Pertunangan (9)

9.9K 449 29
                                    

Aira pov
Setelah hari itu berlalu, bara tetap cuek. Entah kenapa aku merasa dia semakin jauh dariku. Apa ini cuma perasaanku atau memang dia mulai menjauh dariku. Aku mulai cemas akankah pertunangan ini tetap terlaksana atau akan berakhir. Sampai aku mulai putus asa.

Acara pertungan pun dimulai, aku melangkah memasuki ruangan. Banyak tepuk tangan mengisi ruangan, membuat jantungku berdegup kencang. Aku menatap Bara, namun pandangan bara seakan kosong saat menatapku. Prosesi pertukaran cincin pun dilakukan. Aku memasangkan cincin padanya begitu pula dia. Semua berjalan lancar tanpa ada senyum di bibirnya, senyum yang sudah lama tak pernah ku lihat. Setelah semua berjalan dengan baik, bara meninggalkanku. Aku sudah mulai tak tahan dengan ini semua, kalau boleh dibilang aku ingin egois. Namun apa, aku terlalu banyak berhutang budi kepada mama raras dan papa. Aku tak ingin kehilangan mereka.
Aku melihat dari kejauhan bagaimana tawa dan senyum bara saat bertemu teman - temannya. Sesuatu membuatku terkejut dan kecewa, bara bahkan memeluk kak Ara di depan teman - temannya sambil memamerkan senyumnya. Aku seakan tertusuk ribuan duri. Aku melangkah meninggalkan ruangan agar sakit ini tak melebar. Sampai seseorang menarik tanganku.
"Aira"
Aku pun berbalik dan mendapati ayah yang menarikku.

🍀🌺🌿🌾

Maaf pendek ya, kalau ada saran untuk lanjutannya komen ya. Akankah Bara dan Aira baikan? Atau sebaliknya? Kasik masukan ya. Salam cinta dan sayang buat kalian semua.

Menjadi PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang