Pengakuan 2 (6)

12.4K 590 9
                                    

Kami memasuki restoran dan duduk di salah satu tempat duduk yang ada. Namun tak ada pembicaraan antara aku dan Bara. Setelah memesan  makanan pun kami tetap diam. Aku masih larut dalam pikiranku.
"kamu biasa ya deket sama cowok kayak tadi? "
"dia kan temen SD ku, masih mending temen. Kamu aja sama cewek gak dikenal sok ramah"
"aku gak ramah sama siapa pun"
"truss tadi itu apa? Kamu pasti ngasik nomor kamu ke cewek di toko tadi dan sebentar lagi pasti kamu pacaran sama dia"
"aku gak segampang itu sama cewek baru kenal"
"buktinya aku, kamu gak kenal awalnya pake ngakuin aku pacar. Itu juga kan yang kamu lakuin ke cewek lain"
"aku cuma mau sama kamu" bentaknya
Seketika bbulir bening melewati pipiku. Ternyata aku menangis, tak kusangka ini akan seperti ini.
"kamu kenapa? " tanya bara sangat lembut. Dia melihatku, menatapku dan tangannya terangkat menghapus air mataku. Aku seakan terbius oleh sikapnya. Aku luluh karenanya.
"dari awal kita ketemu, aku udah suka sama kamu. Lihat kamu di toko itu aku langsung suka sama kamu. Jadi kamu mau jadi pacar aku? " tanyanya
Aku bingung, aku gak tau suka atau gak sama dia. Kemudian dia mengatakan sesuatu.
"kamu itu udah mulai suka sama aku" katanya dengan senyum kemenangan
"siapa bilang? "
"buktinya kamu cemburu sama cewek yang ditoko itu"
"mana buktinya?"
"buktinya kamu liatin aku terus waktu disamperin cewek itu, dan yang pasti aku gak ngasik nomor aku ke dia"
"trus ngapain kamu megang hpnya dia? "
"aku ngasik nomor kamu"
"hahhh"
"iya, kalau mau ketemu, ngomong atau apapun sama aku harus dengan persetujuan tunanganku"
Seketika pipiku terasa memanas,  karena ucapannya. Aku merasa ada yang memperhatikan kami, ternyata semua pengunjung restoran menatap kami. Aku merasa malu dan memandang Bara kembali. Dia seketika memelukku, dan seluruh tamu bertepuk tangan kepada kami. Aku merasa nyaman dipelukannya dan tak memperdulikan sekitar lagi.

🍀🌺🌿🌾
Ini lanjutan ceritanya ya, semoga kalian suka ya. Maaf ya kalau ada yang kurang tersentuh. Terima kasih ya buat yang udah baca, mau baca atau calon pembaca.

Menjadi PenggantiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang