Kami sampai di rumah bara. Dia pun belum mengeluarkan suara.
"keluar "
"kenapa kita kesini? "tanyaku
"kamu akan tinggal disini"
"tapi aku gak mau, aku lebih baik pulang"
"dan dipaksa memutuskan pertunangan ini, begitu mau mu? "
"kenapa kamu yang marah? Padahal yang dipaksa kan aku"
"kamu jangan banyak tanya" katanya dengan marah.
Kemudian dia keluar dan membuka pintu disampingku. Dia menarikku keluar, membawaku masuk ke dalam rumahnya.
Saat pintu di buka, aku melihat tante raras yang mulai menghampiri kami.
" bara, tumben kamu pulang ke rumah? " tanya tante raras
"memangnya tidak boleh kalau aku pulang? "
"kamu ini mama nanya malah balik nanya" katanya mendekati bara, sedangkan aku dibelakang bara.
"
"eh, kok ada aira" tante sarah melihatku, saat menarik tangan bara.
"aira sama aku kesini, ma" jawab bara
"pantes kamu mau pulang, sama Aira"
"untuk sementara waktu aira tinggal disini ya ma"
"emang kenapa? Apa kamu ngebet pengen cepet nikah?" dengan wajah sumringah
"gak sih ma"
"trus apa? "
"nanti bara jelasin"
Author pov
Bara menghampiri Aira, setelah berbincang.
"bara, aku mau ke toko kue "
"ngapain kesana? "
"kan aku pegawainya"
"katanya kamu pemiliknya"katanya dengan senyum mengejek
"kalau gak, ya aku pergi sendiri"
"oke oke aku anter"
Bara pun mengantar Aira ke toko kue miliknya. Dalam perjalanan tak ada yang membuka pembicaraan hingga sampai tempat tujuan. Aira memasuki dapur, sedangkan bara lebih memilih duduk di salah satu kursi pojok toko. Banyak pelanggan yang datang. Seorang laki - laki datang dan bertemu aira. Mereka berbincang cukup lama.
Aira pov
Aku berbincang dengan salah satu pelanggan, yang Ternyata teman sekolahku waktu kecil. Dia pun meminta nomorku untuk komunikasi kalau ada reuni.
"kamu sudah punya pacar? "tanyanya. Saat aku akan menjawabnya, tiba - tiba.
"dia sudah punya tunangan, jangan dekati dia"kata bara seketika
"oh"
"kalau begitu, aku minta nomormu untuk kuhubungi"
"dia tidak akan menberikan nomornya, tunangannya sangat posesif" kata bara sambil menatapku tajam, aku hanya menunduk.
" kasihan sekali kamu, tunanganmu pasti menyebalkan" sahut temanku itu
"kalau sudah selesai, kau noleh pergi masih banyak yang mengantri" kata bara ketus
"kalau begitu, aku pergi aira sampai bertemu lagi"
Aku hanya menjawab dengan anggukan dan senyuman.
"jangan bertemu dia lagi" kata bara, kemudian pergi meninggalkanku.🍀🌺🌿🌾
Terima kasih telah membaca cerita ini. Maaf lama updatenya, mungkin karena banyak kesibukan terlambat updatenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjadi Pengganti
Romance~ Aira aku seorang wanita yang periang dan simpel. aku tinggal bersama ayah dan kakakku. ayahku benci kepada padaku, begitu pula kakakku. bundaku pun telah pergi dari dunia ini. aku menjalani hidupku dengan biasa. sampai suatu ketika ayah menyuruhk...