie menegakkan tubuhnya agar leluasa menatap Rachel, "maksud lo, lo nggak mau ngajak gue olahraga gitu, biar gue sehat, waah jahat sih."
Rachel berjalan mengambil sepatunya lalu memaikainya di sofa, disamping vinie.
"Bukannya gitu, gue takut lo kenyamukan kalo ikut."
"Maksud lo?"
"Gue joggingnya sama kevin."
Vinie menatap dengan tatapan mengejek, "pantesan semangat, jogging sama ayang beb ternyata."
"Emang kaya lo, jarang diajak jalan."
Vinie yang tadinya sudah tidak ingin berdebat malah tersulut jengkel, "asem, kok jadi bawa-bawa derita gue lo!"
Rachel gelak tertawa, "sorry vin, ya udah gue berangkat dulu blay."
"Yoo.."
"Eit tapi tunggu, blay?"
Vinie menyadari rachel kembali mengejeknya pun menyeru sambil berteriak.
"CHHEELLL!"
"sialan gue dibilang jablay."
***
Setibanya di lapangan, rachel berjalan sambil melihat-lihat sekitar. Ia belum menemukan kevin sejauh matanya mengedar.
"Janjinya jam segini, tuh tengil belum dateng juga." Gumam Rachel.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔
ChickLit(FOLLOW SEBELUM BACA) [COMPLETE] Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...