(FOLLOW SEBELUM BACA)
[COMPLETE]
Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...
Tim atlet badminton Indonesia beserta para coach dan official telah tiba di Bangkok. Mereka berjalan menuju bus yang disediakan oleh panitia lalu mengantarkannya menuju hotel, tempat peristirahatan selama mereka di bangkok.
Selama di bus, mereka dibagi menjadi 2 tim, 1 bus untuk para atlit dan 1 bus lagi untuk para coach dan juga official.
Rachel mendudukkan tubuhnya dikursi yang berdampingan dengan mbak wid. Saat ini Rachel memperhatikan mbak wid yang sedari tadi terus melihat kearah pergelangan tangannya sambil sesekali meringis.
"Fansnya mpin chel, tadi pas di bandara banyak banget yang mau minta foto, pada rebutan, karna lihat mpin kayaknya capek banget jadi gue ikut misahin dia dari kerumunan, eh taunya gue kena cakaran."
Melihat tangan mbah wid yang cakarannya cukup panjang, Rachel mengambil sesuatu dari tasnya.
"Siniin mbak tangannya." Pinta Rachel.
"Eh mau diapain?" Mbak wid mulai heboh.
"Udah, perihnya ditahan bentar, aku mau ngasih antiseptik biar lukanya bersih setelahnya dikasih plester luka."
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Tiba di hotel, gue sama official yang lain bergegas beristirahat. Kami hanya diberi sedikit waktu untuk meregangkan otot-otot yang kaku karena terlalu capek diperjalanan.
Gue kebagian kamar sama mbak wid dan mbak risa, sementara vinie terlempar entah kemana larutnya.
Gue bergegas mandi dan mengganti pakaian dengan kaos lengan pendek dan juga jeans hotpans. Setelah mengeringkan rambut gue pum ikut nimbrung sama mbak wid dan mbak risa yang kelihatannya asyik banget ngobrolin sesuatu.
"Terus gimana jadinya wid, lo dilirik sinis diem aja?" Tanya mbak risa serius sama mbak wid.
"Ya gue bisa apa sa, lagian dia kan pacarnya masa iya gue yang mencak-mencak."
Gue cuma nyimak pembicaraan mereka. Sebenarnya penasaran, cuman nggak mau kepo berlebih, ini pun sebenarnya gue udah melanggar hak mereka, gue nguping, tapi mereka fine-fine aja.