13. Mpin's Confusion

8.7K 672 12
                                    


♥♥♥

3 hari berlalu setelah tragedi tumpahan air mata yang mengakibatkan gue sama vinie nggak tidur semalaman.

Sekarang sudah hari senin, waktu nya kembali bekerja. Gue bangun lebih dulu dari vinie, karena bangunnya sedikit lebih pagi, gue pun milih buat lari pagi sebentar disekitar apartemen.

btw lingkungan apartemen gue masih satu lingkup sama pelatnas.

Gue lari-lari kecil sambil sesekali merentangkan tangan. Kayak udah jadi kebiasaan bagi gue sebelum kerja musti lari pagi dulu, soalnya kadang bangun kepagian dan nggak gampang buat tidur lagi, kayak vinie.

Tadinya gue udah ngerasa nyaman jalan sendiri tapi tepukan dipundak mau nggak mau bikin gur noleh.

"Haii.."

Gue berhenti lari dan kaget lihat siapa yang nyapa.

Cowok yang beberapa hari ini coba gue hindari.

"Kenapa stop? Ayo lari lagi." Katanya sambil tersenyum seolah nggak terjadi apapun.

Seolah nggak terjadi apapun? Ya iyalah, dia kan nggak tau masalah gue, yang ada apa-apa kan gue, dia mana tau.

Gue lari ngikut disamping dia, masih betah diam dan headphone juga udah nggak gue pasang.

"Lo baik-baik aja kan chel?" Tanya nya tanpa menoleh.

"Maksud lo, emang gue keliatan sakit?" Gue nyahut seadanya doang.

"Ya nggak gitu, gue lihat akhir-akhir ini lo kayak lesu, tiap kali gue ajak becanda bawaannya sensi mulu, biasanya nggak gitu."

Gue cuma bisa ketawa doang denger dia ngomong, lagak nya udah kaya mau pedekate padahal dianya cuman nganggep temen doang.

"Gue lagi jaga jarak, makanya malas dibecandain sama lo."

Percaya nggak, gue ngomong kayak gitu sambil nyoba ngontrol jantung yang udah kayak gong kerajaan di drama korea.

Kevin berhenti lari dan langsung noleh kearah gue.

Gue liat dia natap gue sampai nggak ada ekspresinya, datar banget, sedatar omongan jombang, lalu setelahnya dia ketawa.

"Boleh juga becanda lo, udah berkembang pesat."

Seketika gue pengen guling-guling dilapangan, tangan udah gatel pengen jambak rambut dan gigi juga udah nggak tahan buat gigit sesuatu.

Gue nurunin harga diri gue dengan ngasih kode ke dia tapi dianya malah nganggap becanda. Rasanya pengen gue suntik mati si doi.

***

Paginya setelah malam kita-kita jalan ke mall, aku makan bareng sama mbak wid, cuman berdua tetumbenan kita akur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Paginya setelah malam kita-kita jalan ke mall, aku makan bareng sama mbak wid, cuman berdua tetumbenan kita akur.

Mbak wid ngajak makan bareng, aku juga nggak ada latihan ekstra akhirnya disinilah kami sekarang, dirumah makan padang.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang