❤❤❤Pagi hari, dimana vinie masih betah bergulung dengan selimutnya, kevin sudah rusuh menggedor-gedor pintu kamar apartemen rachel.
"Siapa sih berisik banget!" Seru rachel sambil menggulung rambutnya.
Rachel berjalan kedepan dan membuka pintu, masih dengan bathrobe yang melekat pada tubuh, matanya melebar saat kevin berdiri didepan pintu apartemennya.
Melihat pacarnya membuka pintu dalam pakaian yang dinilai cukup terbuka, kevin menyipitkan matanya, "kamu biasa buka pintu pake baju kayak gini?" Tanya kevin yang niatnya ingin marah.
Merasa gelabakan, rachel pun tertawa canggung sambil menutup pintu.
"Nggak, aku buka kayak gini karna aku tau pasti kamu yang datang." Sahut rachel bohong.
"Walaupun aku yang datang, kamu tetap nggak boleh bukain pintu pake baju kayak gitu, ganti dulu!"
Rachel menekuk wajahnya kemudian masuk kedalam kamar untuk mengganti pakaian.
"Ngapain pagi-pagi kesini?"
Kevin berjalan mendekat kemudian menghambur ke pelukan rachel, "kangen, emang nggak boleh aku datang?"
Rachel tak menyambut pelukan kevin, ia hanya berdiri sambil menatap kekasihnya dengan heran, "tumben, pasti ada maunya, apa? Huh, apalagi?"
"Cckk, kamu tau aja, di asrama nggak ada makanan, aku malas sarapan berdua sama Jombang, bikinin aku makanan, terserah apa aja asal kamu yang bikin."
Rachel menatap kevin datar, "kenapa nggak di chat aja sih, ntar aku yang bawain sarapan ke pelatnas."
Rachel berjalan ke arah dapur, ia memasang apron lalu menyiapkan beberapa bahan untuk memasak.
"Kamu nggak seneng aku datang?"
Kevin tengilnya mulai kambuh.
"Bukannya gitu, tapi ini kepagian buat bertamu, untung aku udah mandi, coba kalo belum, kamu pasti lari kalo lihat muka aku bangun tidur."
Kevin mendekati rachel kemudian memeluknya dari belakang, "walaupun setelah bangun tidur hidung kamu lubangnya jadi 4, aku tetap bakal sayang kamu." Ucapnya tanpa disaring terlebih dahulu.
Merasa geraknya terbatas karena pelukan kevin, rachel menepuk tangan yang melingkar di pinggangnya, "lepas nggak, ntar kena pisau loh!" Tegurnya.
Tapi kevin tetaplah Kevin, bukan kevin jika ditegur sekali ia akan langsung menurut.
"Aaakkhhhh pagi-pagi udah ngebucin, pengen ngujat tapi masih kepagian!" seru vinie yang kaget dengan keberadaan kevin diapartemennya.
"Tuh, apa aku bilang, kepagian kan!" Rachel melepaskan pelukan kevin lalu menatapnya dengan jengkel.
"Ya udah aku pulang nih." Ucap kevin seolah merajuk.
"Eeii jangan, kan belum sarapan."
"Nggak usah, nggak pa-pa kok, biar nanti latihan pingsan karena kelaparan, udah aku pulang!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pink Shuttlecock | Kevin Sanjaya ✔
Literatura Feminina(FOLLOW SEBELUM BACA) [COMPLETE] Rachel Ganesha harus rela dipindah tugaskan dari dokter di rumah sakit menjadi dokter untuk para atlet. Ia memang amat menyukai olahraga cabang badminton, tapi ikut berkecimpung didalam lingkaran olahraga tersebut t...