29. Debat

7.7K 574 5
                                    

❤❤❤

Seminggu setelah libur para atlet bekerja keras untuk latihan turnamen berikutnya. Singapura terbuka super series yang akan mereka hadapi didepan mata.

Hari ini adalah hari dimana masih tersisa 2 hari dari keberangkatan para atlet berjuang di turnamen selanjutnya. Para official sudah mulai sibuk mempersiapkan keperluan, tak terkecuali official medis.

"Chel lo kok pucat ya, lo sakit?" Vinie berjalan menghampiri rachel sambil meletakkan punggung tangannya kedahi rachel.

"Hangat sih, belum panas." Ucap vinie lagi.

"Ya kalo panas itu panggangan odah, bukan dahi." Sahut Rachel.

"Udah sini gue aja yang nyusun." Vinie merebut berkas rachel.

"Udah vin nggak pa-pa."

"Lo duduk dulu disana, ntar kalo mereka pada datang baru lo yang periksa, kalo nggak sebagian ke gue deh."

Rachel duduk di kursinya membiarkan vinie menyusun berkas dimejanya.

"Malam tadi perasaan lo nggak makan macam-macam deh chel, tidur juga cepet, kok paginya bisa demam sih?" Tanya vinie.

Rachel menghela nafasnya sambil menumpu dagu pada kedua tangannya, "nggak tau vin, pas bangun bawaannya lemes aja gitu."

Vinie kembali mendaratkan tangannya pada dahi rachel, "lo kuat nggak buat pemeriksaan ntar, mereka bentar lagi dateng loh."

Rachel mengangguk dengan mata yang sayu, "tapi gue boleh minta tolong nggak?"

"Apa?"

"Ganda putra lo yang tanganin ya, kalo kevin tau gue lemes dia bakal heboh, tuh anak kan lebay jadi gue nggak mau dia tau dulu kalo gue lemes."

"Oke lah, lo rebahan aja dulu gih, ntar kalo mereka pada datang gue panggil."

"Nggak ah, nggak usah, disini aja udah enakan kok."

Tak berselang lama, beberapa atlet ada yang datang untuk pemeriksaan. Dimulai dari Melati yang datang lebih dulu.

"Mel sini mel.." panggil rachel saat Melati ingin berjalan kearah meja vinie.

"Gantian toh sekarang."

Rachel tersenyum mendapati Melati yang ada didepannya saat ini.

"Gimana kakinya, masih sering sakit nggak kalo latihan?" Tanya rachel memulai sesi pemeriksaan pada melati.

"Sakit sih kadang-kadang tapi akhir-akhir ini udah nggak lagi, mungkin karena keseringan gerak kali ya." Sahut melati dengan santainya.

Rachel dan melati mrmang cukup nyambung jika berbicara, karena mereka seumuran dan memiliki hobi yang sama, fyi mereka sering makan bareng, melalap jajanan pasar kalau diluar negri.

"Sini gue lihat dulu."

Rachel berjalan kearah melati dan berjongkok untuk melihat kondisi kaki melati yang beberapa saat lalu mengalami cedera.

Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang